Arc 2 : Sleeping, um.. Beauty? :v (part1)

558 27 8
                                    

Jauh dari hiruk pikuk pemukiman Hyuuga yang terbilang rusuh belakangan ini, tersebutlah sebuah dataran gurun eksotis di Negara Angin, Suna.

Angin dramatis yang sering kali memancing badai pasir tak mengurangi nilai estetik dari sebuah desa di tengah gurun pasir itu.

Tersebutlah Gaara, seorang Kazekage--pemimpin Suna--,  bersama kedua saudaranya, Kankuro dan Temari.

Suna hidup aman dan damai dalam pemerintahan Gaara. Ya, begitu. Sebelum datangnya sumber masalah dari cerita sebelah, Maito Gai.

Pria berambut mangkok itu berhasil melarikan diri dari penjara Hyuuga, dengan serta merta membawa murid tersayangnya, Lee. Dan entah bagaimana juga bisa tiba di Suna yang begitu jauh. Ambisinya masih sama, mengalahkan Kakashi sang rival abadi, yang kini malah jadi Hokage.

Gai pergi jauh ke Suna untuk berguru kepada nenek Chiyo, yang katanya pensiunan penyihir alumni H*gwarts. :v

"Untuk apa aku capek-capek mengharapkan sihir orang kalau bisa buat sendiri?" pikirnya.
.
.
.
.
.
Di sisi lain...

"Gaara~ sini kubuatkan alis," seru Temari. Kedua tangannya sudah siap memegang pensil alis dan cermin kecil.

"Tidak mau, nee-san," tolak Gaara dingin. Pemuda bersurai merah itu kembali berkutat pada tumpukan kertas di meja kerjanya.

"Ayolah," bujuk Temari lagi.

"Tidak!" tolak Gaara dengan lebih tegas.

Temari menghela nafas, sebetulnya gadis itu hanya bosan. Temannya hanyalah Kankuro dan Gaara. Mereka pun tak bisa diajak main. Gaara yang selalu sibuk dengan urusan pemerintahan, dan Kankuro yang asik sendiri dengan kugutsunya.

"Nee-san sepertinya harus cari teman. Untuk usia segini sih harusnya teman hidup," ujar Gaara.

"Heh?! Apa maksudmu 'untuk usia segini'???!" protes Temari tak terima. Jiwa iblis galak dalam dirinya keluar juga.

"Bukan apa-apa maksudku. Hanya saja, aku tahu nee-san agak kesepian. Mempunyai satu atau dua teman akan lebih baik," ujar Gaara masih dengan gayanya yang santai.

"Halah, temanmu saja cuma Naruto," ejek Temari.

"..." Gaara terdiam.

"Heh, begini saja. Jika kau dapat teman baik selain Naruto, aku akan cari teman juga," tantang Temari.

"Baiklah," tanpa diduga Gaara setuju.

Temari mendengus, bagaimana mungkin Gaara yang no life level dewa bisa dapat teman lain?

Namun sepertinya Temari terlalu meremehkan adiknya yang tidak mirip itu. Karena beberapa hari setelahnya, muncul sesosok pemuda berpenampilan alay yang sering mampir ke kantor Gaara.

Pemuda alay itu tampak (kelewat) ceria saat mengajak ngobrol Gaara, Temari melihatnya sendiri.

Kontras. Itu yang ia pikirkan.

Gaara, si tampan dari Suna yang tidak punya alis, dan pemuda alay itu, yang bermata bulat dan beralis (sangat) tebal. Ditambah ia berjalan di sebelah Gaara yang tenang sambil handstand.

Temari mengernyit heran. Dimana Gaara mendapatkan makhluk ini?

Malamnya, Temari benar-benar menanyakan itu pada Gaara.

"Darimana kau dapat makhluk hijau itu?"

"Siapa?" tanya Gaara.

"Itu. Yang alisnya tebal banget, yang berjalan bersamamu tadi siang," jelas Temari.

Princess Shipuuden ft. Gai-sensei [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang