7 DOCTOR

619 116 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Dokter Jimin menyenderkan tubuhnya pada kursi kerjanya, sementara matanya dari tadi tidak pernah lepas dari Taehyung. Taehyung sendiri juga menyenderkan tubuhnya pada kursi yang sedang didudukinya, matanya juga tak pernah lepas dari seorang dokter Jimin. Aku yang hanya diam memperhatikan mereka seolah menjadi wasit dalam lomba tatap-tatapan. Oh, come on, setidaknya katakanlah sesuatu, kalian berdua ini!

“Aku bosan, astaga!” kataku sengaja memecah keheningan. “Aku yakin sebentar lagi kalian mampu melubangi mata masing-masing.” eluhku.

Taehyung menyeringai, “Aku lebih tertarik pada milikmu, Jungkook.” tapi matanya sama sekali tidak beralih dari dokter Jimin.

Kalau tidak ingat situasi, sudah kurobek mulut manisnya itu, “Jangan bercanda kalau kau tidak mau jadi korban selanjutnya.” kataku dan dibalas seringaian remeh dari Taehyung.

Oh, well, dia memang selalu menyebalkan seperti itu.

“Jadi dokter,” Taehyung mulai berucap, “Tahukah kau siapa penulis kedua kita ini?” Taehyung menyilangkan kakinya, dia terlihat lebih bossy sekarang.

Dokter Jimin mengalihkan pandangannya sebentar, kemudian kembali lagi pada Taehyung, “Menurutmu siapa?” dia justru melemparkan kembali pertanyaan tersebut kepada Taehyung.

Taehyung justru terkekeh mendengarnya, “Kenapa kau mendadak menjadi berbelit-belit seperti ini, dokter? Heumm?” Taehyung mengangkat kedua alisnya yang menurutku lebih terlihat seperti sedang mengejek sekarang. Oh, shitt, bocah itu memang benar-benar menyebalkan!

Dokter Jimin memang bukanlah orang yang suka berbelit-belit seperti sekarang ini. Dia tipe orang yang lebih suka to the point dan blak-blakan. Aku bisa tahu sejak pertemuan pertama kami waktu itu.


Aku teringat pada apa yang telah Taehyung katakan sebelumnya, buku memoar Park Hwang Hee itu memiliki dua gaya kepenulisan yang berbeda. Yang satu, yang diketahui sebagai tulisan Park Hwang Hee sendiri, memiliki ciri khas yang agak sedikit suka berbelit-belit alias tidak to the point. Aku sempat membacanya sendiri tadi, meskipun hanya sedikit, tapi memang dia lebih suka menjabarkan opini-opininya terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam inti masalah dan menjabarkan fakta pentingnya. Sementara penulis kedua, seperti yang dikatakan oleh Taehyung, dia lebih terus terang dan to the point. Jadi, aku mulai menyimpulkan, mungkinkah.



“Mungkinkah kau yang menulisnya, dokter? Yang menyelesaikan karya ayahmu?” tanyaku merusak acara tatap-tatapan mereka yang sudah berlangsung sangat lama.



Taehyung dan dokter Jimin hampir terkekeh bersamaan. Oke, jadi mereka sudah mulai kompak sekarang.




“Tidak buruk, Jungkook.” Taehyung memujiku, “Kalau dokter Jimin yang menulisnya, dia tidak akan shock saat mengetahui kebenaran dari The Final Chapter itu, benar kan dokter?” Taehyung sempat menatapku sebentar.




AKRASIA - The Ghostwriter [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang