Arc 2: Sleeping, um... Beauty? :v (part2)

299 23 2
                                    

Flashback :

"Tenang. Kita akan balas dendam. Setelah aku mengusai satu sihir ini," ujar Gai menenangkan.

"Sihir.. Apa?"

Pria berbaju hijau alay itu kemudian menggerakkan tongkat sihirnya, membentuk sebuah segel sihir kearah nenek Chiyo.

"Chiyo-sama," panggilnya.

Nenek Chiyo menoleh, belum ganjil ketujuh ruas tulang lehernya bergerak, sekelebat cahaya membutakan matanya.

"Gai! Apa yang--" seruan nenek Chiyo terhenti, tubuhnya mendadak kehilangan kekuatan dan terjatuh di lantai yang dingin. Terkulai dengan mata terpejam.

Sebuah sihir gelap. Segel kutukan.

"Dia mati?" tanya Lee.

"Ya enggak lah. Kan demi kepentingan cerita kutukannya tidur doang!" sanggah Gai.

"Woahh, hebat!"

"Kita akan melakukan ini pada mantan temanmu itu. Kita lihat saja, bagaimana Suna bisa bertahan tanpa pemimpinnya, hahahaha" Gai tertawa puas.

Flashback: end.

.
.
.
.
.
.
.
"Kakashi bilang ia akan mengirimkan delegasi Konoha ke sini. Seharusnya ia sudah tiba tadi malam. Aku minta tolong kau yang mengurusnya," ujar Gaara ketika Temari tiba di ruangannya.

"Kau bisa menyerahkan itu padaku, seperti biasanya," jawab Temari.

Gaara tesenyum kecil.

"Iya, seperti biasanya.." gumamnya.

Senyum tipis Gaara memudar saat pintu ruangannya diketuk, dan muncullah seorang prajurit masih dengan seragam lengkapnya.

"Gaara-sama," sapanya seraya menundukkan kepalanya.

"Ada apa, Baki?" tanya Gaara.

Baki, nama prajurit itu, mengangkat kepalanya sebelum menyampaikan pesan.

"Perwakilan dari Konoha sudah tiba. Dia ke sini hendak membahas suatu masalah. Tapi ia enggan memberitahukan detilnya," lapor Baki.

Gaara mengangguk.

"Biar Temari yang mengurusnya. Nee-san lebih pintar dalam hal ini," jawab Gaara.

"Aku pergi, Gaara," pamit Temari sebelum ikut menghilang di balik pintu bersama Baki.

Princess Shipuuden ft. Gai-sensei [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang