Muka saya terasa panas walaupun penghawa dingin dipasang. Perlahan-lahan saya muka mata saya sebab tidak tahan tu pancaran matahari yang terkena pada muka saya. Jam baru menunjukkan jam 8 pagi. Saya mengeliat melepaskan semua rasa lenguh saya sebelum bangun. Nasib baik hari ni hari ahad jadi saya boleh bangun lambat sebab hujung minggu biasanya saya tidak bekerja cuma on standby saja bila-bila masa kalau kena call saya terpaksa saya pergi hospital. Itulah tugas saya sebagai seorang doctor.
Dengan rasa malas saya bangun dari katil saya lalu keluar dari bilik saya dan terus ke dapur untuk minum air. Sudah menjadi kebiasaan saya bangun dari tidur terus pergi minum air kosong agar darah dalam badan saya mengalir dengan lancar. Apartment yang saya tinggal ni tidaklah sebesar mana cukup ada dapur, ruang tamu yang sederhana besar, satu master room dan satu guess room untuk tetamu yang bermalam di rumah saya. Teringatkan 'date' saya dengan Alexander hari ini buat saya tidak rasa bersemangat. Kalau lelaki tu tidak mengugut saya untuk membatalkan sponsorship yang dia bagi kepada Maria Hospital tidak mungkin saya akan setuju keluar dengan lelaki tu.
Malas mahu fikir mahu tarik diri pun sudah terlambat hari untuk kami keluar 'date' pun hari ni jadi ikut saja la perancangan hari ni. Setelah 15 minit saya mandi saya keluar dari bilik air lalu ke almari pakaian saya. Benda pertama yang saya ambil ialah undergarment saya. Matching bra dan panties Victoria Secret's menjadi pilihan saya. Memikirkan apa yang mahu dipakai buat saya binggung tapi buat apa saya mahu ambil peduli tentang penampilan saya kalau tujuan saya hanya keluar dengan Alexander. Malas mahu kusutkan otak saya, tank top hitam yang menampakkan sedikit perut saya yang flat saya keluarkan dari almari saya, black leather skirt, black leather jacket dan leather ankle boots pilihan saya. Tema fashion yang saya kenakan sekarang ialah all black.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Outfit wear by Libby
Setelah berpuas hati dengan penampilan saya tanpa membuang masa saya pergi pakai make up hanya pakai sedikit mascara, eyes shadow, blusher, highlighter, foundation dan akhir sekali lips stick yang sesuai. Tengah saya bersiap tiba-tiba handphone saya berdering terus saya pergi ambil telefon saya dan saya nampak nama Mr Blackmail tertera di skirn handphone saya.
"Hello." Jawap saya acuh tak acuh.
Alexander: Good morning Doll.
"Morning." Jawap saya malas-malas.
Alexander: I'm here already. Come on out.
"I will be down in 5 minute." Jawap saya lalu tamatkan talian.
5 minit kemudian saya turun ke bawah seperti yang saya cakap dengan Alexander yang sudah menunggu saya sambil bersandar di kereta Aston Martin miliknya. Alexander seperti tidak perasan akan kehadiran saya sebab dia sibuk dengan handphone. Sementara Alexander sibuk main dengan IPhone 11 miliknya saya ambil kesempatan ini untuk tengok penampilan Alexander yang nampak hot dengan pakaian casual. Turtle neck t-shirt dipadankan dengan ripped black skinny jeans ditambah dengan black racer jacket yang dipakai oleh Alexander menyerlahkan lagi kekacakan Alexander. Tidak dilupakan combat boots Alexander yang hot tu. Saya nampak sudah ada beberapa perempuan yang tinggal di bangunan apartment ni sedang memperhatikan Alexander dengan mata yang mengoda.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Outfit wear by Alexander
"Hey." Sapa saya untuk ambil perhatian Alexander terus Alexander alihkan perhatian dia dari handphonenya.
"Hey Doll. Wow, you look hot." Puji Alexander lalu menarik pinggang saya yang mengejutkan saya. "As much I love you wear this outfit I want you wear it when I'm with you. Don't try to dress like this when I'm not with you." Bilang Alexander dengan nada yang serious. Dari nada Alexander ada possessiveness disebalik ayat yang dicakapnya.
"Who are you do decide when I'm wearing this kind of outfit." Saya lawan cakap Alexander walaupun ada sedikit kebahagian yang saya rasa apabila Alexander possessive terhadap saya.
"I'm your future boyfriend, fiancée and husband." Jawap Alexander dengan selamba.
"In your dream Mr William." Bilang saya walaupun hati saya berbunga-bunga dengar kata-kata Alexander.
"I will make that dream come true Doll. Mark my words one day you going to be mine." Bisik Alexamder di telinga saya buat bulu saya meremang. "Shall we go?"
