CHAPTER 4

1.2K 112 13
                                        

ALEXANDER POV

"Someone is happy." Tegur Dylan sambil menghembuskan asap rokok. Ketika ini saya berada di club terbaru milik Dylan meraihkan pembukaan club malam Dylan. Yang tiada di sini sekarang ialah Elijah yang tidak dapat datang sebab dia terpaksa jaga anak-anak di rumah memandangkan Scarlett terpaksa balik ke rumah orangnya untuk menjaga ibu Scarlett yang kurang sihat.

"What?" Tanya saya tapi jari saya pantas menaip di skrin IPhone saya. Sejak saya keluar date dengan Libby seminggu lalu hubungan saya dan Libby makin hari makin rapat dan Libby tidak sudah menolak saya malahan Libby juga menerima lamaran saya untuk jadi girlfriend saya.

"Tell me what make you so happy." Bilang Dylan.

"There is a girl that make me happy every day." Jawap saya sambil tersenyum.

"You mean the doctor at Maria Hospital?" Tanya Dylan minta kepastian.

"Yes. Doctor Libby Haper Paker."

"Did she accept you?"

"Yes. We are taking baby step." Jawap saya lalu menghabiskan beer saya sebab saya kena pergi jumpa Libby. "Hey man, I got to go because I have to meet Libby at her apartment." Saya minta diri dari Dylan untuk beredar.

"Why so fast? You can meet her tomorrow." Bilang Dylan.

"I can't meet her tomorrow because I have to go Rome early in the morning. Have some problem with my hotel there that I have to settle my own." Bilang saya. "See you later men." Saya bro hug Dylan lalu beredar dari situ.

Sebelum ke apartment Libby saya singgah dahulu di Honey Bee Chicken kesukaan Libby. Setelah beli ayam yang digemari Libby saya terus ke apartment Libby. Saya tidak beritahu Libby yang saya akan datang dalam erti kata lain saya mahu bagi surprise kepada Libby.

Tiba sahaja di kawasan apartment Libby saya terus parking kereta saya di tempat letak kereta yang kosong. Apartment Libby berada di tingkat 5. Apabila saya sudah berada di hadapan pintu apartment Libby saya ketuk pintu rumah Libby. Hanya dalam beberapa saat Libby buka pintu dan expresi muka Libby sangat terkejut saat melihat saya yang datang.

"Hi Doll." Sapa saya dengan senyuman.

"A, what are you doing here?" Tanya Libby dengan muka yang terkejut. Saya tahan saja diri apabila melihat Libby nampak sangat hot walaupun dia hanya pakai short pants, t-shirt spaghetti string dan rambut merah dia yang Libby buat messy bun.

"I come to spend time with you. I also bought this for you." Bilang saya sambil kasi tunjuk Honey Bee Chicken kesukaan Libby. Lebar senyuman Libby apabila nampak Honey Bee Chicken yang saya bawa.

"My favourite Honey Bee Chicken. Please come in." Saya masuk ke dalam rumah Libby setelah mendapat kebenaraan masuk. "Have a seat. What do you want to drink?" Tanya Libby yang sudah hilang masuk ke dapaur.

"Don't worry I bought red wine too." Jawap saya lalu mengeluarkan red wine yang saya singgah beli tadi sebelum datang ke sini.

"Okay." Tidak lama kemudian Libby keluar dari dapur sambil membawa dua gelas zinfandel glass dan dua piring kosong untuk letak ayam honey bee yang saya bawa. Saya buka penutup wine lalu tuang ke dalam gelas saya dan Libby.

"Cheers."

"Cheers. Why didn't you tell me you going to come here? I thought we're going to meet tomorrow for lunch." Tanya Libby sambil mengambil ayam kesukaannya.

"I have a sudden emergency at one of my hotels in Rome so tomorrow morning I will have fly to Rome." Bilang saya.

"How long you gonna be there?" Tanya Libby dengan nada yang sayu. Saya pandang muka sayu Libby lalu tangan saya mengusap lembut pipi Libby.

"I don't know Doll, depend on situation but I promise I will back as soon as possible." Bilang saya lalu mengucup lembut pipi Libby.

"I'm going to miss you." Kedua-dua tangan Libby melingkar di leher saya.

"I will miss you too. I will call you every day."

"Promise?" Libby buat muka comel buat saya rasa geram. Hidung Libby saya cium.

"Promise." Macam tu budak-budak Libby buat saya pinky swear dengannya.

"You such a kid." Bilang saya dengan ketawa kecil.

"But you still want this kid." Bilang Libby dengan yakin.

"Nope." Saya bergurau terus muka Libby berubah jadi muram. Cepat-cepat Libby leraikan tangan dia dari terus memeluk leher saya dan berpaling membelakangkan saya.

"Then go. Leave me alone." Bilang Libby dengan nada yang merajuk. Saya pula tersenyum dengan gelagat Libby yang macam tu budak kecil. Comel sangat. Siapa sangka perempuan hati beku seperti Libby masih ada lagi perangai budak kecil dalam dirinya. Tidak mahu Libby merajuk lama-lama nanti saya juga yang sengsara lebih baik saya pujuk.

"I want this little kid because I already fall hard for this kid." Bisik saya di telinga Libby terus Libby berpaling menghadap saya. "How can I don't want this kid when I have to blackmailed her just to get her go date with me." Bilang saya lagi. Lepas saya cakap macam tu baru ada senyuman di muka Libby.

"Awu, why you so sweet A." Bilang Libby yang kembali memeluk leher saya. A nama panggilan manja dari Libbt untuk saya. Hanya Libby sahaja yang panggil saya dengan nama itu.

"Only for you Doll." Jawap saya dengan senyuman. Libby yang tengok saya terus mendaratkan bibirnya ke bibir saya.

"Thank you." Ucap Libby tiba-tiba.

"Thank you for what?" Tanya saya.

"Thank for being there for me, taking care of me, spend your time with me and never give up on me even I push you away before." Bilang Libby dengan nada yang lembut.

"I willing spend all my time for you. Doll, you're very special to me." Sejak kali pertama saya jumpa Libby ada sesuatu tentang Libby yang menarik perhatian saya.

"I really like you Alex. I like being with you." Kata-kata Libby buat saya terkedu seketika sebab ini merupakan kali pertama Libby mengaku yang dia suka akan saya.

"I like you too Doll in fact I think more than that." Bilang saya dengan senyuman. Pengakuan Libby dia suka saya sudah cukup buat saya rasa bahagia. Libby tengok saya dengan muka yang berkerut seperti ada sesuatu yang dia tidak faham.

"What do you mean more than that?" Tanya Libby.

"One day you will get what I mean." Masih terlalu awal untuk Libby tahu maksud disebalik kata-kata saya sebab saya tahu Libby mahu ambil baby step dalam hubungan kami.

"What kind of boyfriend you are don't want to tell his own girlfriend." Bilang Libby dengan nada merajuk.

"Not now Doll, one day you will understand what I mean." Bilang saya memujuk Libby yang sudah merajuk dengan saya.

"Okay I will wait that answer when you're ready to tell me but on one condition." Bilang Libby dengan lagak menunjukkan satu jari.

"What condition?" Tanya saya. Apa pun syarat Libby pasti akan saya lakukan kecuali berjauhan dengannya. Sedangkan saya mahu berangkat ke Rome esok pun saya sudah berat hati apalagi kalau berminggu atau bertahun.

"I will be the one send you to airport tomorrow." Bilang Libby dengan muka yang serious, saya pula terkejut dengan syarat Libby.

"That it?" Tanya saya minta kepastian.

"Yes." Jawap Libby terus berburai ketawa saya.

"Why are you laughing?" Libby pukul bahu saya tanya dia marah dengan saya.

"Nothing. It just I never thought you have this side of yours." Ketawa saya lagi.

"What side?"

"Funny side babe." Saya bertenang seketika untuk redakan ketawa saya. "Okay, I accept your condition. Tomorrow I will be pick you up then you can send me to airport together." Bilang saya.

"Okay." Jawap Libby dengan senyuman yang lebar.

Sepanjang saya berada di rumah Libby kami hanya menonton Netflix dan cuddle sebab saya suka peluk Libby.

Keesokan harinya pada jam 7 pagi saya sudah berada di apartment Libby dan sekarang hanya tunggu Libby turun. Beberapa minit kemudian Libby turun dengan berpakaian formal kerana selepas menghantar saya ke airport Libby akan terus masuk kerja.

"Good morning Doll." Sapa saya lalu mengucup lembut pipi Libby.

"Good morning A. Balas Libby dengan senyuman.

Seperti biasa saya akan bukakan pintu kereta untuk Libby seperti tu gentlemen. Sepanjang perjalanan ke airport ada saja topik yang kami cerita ada pasal business, artis, bidang kerja Libby dan macam-macam lagi. Tiba saja di airport saya hentikan kereta kereta saya di tempat turun penumpang.

"Call me when you already arrive." Pesan Libby dengan muka yang sedih.

"Hey, don't be sad. I will back as soon as possible." Bilang saya lalu menarik Libby dalam pelukan saya. "I will miss you Doll."

"I will miss you too A. Take care yourself and don't be naughty." Pesan Libby tapi pada ayat berakhir nada suara Libby kedengaran keras.

"I won't. My eyes only on you my doctor." Sempat lagi saya bergurau dengan Libby.

"Sweet talker. Go, I will be waiting for your return." Bilang Libby lalu mengucup bibir saya dan kali ini agak lama sikit.

"Bye Doll. I will see you later."

"Bye." Libby lambai ke arah saya sehingga saya masuk ke balai berlepas.

I'm gonna miss her like crazy! Harap-harap kerja saya di Rome boleh selesai cepat lagi cepat selesai lagi cepat saya berada dalam pelukan Libby.


To Be Continued...
Stay Tuned...

BS #2 : BILLIONAIRE HEARTWhere stories live. Discover now