07. Terjadi

2.5K 26 0
                                    

[Pic di atas. Clarita yang baru bangun]

Tubuh yang pegal seperti habis berolahraga dirasakan Clarita. Apa lagi ketika kulitnya bersentuhan langsung dengan selimut. Dia tak pernah tak berpakaian ketika tidur. Lalu ini apa?

Enggan bangun Clarita asik bergelumul di dalam selimut sambil bergerak kekanan dan kekiri. Merilekskan ototnya yang pegal, sebelum perutnya mual dan langsung duduk dan ingin ke kamar mandi.

"Hah? Gue dimana."

Karena masih setengah sadar, kepalanya menoleh kesamping. Dahinya menyerengit menatap jendela dengan gorden yang terbuka, sebelum Clarita berjalan tertatih karena sakit di area sensitif bergerak maju mencari dimana saja ada pintu untuk toilet. Tak jauh darinya ternyata ada toilet, dan langsung masuk kesana dan memuntahkan semua isi perutnya.

Hoek hoek hoek

Tiga kali memuntahkan baru keluar semuanya. Bahkan sampai perut kosong, dan juga nyeri di ulu hati. Lambungnya bereaksi begitu berlebihan. Sudah di usus mau di cerna, malah di keluarkan lagi.

Semua yang di makan semalam dengan David keluar semua. Clarita jadi jijik sendiri melihat sisa makanan yang belum hancur keluar dari mulut. Cepat-cepat menyalakan air keran, hingga muntahnya bergulir masuk ke dalam lubang pembuangan.

Kedua tangan Clarita berpegangan dengan pinggiran wastafel. Kepalanya menunduk dan belum mendongak. Air keran yang masih mengalir Clarita ambil untuk kumur-kumur, hingga mulutnya tak terasa aneh lagi.

Seperti rasa asam yang berada di lidahnya sekarang. Sepertinya karena minum semalam saja ya. Kepala yang tadi mendongak melihat jelas wajahnya di cermin. Melihat pantulan wajahnya Clarita di buat kaget.

Rambutnya yang berantakan. Sudah tidak ada make-up di wajahnya, hanya tersisa sedikit saja, serta bekas sisa lipstik di wajahnya. Tubuh polosnya terpampang nyata di cermin.

"Gila, gue habis ngapain semalam?"

Melirik kebawah, panties yang di pakai juga sudah tak ada lagi. Tubuhnya benar-benar polos sekarang, Clarita menemukan ada beberapa tanda kebiruan juga disana. Hingga sampai bagian perut.

"Gue habis ngewe sama siapa semalam? Gue lupa."

Buru-buru Clarita mencuci muka dan berjalan keluar. Mencari tas dan juga ponselnya. Setelah menemukannya Clarita duduk di pinggiran kasur, karena tubuhnya yang telanjang, membuat Clarita menarik selimut yang ada di kasur untuk menutupi tubuhnya.

"Kalau Mama tau gimana? Gue takut."

Dengan gemetar Clarita mencari nomer David lebih dulu dan memakinya. Sebelum menghubungi ternyata David sudah menghubungi duluan. Dengan cepat Clarita menggeser tombol hijau.

"Halo! Lo gila ya, semalem gue pulang sama siapa!"

"Ini gue nelpon karena mau tanya itu sama lo. Semalam gue cari lo nggak ada sama sekali."

"Awas ya lo, kalau gara-gara ini masa depan gue hancur. Habis lo, gue habisin."

"Lo dimana? Gue jemput sekarang. Biar gue ngomong sama Mama, lo."

"Nggak, nggak gue bisa omelin habis-habisan gara-gara ngga pulang semalaman. Apa lagi lo yang anter gue."

"Terus lo dimana?"

POSITIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang