-4. pertemuan

144 50 3
                                    

"Tuhan, inikah cinta pertamaku? Jika ia cinta pertamaku, dekatkanlah aku dengannya." -Qinara

Nara melihat jam dindingnya yang terletak di dinding kamarnya. Jam sudah menunjukan pukul 19.30

Seperti biasa, Nara tidak pernah mengulang pelajaran. Entah apa yang membuatnya seperti itu, sebenarnya Nara tidak bodoh, pikirannya hanya di gelapi oleh kemalasan, mungkin.

Nara merasa bosan sekali malam ini, akhirnya Nara pun memutuskan untuk membuka gadgetnya itu. Nara mengambil hpnya di atas nakas yang terletak di sampingnya.

Ada beberapa notif-notif di Linenya.

LINE

Resyaa.ar (3)

Telkomsel (2)

Nara terheran-heran ketika melihat nama pengguna Resyaa.ar di Linenya. Kenapa sahabat barunya itu bisa tahu id Line Nara? Ah entahlah.

Resyaa.ar

Hai ra.

Gue Resya.

Ini id Line gue ya.

Ah oke

Lo dapet id Line gue dari mana btw?

Haha ga penting kok

Yang penting gue dah tau id Line lo

Hmm oke-oke

Lo ga bosen di rumah mulu?

Jalan jalan yuk, bosen gue nih

Kapan-kapan aja deh Res, gue lagi mager. Sorry ya

Oh yaudh gpp Nar

Setelah membaca pesan dari Resya, Nara melirik sekilas jam yang ada di layar hp nya. Jam sudah menunjukan pukul 20.30

"Boseennnnn" gumam Nara menangkup bantal ke dalam wajahnya.

Nara sebenarnya juga ingin jalan-jalan, Menghilangkan kebosanan yang ada di hidupnya itu.
Yah, apa boleh buat? Nara ingin menutup dirinya setutup-tutupnya.

Akhirnya Nara memutuskan untuk tidur saja, dari pada ia sibuk berkutat dengan gadgetnya itu, membuat matanya rusak.

***

Pukul 06.30

Seperti biasanya, Nara bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Me-make over dirinya seperti biasa. Nara sengaja memakai bedak yang warnanya agak kecoklatan, agar warna kulitnya terlihat coklat. Sebenarnya Nara memiliki warna kulit putih mulus. Akan tetapi Nara menutupinya.

Dia juga memakai soflent untuk membuat bola matanya terlihat coklat, Aslinya Nara mempunyai bola mata kebiru-biruan.

Oh ya, Nara dan Devan blasteran Indonesia-Australia. Karna mamanya berasal dari Australia. Dan papanya berasal dari Indonesia.

Nara juga memakai kacamata kodok yang ia punya, membuat dirinya semakin culun. Mengepang rambutnya ala Ana-Frozen.

Nara sedang menuruni tangga, dia sudah rapih memakai seragam, bahkan tas merahnya pun sudah bertengger rapih di punggungnya.

"Pagi bangg" sapa Nara tidak jelas seraya mengunyah roti di dalam mulutnya.

"Makan dulu itu rotinya" kesalnya Devan karena melihat kelakuan adik perempuannya itu.

"Gue sumpahin keselek lo" Devan merendahkan nada suaranya namun masih bisa di dengar oleh Nara.

"Uhukkk uhukkkk"

Devan langsung saja memberi Nara segelas air yang ada di tangan kekarnya itu.

"Mampus lo, gue bilang juga apa haha!" tawa Devan pecah ketika melihat Nara yang tersedak

"Jahat banget si lo bang"  Nara sibuk mengucapkan sumpah serapahnya itu kepada abangnya.

"Haha lo si, yaudah yuk berangkat"  Devan yang langsung saja meninggalkan Nara menuju garasi tanpa meminta maaf.

"Awas lo banggggg!!!!" Teriak Nara yang sedang mengejar abangnya menuju garasi.

Nara memasuki mobil, yang sudah ada Devan di dalamnya.

***

Nara sudah berada di sekolahnya.
Seperti biasa, di bully adalah makanannya setiap pagi.

"Eh liat tuh Nara di anterin sama cogan"

"Gila si tuh Nara! Penampilan yang segitu culunnya bisa ngegebet cogan!"

"Dia siapanya si? Pacarnya? Ah ga mungkin"

Ya, Nara memang sengaja tidak memberi tahu. Kalau dia mempunya kakak laki-laki, yang bisa di bilang tampan.

Nara bersikap tidak peduli dengan ocehan-ocehan yang membuat telinganya panas.
Nara tetap saja berjalan, menunduk kebawah.

Brugghh!!

Nara tidak sengaja menabrak seorang pria yang ada di depannya.

"M-maaf" Nara mendongakan kepalanya untuk melihat siapa tadi yang di tabraknya itu.

"Iya gapapa" ucap pria itu dengan senyumnya yang membuat Nara meleleh tak karuan.

TBC
Dont forget to voment!
-See you👋


QINARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang