Bab Sepuluh : Terminar De

14.3K 1K 297
                                    

Hae gaeess...
Untuk kedua kalinya gue apdet siang ehehe

Oke, nikmati chapter ini sebelum gak bisa nikmatin chapter selanjutnya ehehe.

Hepi riding

~•~

Seorang wanita berjalan melewati koridor rumah sakit yang sudah sepi. Selendang yang menutup kepalanya sedikit dia turunkan agar dapat menutup wajahnya juga. Dia tak ingin ada seorang pun yang mengetahui siapa dia.

Dia sampai di depan pintu kamar inap seseorang yang dia incar. Senyum miringnya terkembang. Tangannya bergerak membuka knop pintu. Pintu terbuka, memperlihatkan seorang pria tampan yang tengah terbaring di atas tempat tidur pasien. Hidungnya terpasang naskal kanula untuk membantu pernafasannya.

"tidurmu sudah terlalu lama, kenapa tidak sekalian mati saja?" kata wanita itu dalam sebuah bisikan. Jemari lentiknya menghalau rambut yang menutupi kening mantan suaminya.

"hartamu hilang, aku tak bisa menikmatinya. Aku tinggal memiliki rumahmu itu yang tak bisa memberikanku keuntungan dalam waktu dekat kecuali aku menjualnya. Sama saja tak berguna" lanjutnya.

Dari dalam tasnya, dia mengeluarkan sebuah suntikan. Bibir wanita itu semakin lebar menyungging senyum. Dia dorong sedikit bagian bawah suntikan hingga memuncratkan sedikit cairan di dalamnya.

"matilah tanpa rasa sakit Chanyeol, karena aku masih menyayangimu. Aku tak mau melihat orang kesayanganku kesakitan" bibirnya mencebik seolah kasihan.

Dia arahkan jarum suntiknya pada bahu Chanyeol.

BRAK

Tubuh Rose tersungkur menghantam meja nakas dengan keras. Suntikan yang dia bawa dan hampir menusuk bahu Chanyeol terhempas jauh. Beberapa barang yang ada di atas nakas terguling dan jatuh.

Mata Rose membola saat tahu siapa orang yang mendorongnya dengan kasar. Di depannya sekarang, berdiri seseorang yang selama ini dia anggap sudah mati karena tak pernah lagi dia dengar kabarnya. Mata orang itu merah sekali, sarat akan kemarahan yang sedang dipendam. Rose mengedipkan matanya berkali-kali, berharap yang ada di depannya sekarang hanyalah halusianasinya saja. Namun sebanyak apapun dia berkedip, orang itu masih ada di sana. Bediri dengan tangan terkepal dan wajah dipenuhi amarah.

"mau kau apakan suamiku?" tanya Baekhyun dingin, tatapannya tajam menusuk.

"B-Baekhyun, k-kau masih hidup?" bata Rose, mencoba berdiri namun langsung didorong oleh Baekhyun hingga tubuh itu kembali terjatuh dan membentur nakas. "agh, sakit sialan!" wanita itu menjerit, memegangi bahunya yang memar dan nyeri.

"tak sesakit apa yang kurasakan, Rose" balas Baekhyun. Dia menunduk, mendekatkan wajahnya pada wanita yang pernah menyekap dan menyiksanya dulu. "dan aku masih hidup" tambahnya.

Rose pandangi wajah dengan luka sayat itu. Dulu wajah itu terlihat teduh dan kalem, tapi kenapa kali ini dia seperti melihat iblis yang siap menumpas musuhnya? Dia beringsut mundur kala wajah itu makin dekat dengan wajahnya, namun sayang dia tak bisa kemana-mana. Tubuhnya terkunci oleh ranjang Chanyeol dan meja nakas.

"kau ingin membunuh suamiku, benar?" tanya Baekhyun pelan, tepat di depan wajah Rose.

"m-mana mungkin?!" Rose menjerit, "dia suamiku, aku tak mungkin membunuh suamiku sendiri"

Baekhyun pandangi sebentar wajah Rose kemudian tertawa remeh.

PLAK

Pipi wanita itu ditampar kencang hingga tubuhnya oleng.

"dia bukan suamimu lagi. Istri Chanyeol hanya aku!"

Pria yang sedari tadi tertidur terbangun dan kaget melihat istri dan mantan istrinya.

Tentang Kamu [ChanBaek] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang