PROLOG

32.6K 1K 205
                                    

Seorang pengusaha dengan wajah yang rupawan dan sangat dikagumi oleh semua kaum hawa. Memiliki sifat dingin dan tegas. Ia adalah Alzio Aezar Elver sang pemimpin Elver Corp. Ia berjalan melewati karyawan nya dengan wajah angkuh dan tegasnya.

"Gilaaa pak Alzio ganteng banget sih. Walaupun kejam."

"Aaaaa gue mau jadi istrinya."

Alzio menghentikan langkahnya dan langsung menatap tajam para karyawannya.

"KALIAN DIGAJI UNTUK BEKERJA, BUKAN BERGOSIP!! KERJAKAN PEKERJAAN KALIAN SEKARANG ATAU SAYA PECAT!!" Bentak Alzio. Para karyawan langsung sibuk pada pekerjaan masing-masing. Alzio melanjutkan perjalanannya menuju ruangan kerja miliknya.

"Pagi pak Alzio." Ucap Renata menundukan badannya kepada Alzio. Renata telah menjadi sekretaris seorang Alzio selama bertahun-tahun. Ia pun merasakan perubahan dari sikap Alzio. Alzio menganggukan kepala nya.

"Siapkan berkas yang harus saya tanda tangani." Ucap Alzio dengan tegas langsung memasuki ruangannya.

"Sabar Renata sabar." Ucap Renata mengelus-elus dadanya.

*****

"Gimana keadaan anak saya dok?" Tanya seorang ibu.

"Keadaannya baik-baik saja. Cuma butuh istirahat penuh dan banyak makan-makanan yang bervitamin. Juga minum air putih yang banyak supaya tidak dehidrasi dan mengurangi demamnya." Ucap seorang dokter muda bernama Azalea.

"Ini resepnya bu. Serahkan pada petugas apotek di rumah sakit ini dan nanti mereka akan menjelaskannya pada ibu." Lanjut Azalea dengan lembut.

"Baik dok, terimakasih banyak." Ucap ibu itu pada Azalea sambil berdiri dan menjabat tangan Azalea.

"Cepat sembuh ya adek." Ucap Azalea mengelus puncak kepala anak lelaki berusia 4 tahun itu.

"Telima kasih ibu doktel." Ucap ibu menirukan suara anak kecil. Azalea tersenyum melihatnya.

"Saya permisi dokter." Ucap ibu itu. Azalea menganggukan kepala nya sambil tersenyum.

"Aku suka duniaku yang sekarang, dunia yang dipenuhi oleh anak-anak." Ucap Azalea sambil tersenyum.

*****

Alzio sedang berada di ruang meeting. Dengan suara tegas dan kerasnya ia menyampaikan point-point penting di pembahasan meeting nya.

"Apa ada yang perlu ditanyakan?" Ucapnya dengan nada tegas.

Anggota meeting hanya diam dan saling pandang memandang. Alzio yang melihat itu semua mengeraskan rahangnya dan mengepalkan tangannya.

BRAKKKK

Alzio menggebrak meja begitu keras hingga semua anggota meeting menatapnya dengan wajah takut dan tangan yang bergetar.

"KALIAN SEBENARNYA MENDENGARKAN SAYA BICARA APA TIDAK?? SAYA TIDAK YAKIN KALIAN ORANG YANG BERPENDIDIKAN. PERUSAHAAN SAYA TIDAK MEMBUTUHKAN ORANG-ORANG SEPERTI KALIAN." Bentak Alzio. Semua orang yang berada di ruang meeting menundukkan kepala nya takut.

"Maaf pak." Ucap salah satu orang.

"SAYA TIDAK INGIN INI TERJADI LAGI. KALAU SAYA LIAT SEPERTI INI LAGI. KALIAN SAYA PECAT!!" Bentak Alzio langsung meninggalkan ruang meeting. Renata mengikuti bos nya pergi dari ruangan tersebut.

*****

Azalea berjalan melewati lorong rumah sakit. Pekerjaannya telah selesai, ia akan pulang ke rumahnya.

"AZALEA." Panggil seorang gadis tak lain adalah Adilla, sahabat nya. Azalea dan Adilla bersahabat ketika berada di Singapura, mereka menempuh pendidikan bersama. Azalea menghentikan langkahnya dan langsung menatap orang tersebut.

"Kenapa dil?" Tanya Azalea.

"Gue nebeng lo ya." Ucap Adilla dengan wajah puppy eyes nya.

"Ck, dasar lo." Ucap Azalea sedikit ketus.

"Hehe, ngga boleh pelit sama sahabat sendiri Azalea." Ucap Adilla merangkul pundak Azalea.

"Iya-iya." Ucap Azalea dengan malas.

"Gitu dong." Ucap Adilla tersenyum. Azalea dan Adilla berjalan berdampingan melewati koridor rumah sakit.

"AZALEA." Panggil seseorang lagi.

"Ihhh jangan bilang mau nebeng juga." Ucap Azalea kesal meskipun belum melihat siapa yang memanggilnya. Adilla menyikut tangan Azalea memberi kode. Azalea langsung menatap Adilla, Adilla memberikan kode lewat matanya seakan-akam bilang 'tuh liat'. Azalea langsung menatap arah tersebut.

"Eh dokter Rafa." Ucap Azalea dengan ramah. Nama lengkapnya adalah Rafael Ansel Haidar, merupakan dokter anak seperti Azalea.

"Kalian udah mau pulang?" Tanya Rafa.

"Iya dok." Jawab Adilla dengan ramah.

"Dokter Rafa juga mau pulang?" Tanya Azalea.

"Iya, mau makan dulu ngga? Saya yang traktir." Ucap Rafa sambil tersenyum.

"Tumben dokter Rafa baik." Ucap Azalea menggoda Rafa.

"Saya memang baik Azalea." Ucap Rafa.

"Yaudah ayo dok, saya ngga sabar pengin ditraktir sama dokter Rafa." Ucap Adilla penuh antusias.

"Dengar traktiran aja semangat banget lo." Ucap Azalea pada Adilla.

"Hehe." Ucap Adilla tersenyum memperlihatkan giginya.

"Ayo." Ajak Rafa berjalan terlebih dahulu yang diikuti oleh kedua gadis itu.

*****

"Saya benar-benar menyesal mentraktir kalian." Ucap Rafa menatap kedua gadis itu makan.

"Kok dokter Rafa ngomong kayak gitu?" Tanya Azalea dengan nada sedihnya.

"Kalian memakan makanan yang tidak sehat. Kalian seorang dokter tapi malah kayak gini. Saya heran." Ucap Rafa menatap mereka tak percaya.

"Ngga papa kok dok, kan kalo sakit tinggal minum obat." Ucap Adilla dengan santai.

"Betul tuh." Ucap Azalea memakan kembali seblak yang berada di hadapannya. Rafa menatap ngeri Azalea yang memakan seblak itu.

*****

"Semua telah berubah. Duniaku telah berubah. Semuanya berubah." Ucap Alzio menatap foto yang berada di layar handphone nya.

Gimana nih gimana?

Makasih sebelumnya buat kalian yang mau baca. Baru kemarin aku selesaikan Alzio & Azalea, ehh sekarang udah nyambung lagi ke sequelnya. Semoga kalian ngga bosan ya😭

Inilah hasil pemikiranku dari kemarin - kemarin. Semoga kalian suka dengan Alzio & Azalea 2 ini😊😊

Oh iya, aku mau nanya kalau misal aku buat grup WA ada yang mau gabung apa ngga nih? Hehe






Alzio & Azalea 2 [COMPLETED] (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang