Book 1 - AKRASIA (Who Are You )
Book 2 - AKRASIA (The Ghostwriter)
"Jeon Jungkook dan Kim Taehyung harus memecahkan misteri pembunuhan lainnya. Well, manusia itu, dibunuh atau membunuh."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini adalah hari kelulusan sekolah. Seharusnya aku gembira karena akhirnya aku terbebas juga dari neraka yang disebut lembaga pendidikan ini. Tapi, hari ini terasa dingin dan kosong, karena ketika namanya dipanggil, siswa dengan nilai ujian tertinggi di sekolah kami, “Kim Taehyung.” Dia tidak muncul.
Seharusnya dia berdiri di podium sana, menyampaikan pidatonya dan membuat semua orang terpesona. Lalu, mungkin dia akan melambai padaku, menampilkan senyuman manisnya yang lebih mahal dari tas buatan Gucci, kami akan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat, dan pulang beriringan, kemudian kami mungkin akan berciuman di sepanjang sisa hari ini.
Tapi dia tidak ada, Kim Taehyung tidak muncul, seolah sosoknya selama ini adalam semacam mimpi basahku, indah, memikat, dan sekejap.
Pertemuan terakhirku dengannya adalah tiga hari lalu. Dia mengajakku untuk bertemu di sebuah toko buku, tidak di atap sekolah atau di manapun tempat kami biasa bertemu sebelumnya. Setelah membeli sebuah buku yang berjudul, A Man Called Ove, dia memberikannya padaku sambil berkata, “Kau harus membacanya kapan-kapan.”
Dia lalu menyeretku untuk menyantap es krim, hal yang belum pernah dilakukannya selama ini. Kami menyantapnya di sepanjang pinggir jalan siang itu.
Setelah es krimnya habis, dia mengusap tangannya, mengeluarkan syal merah dari tasnya dan memasangkannya di leherku. Dia memandangku sebentar, kemudian mengecup pipiku. Bibirnya yang menempel di pipiku masih terasa sedingin es, dan aku masih bisa mencium wangi strawberry samar-samar darinya. Dia berjalan mundur sambil melambaikan tangannya padaku. Dan sesudah itu, aku tidak pernah melihatnya lagi.
Syal merahnya kembali menggantung di lemari pakaianku.
Buku yang ia berikan padaku masih terbungkus rapi dalam kantong plastik tokonya. Aku tidak tahu apakah aku harus membacanya, mungkin tidak sekarang. Maksudku, kenapa aku harus membacanya saat orang yang kuinginkan untuk berbagi kesan tentang buku itu sekaligus orang yang ingin aku membacanya tidak lagi ada di sisiku?
Aku tidak tahu kenapa dia memberikan buku itu padaku. Aku tidak tahu kenapa dia memberikan syal merahnya padaku. Aku tidak tahu kenapa dia mencium pipiku hari itu. Aku tidak sempat bertanya.
Dan aku tidak tahu di mana dia sekarang.
Taehyung tidak pernah mengatakan padaku kemana dia akan pergi setelah lulus dari sekolah ini. Dia tidak pernah mengatakan padaku apa tujuannya setelah dia menemukan ghostwriter itu. Dia tidak pernah mengatakan padaku siapa aku baginya.
Aku tidak pernah tahu.
Aku tidak pernah benar-benar tahu siapa dirinya.
Tapi, aku selalu memepercainya.
Jeon Jungkook selalu mempercayai Kim Taehyungnya.
Kututup mataku. Aku tidak ingin menangis di hari bahagia seperti ini. Aku tidak ingin merasa lemah saat dia tidak ada di sekitarku.
Setelah menghabiskan waktu bersama keluargaku, dan setelah ditanyai ini itu tentang pilihan apa yang akan aku ambil setelah ini, aku memisahkan diri dari mereka. Inilah saatnya aku harus membuat keputusanku sendiri. Aku tidak yakin jika Taehyung di sini dia akan setuju dengan pilihan yang akan kubuat, tapi aku sudah benar-benar bertekad bulat sekarang. Kumantapkan langkahku dan aku mendatanginya.
MIN’S GENIUS LAW FIRM.
💜 💜 💜
Book II
Akrasia : The Ghostwriter
End.
Yah, akhirnya selesaijugabukuini. Rencananya akumaubuat book ketiga, tentang pencarian sipembunuh yang sebenernya, ada yang tertarik?
Maaf selalu menunggu lama untuk book ini dan terimakasih, borahae.