Bab Satu : Diary Papa

15.8K 1.2K 239
                                    

hi... Gue bawa cerita baru

Selamat ridink

~•~

Pemuda tampan itu duduk di samping ranjang pasien ayahnya yang masih setia memejamkan mata. Sebuah buku diary terduduk manis di tangan besarnya, beberapa halaman tersingkap ketika pemuda itu selesai membacanya.

Lampiran 11
14 Juni 1996

Hari ini hari spesialku.
Hari pernikahanku bersama seseorang yang amat kucinta. Berlianku, permataku, Baekhyunku.

Lelaki yang hampir setahun ku kencani akhirnya benar-benar menjadi milikku malam ini. Dia amat cantik dalam balutan tuxedo putihnya. He look so beautiful in white. Walau dia selalu mengelak dan akan marah kalau kubilang dia cantik padahal kenyataannya kekasih hatiku itu sangatlah cantik.

Doaku untuk pernikahanku, aku hanya ingin selalu bersama Baekhyunku dan anak-anakku nanti. Aku ingin mereka menemaniku hingga akhirnya Tuhan yang berkehendak memisahkanku dengan mereka.

Terimakasih Tuhan, Kau tuliskan nama lelaki cantik itu di lembaran takdirku.

I love you Baekhyunku.

Park Chanyeol

Pemuda itu tersenyum membacanya, apalagi saat netra tajamnya menatap foto pernikahan pria bernama Chanyeol dengan seorang lelaki mungil bernama Baekhyun.

Dia usap foto itu, matanya tiba-tiba panas. Fokusnya tertuju pada lelaki mungil yang terbalut tuxedo putih. Dadanya jadi sesak, gemuruh rindu menghampirinya.

Tapi dia tak mau berlama-lama di halaman itu. Dia balik lagi halaman berikutnya dan mulai membaca.

Lampiran 14
20 Juli 1996

Terimakasih atas segala karuniaMu padaku, Tuhan.
Kau kembali beri aku satu lagi malaikat yang akan menemaniku.

Hari ini kami periksa ke dokter kandungan yang kak Yixing sarankan padaku. Feeling kakakku kalau Baekhyun sedang hamil sekarang, melihat kondisinya yang lemah, sering lelah dan muntah-muntah. Tadinya aku tak yakin karena, ya… Baekhyun laki-laki, agak sulit percaya kalau istriku itu hamil walaupun bisa saja itu mungkin.

Aku menuruti saran kak Yixing untuk membawa Baekhyun ke rumah sakit. Di sana istriku mengikuti beberapa pemeriksaan. Wajah cantiknya terlihat tegang, sambil menunggu hasil, aku menggenggam tangan kecilnya, kukecup berkali-kali keningnya.

Dia berkali-kali bertanya padaku kalau dia tidak hamil bagaimana dan berkali-kali kujawab tidak masalah. Selagi dia selalu bersamaku, ada tidaknya buah hati, aku akan bahagia.

Dan Tuhan sangat baik padaku. Dia hadirkan seorang malaikat kecil yang akan menemani hari-hariku bersama Baekhyun nanti.

Nak, sehatlah selalu di dalam perut mama. Jangan buat mama sakit, ya. Papa dan mama mencintaimu.

Park Chanyeol

Kali ini pemuda itu mengekeh saat melihat foto sebuah janin di halaman sebelahnya.

“ternyata seperti ini bentukku dulu” kekehnya kemudian lanjut membaca di halaman berikutnya.

Beberapa halaman dia baca, sesekali dia menengok pria yang terbaring lemas di depannya. Tangan pucat itu sesekali dia usap lembut.

Lampiran 28
12 April 1997

Selamat datang malaikat kecil Papa. Selamat datang Park Sehun.

Tentang Kamu [ChanBaek] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang