Malam ini, bulan tak lagi menghindar. Dia telah menampakkan dirinya sepenuhnya, tak lagi bersembunyi. Malam ini pun angin tengah bersahabat mengibaskan khimar gadis kecil itu. Semuanya tampak damai, berjalan sebagaimana mestinya. Bintang pun tak terlihat malu-malu, dia menampakkan kerlipnya dengan sangat cantik untuk menyapa para pecandunya.Dia memejamkan mata dengan bibir yang tak berhenti, ia melantunkan lantunan ayat suci Al-Qur’an. Ia menoleh sejenak ke arah mushola dan tatapannya menuju seorang lelaki yang sedang bersender pada pondasi mushola sembari melantunkan hafalan yang akan lelaki itu setorkan. Cepat-cepat gadis itu mengalihkan tatapannya seraya mengucap istighfar berkali-kali.
Ingatannya melayang pada kejadian beberapa tahun lalu, pertama kali ia bertemu dengan lelaki itu. Lelaki yang melumpuhkan dirinya dengan tatapannya saja. Lelaki yang menjanjikan masa depan bersamanya menuai harapan yang tak seharusnya.
Gadis itu aku, Almaira Nur Aisyah adalah namaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tersesat
Teen FictionTidak semua kehidupan berjalan seperti ekspekstasi. Jadi ayo coba baca cerita ini.