CHAPTER 5

1.3K 98 24
                                    

LIBBY POV

"Good morning." Sapa saya kepada nurse yang bertugas di counter pendaftaran.

"Good morning Dr Libby." Balas mereka semua.
Selepas punch card saya terus saya masuk office saya dan apabila saya masuk Millie sedang sibuk menyemak rekod pesakit dibawah jagaannya.

"Good morning Mil." Tegur saya lalu ke meja kerja saya.

"Good morning Libby. You early today." Bilang Millie.

"I have patient I need to check this morning." Bilang saya.

"I have been want to ask you this question." Bilang Millie dengan nada yang teragak-agak.

"What question?"

"I has seen you drive that expensive car, whose car is that?" Tanya Millie.

"Oh, that my boyfriend car." Balas saya.

"Wow, your boyfriend must be rich to own that kind of car." Bilang Millie dengan senyuman bergurau.

"All I can say is he got a stable job." Saya tidak mahu menunjuk-unjuk kekayaan Alexander kepada kawan-kawan saya. Bagi saya kakayaan Alexander bukan sebab utama saya bersama Alexander tapi keikhlasan Alexander yang dia tunjukkan kepada saya.

Sedang saya memeriksa rekod pesakit saya tiba-tiba handphone saya berdering ada panggilan masuk. Terukir senyuman di bibir saya saat melihat nama pemanggil yang tertera di skrin IPhone X saya.

"Hello hot stuff." Jawap saya.

ALEXANDER: Hello Doll.

Makin lebar senyuman saya apabila mendengar suara Alexander yang mampu menceriakan hari saya. Walaupun Alexander dan saya selalu berhubung melalui telefon kadang-kadang kami akan Face Time untuk melepaskan kerinduan selama beberapa hari tidak berjumpa.

"How you been doing there?" Tanya saya.

ALEXANDER: I been missing you like crazy here. A few days not seeing you make me crazy.

"I missed you too baby. When you coming home?" Tanya saya sambil menyediakan report pesakit yang akan saya lawat sekejap lagi.

ALEXANDER: I'm not sure. After all the problem settles down I will be coming home because I can't wait anymore to see you Doll.

"Then I will be waiting for you to come home. Till then take care of you self." Pesan saya.

ALEXANDER: I'm not worried if I sick because I have my own personal doctor that will treat me with her love.

"Even you have your own personal doctor, you have to take care yourself. Is that understood Mr Alexander William?" Bilang saya dengan nada yang tegas.

ALEXENDER: Understood Dr Libby.

"Good. I got to go now because I have a patient I need to see. I will call you later." Bilang saya.

ALEXANDER: Okay, I will call you again later Doll. Bye.

"Bye."

Selepas menamatkan talian telefon dengan Alexander saya bersiap-siap untuk melakukan rondaan pesakit yang berada di bawah jagaan saya.

"I will be going now Millie. See you later." Tegur saya kepada Millie yang nampak serious mencari maklumat tentang penyakit yang dihadapi oleh salah seorang pesakitnya.

"See you later." Balas Millie tanpa mengalihkan perhatiannya dari buku perubatan yang dia tengah baca.

Sepanjang saya berjalan menuju ke ward Mrs Windscott nurse yang berlimpas dengan saya akan mengucapkan selamat pagi kepada saya. Tiba sahaja di ward Private Mrs Windscott dirawat saya nampak Mrs Windscott sedang merenung ke luar tingkap dengan pandangan yang sedih.

"Good morning Mrs Windscott." Tegur saya lalu perhatian Mrs Windscott beralih kepada saya.

"Good morning Dr Libby." Balas Mrs Windscott dengan senyuman yang manis.

"How are you today Mrs Windscott?" Tanya saya sambil ambil bacaan tekanan darah Mrs Windscott.

"I'm good and I'm bored staying here. I want to go home as soon as possible." Bilang Mrs Windscott.

"If your blood result is good then I will discharge you by today." Bilang saya.

"Really?"

"Yes. I won't lie to you Mrs Windscott." Bilang saya sambil mencatatkan status kesihatan Mrs Windscott di notecase untuk rujukan nurse yang akan membuat rondaan.

"Thank god. Thank you so much Dr Libby, I can't wait to get out from here." Bilang Mrs Windscott yang nampak gembira.

"Mama." Suara perempuan kedengaran terus saya berpaling ke belakang untuk melihat pemilik suara itu. Wajah perempuan itu mirip dengan Alexander cuma berbeza jantina sahaja.

"Hi sweetheart." Sapa Mrs Windscott dengan senyuman.

"Mama, how are you today?" Perempuan itu memeluk Mrs Windscott lalu mengucup dahi ibunya.

"I'm good honey. Just you alone? Where is Ariana?" Tanya Mrs Windscott. "And your papa?"

"Ariana go get some food for you from the cafeteria. Papa have important meeting this morning but he said he will come visit you after his meeting finished." Bilang perempuan itu. Ketika ini saya seperti terkena kejutan apabila melihat wajah anak perempuan Mrs Windscott yang mirip dengan Alexander.

"Hai mama." Kedengaran satu lagi suara perempuan lain yang baru masuk lalu memeluk Mrs Windscott. Sekali lagi saya terkejut apabila wajah perempuan ini juga mirip Alexander.

"Doctor." Saya tersedar dari kejutan saya.

"Yes."

"Doctor, let me introduce you to my daughters. This is Ariana and this is Adriana. They are identical twin." Mrs Windscott memperkenalkan saya kepada kedua-dua anak perempuannya.

"Nice to meet you doc. Thank you for taking care my mama." Bilang Adriana dengan seyuman manis yang hampir sama dengan senyuman Alexander kalau lelaki itu senyum.

"No need to thank me. It already my job to treat your mother." Bilang saya.

"My mama has been thinking a lot that way his blood pressure suddenly high." Bilang Ariana.

"It's okay now. If his blood result is good she will be discharge by today." Bilang saya kepada kembar yang berada di hadapan saya sekarang.

"That good news mama."Bilang Ariana lalu memeluk Mrs Windscott diikuti oleh Adriana.

"Well I will get going now. Take care yourself Mrs Windscott, don't think too much just rest." Pesan saya kepada Mrs Windscott.

"I will doc. Thank you." Ucap Mrs Windscott.

"You welcome." Saya meninggalkan ward Mrs Windscott terus menuju ke office saya. Kedua anak perempuan Mrs Windscott sangat menarik. Rupa mereka berdua sangat mirip dengan Alexander cuma bezanya mereka berlainan jantina.

Tiba saja di office saya terus saya masuk tanpa melihat sekeliling.

"Hi Doll." Saya terhenti seketika apabila mendengar nama panggilan itu. Hanya seorang sahaja yang memanggil saya dengan panggilan itu. Apabila saya angkat kepala saya, saya nampak Alexander sedang duduk di sofa tetamu dengan senyumannya yang menawan itu.

"A?" Mimpi ka ni? Kalau mimpi saya tidak bangun dari mimpi ini?

"Surprise." Alexander berdiri lalu mendepakan tangan dia seperti mahu memeluk saya.

"When you come home? You said you will be back few more days." Saya peluk Alexander melepaskan semua kerinduan saya terhadap lelaki ini. Alexander mengucup lembut dahi saya.

"Actually all the problem there is already settle. I just want to surprise you." Bilang Alexander.

"You did surprise me."

"Do you free now?" Tanya Alexander.

"Yes, I have few hours free before I have patient to visit. Why?" Tanya saya balik.

"So that mean you can have coffee with me." Bilang Alexander dengan muka yang penuh berharap.

"I always have time for you baby." Bilang saya lalu mengucup pipi Alexander yang sudah bersenyum lebar.

"Let's go then."

Selepas simpan document yang penting dalam laci meja saya lalu menguncinya baru saya keluar meninggalkan office saya. Sambil berpegangan tangan saya dan Alexander meninggalkan hospital untuk ke café yang berdekatan sini. Saya dan Alexander masuk ke café yang diberi nama Honey Café yang hanya mengambil masa beberapa minit dari hospital tempat saya kerja. Setelah order minuman dan sedikit dessert saya dan Alexander pergi duduk di meja yang kosong memandangkan banyak orang yang datang ke café ini.

"You know something babe, I meet someone very interesting." Bilang saya memulakan cerita mengenai si kembar yang mirip Alexander.

"Who is that person?" Tanya Alexander sambil menghirup coffee kesukaannya.

"A female version of you." Jawap saya. Alexander angkat kening dia minta penjelasan maksud kata-kata saya.

"A female version of me?"

"Yes in fact not only one female version of you but two. They are identical twin but their face exactly like you." Bilang saya dengan nada yang teruja. "Their mother is one of my patient so when her daughters come to visit her today I got shocked when the first time I saw them, they really look like you." Bilang saya lagi.

"That very interesting story."

"Is in it? Its a very fascinating story. If you dress up like a girl you probably will look like them." Bilang saya.

"Did you get their name?" Tanya Alexander.

"Yes. Adriana Windscott and Ariana Windscott." Jawap saya. Tiba-tiba saya nampak Ariana dan Adriana masuk ke dalam café. "Look that the female version of you. The Windscott twin." Alexander mengalihkan perhatiannya kepada si kembar yang saya ceritakan.

Alexander nampak terkejut apabila saya tunjukkan dia Adriana dan Ariana. Kedua kembar itu sangat menarik.


To Be Continued...
Stay Tuned...

BS #2 : BILLIONAIRE HEARTWhere stories live. Discover now