Haaaaaiiiii.. ✌✌
..Chapter 2 datang..
Dibaca sampai paling bawah yaa.. Ada perkenalan karakter tambahan soalnya hehe.. ✌😆
Happy Reading
Mereka berempat menikmati sarapan mereka dengan semangat terutama Uci dan Juna. Kalau Juna jangan ditanya dia pasti selalu semangat makan apapun. Tapi kalau Uci, tidak biasanya ibu dua anak itu makan sesemangat ini.
"Sayang kamu baik – baik aja kan ?" tanya Satya yang melihat sang istri masih sibuk menghabiskan pancake ke enamnya.
"Iyaa, kenapa emangnya ?"
"Kamu makannya banyak banget lho dan nggak biasanya kamu kasih izin anak – anak makan coklat di pagi hari"
"Aku juga nggak ngerti Mas, tiba – tiba aja aku mau makan ini" jawab Uci santai sambil menambah pancake ke tujuhnya.
"Tapi, kamu beneran nggak apa – apa kan ?"
"Kamu berharap aku kenapa – kenapa gitu ?! Kalau aku kenapa - kenapa terus kamu mau nikah lagi gitu ?! Iyaa ?!" sengit Uci menuduh.
"Nggak. Bukan gitu sayang, Yaa Allah, dapetin kamu aja setengah mati susahnya yaa kali aku lepas gitu aja. Kamu nggak biasanya kayak gini" jelas Satya hati – hati. "Aku cuma khawatir" sambung Sehun.
"Aku nggak apa – apa kok Mas" jawab Uci tersenyum lembut.
"Oke, jadi apa acara kamu hari ini ? Mau ngecek kafe ? Biar aku antar sekalian" Ya Uci memang memiliki sebuah kafe yang ia bangun bersama Kakak Iparnya yaitu Kak Airin. Bukan kafe besar memang tapi cukup menghasilkan. Hal ini terjadi bukan karena Satya tidak mampu membiayai hidupnya dan juga anak - anaknya.
Nggak. Nggak, tentu aja nggak!
Penghasilan Satya sebagai IT Manager di salah satu perusahaan besar dan ternama di Jakarta sudah lebih dari cukup. Hanya saja Uci bukan tipe perempuan manja yang terlalu bergantung pada uang suami. Dia juga ingin bekerja. Tapi karena tanggung jawabnya sebagai istri dan ibu dua anak, Uci memilih pekerjaan yang mudah. Jadilah ia memiliki kafe.
"Nggak, aku udah janji mau tememin Kyra ke rumah sakit. Mau periksa kandungan. Masalah kafe aku titip sama Kak Airin dulu" jawab Uci.
"Aahh anak ketiga nya yaa ? Udah berapa bulan sih dia ? Kalian pergi pakai supir kan ? Bukan salah satu dari kalian kan yang nyetir mobilnya kan ?" cecar Satya.
"Anak kedua mas, Kinan sama Wita kan kembar. Udah 7 bulan. Iyaa pakai supir kok. Mas tenang aja yaa" jawab Uci tenang.
"Yaa udah, hati – hati yaa. Kalo ada apa – apa cepat telepon aku atau Kylen yaa" Perintah Satya mutlak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Dirgantara ✔
FanfictionSatya dan Uci itu pasangan muda yang terlalu "Produktif" bayangkan saja di usia pernikahan mereka yang baru saja memasuki tahun ke 5 mereka sudah mau punya anak ketiga. "Aku nggak keberatan sih kalau memang jagoan lagi, tapi aku rasa aku juga ingin...