"Okay."
Alexander tolong bukakan pintu untuk saya terus sata masuk ke dalam perut kereta Alexander.
"Where are we going?" Tanya saya apabila Alexander sedang focus dengan pemanduannya.
"Amusement park." Jawap Alexander.
"Amusement park? Are we really going there?" Tanya saya dengan nada yang teruja. Sudah lama saya tidak pergi amusement park sebab terlalu sibuk dengan kerja. Dulu sewaktu saya masih lagi bersama dengan Dean tidak pernah sekali pun kami pergi amusement park sebab alasan Dean tidak suka tempat yang ramai orang.
"You seem excited going to amusement park."
"Of course I'm excited because it's been a while I didn't go there." Bilang saya dengan perasaan yang teruja.
"Same with me. Last time I go there with my mother when I still a kid." Cerita Alexander.
"Really? That was years ago." Bilang saya dengan nada yang tidak percaya.
"Now I have the opportunity to go there with my date or should I say my future girlfriend." Bilang Alexander yang mengalihkan pandangan dia dari pemanduan hanya untuk main kenyit mata dengan saya.
"Eyes on the road buddy. I don't want to die young, I still have things I haven't do." Bilang saya.
"Don't worry Doll you won't die young and as for thing you haven't do we will do it together." Jawap Alexander dengan selamba.
"Keep on dreaming Mr William." Bilang saya dengan senyuman sinis. Damn! Kalau begini cara layanan Alexander saya takut saya akan jatuh cintanya.
Tiba saja di amusement park Alexander parking keretanya di tempat letak kereta. Seperti tadi Alexander bukakan pintu kereta untuk saya.
"I can open the door by myself." Bilang saya dengan nada yang serious.
"I love to open the door for my girl." Jawap Alexander dengan selamba.
"I'm not your girl." Jawap saya dengan nada yang keras. Hati beku betul saya ni.
"We will see that later. Now let's have fun." Bilang Alexander lalu dengan selamba dia tarik tangan saya dan kami jalan sambil berpegangan tangan macam tu pasangan kekasih walaupun sebaliknya kami bukan couple pun.
Alexander dan saya berbaris untuk beli entrance ticket seperti orang lain. Agak panjang juga barisan kaunter beli ticket ni memandangkan hari ni hari ahad jadi ramai pengunjung yang datang ke sini dari hari biasa. Semasa kami berbaris saya tengok perempuan-perempuan yang nampak Alexander mesti tengok Alexander dengan mata yang macam mahu rogol saja si Alexander dan paling bikin saya sakit hati ialah mereka buat saya seolah-olah tidak wujud disebelah Alexnder. Tidak tahu apa yang merasuk saya tangan Alexander saya ambil lalu letak di bahu saya dan tangan saya secara automatic melingkar di pinggang Alexander.
"What's wrong?" Tanya Alexander yang terkejut dengan tindakan saya.
"Nothing." Jawap saya tapi mata saya menjeling sama perempuan-perempuan yang sudah mengalihkan perhatian mereka dari terus eyes rape Alexander bila mereka perasan siapa saya di samping Alexander.
Setelah kami beli entrance benda pertama yang kami pergi main ialah roller coaster kemudian kami main bumper cars, condor, double shot, hunted house dan akhir sekali kami naik Ferris Wheel.
"Thank you for taking me here. It's been a while I have fun." Ucap saya dengan senyuman. Sekarang kami tengah berada di dalam Ferris wheel.
"Anything for you Doll." Bilang Alexander.
"Why you want to know me even after several times I reject your invitation?" Tanya saya. Alexander memberikan saya senyuman dia yang menawan itu.
"Because there is something special about you attract me to you." Bilang Alexander.
"And what is that?"
"I don't know maybe your heart." Jawap Alexander.
"I don't trust a men." Bilang saya dengan nada yang serious. Selepas apa yang jadi dengan hubungan saya dengan Dean sukar untuk saya percaya akan lelaki lagi.
"I don't know what happen with your pervious relationship but I'm not like your ex-boyfriend. I'm never going to hurt you, I promise you that if you give a chance to prove it to you Doll." Bilang Alexander dengan nada yang bersungguh-sungguh. Tangan saya dicapai oleh Alexander lalu dia bawa ke bibirnya. "You can trust me Doll." Dari mata Alexander saya boleh nampak dia betul-betul ikhlas mahu dengan saya.
"Okay, I will give the chance but once you broke it they won't be any second chance for you and when that time happen I'm done with you." Bilang saya dengan nada yang serious. Mata Alexander bersinar kegembiraan.
"Thank you Doll. I promise I will care and love you with all my heart. I won't even dare try to break your heart." Bilang Alexander lalu mengucup bibir saya yang mengejutkan saya.