6 ~Sesuatu Yang Tak Ingin Diketahui

36 4 33
                                    

"Yang ku perbuatan itu emang salah, tapi aku sudah terlanjur benci dengan atas apa yang kau perbuat"

~Fram Stelfano Alexander

~~~

Matahari sudah menampakkan dirinya di ufuk timur. Sinarnya pun menghangati tubuh tapi hawa dingin masih menusuk tulang rusuk.

Seorang cowok berjalan sambil membawa bunga satu paket. Dia melihat nama demi nama agar tidak salah tempat dan dia berhasil menemukannya. Dia berjongkok lalu meletakkan bunga tersebut di bawah batu nisan yang ia temukan tadi.

Kinan Dewi Lestari
Binti
Andhika Wahyu Putra

Lahir: 3 November 2000
Wafat: 15 Juli 2015

Cowok itu melafalkan serangkaian doa dengan suara lirih sambil mata terpejam rapat dengan kepala tertunduk. Tak berselang lama, cowok itu kembali membuka mata.

Cowok itu mengusap batu nisan. Lalu dia teringat masa lalu dirinya dengan dia

Flashback on

Fram menyetir mobilnya, sedangkan di samping melipat tangannya di dadanya sambil bibir dimajukan ke depan. Fram merasa ada yang ganjal dengan cewek yang ada disampingnya.

"Ada apa sih, kok cemberut aja daritadi?" tanya Fram sambil fokus ke depan.

"Gue kesel ama Bu Ririn," jawabannya dan tak lupa sambil memanyunkan bibirnya.

"Bu Ririn guru matematika itu?" tanya Fram memastikan.

"Iya, masak nyontek nggak boleh sih. Katanya kita harus gotong royong, kerjasama, susah senang dilalui bersama. Kalau ada seseorang yang mengalami masalah, dengan sebisa mungkin kita bantu dan begitu sebaliknya. Itulah tolong satu sama lain. Dan gue bener kan, gue butuh bantuan jawaban matematika dan yang lain memberikan jawaban ini dan jika yang lain tanya jawaban matematika, gue bantu dengan jawaban ini. Dan pas itu, gue lagi asik asiknya menjawab LJK dan tiba-tiba Bu Ririn nyamperin gue dan nyobek LJK gue, lalu nyuruh gue jawab lagi. Dan pas banget, yang lain udah selesai dan ngumpulin, sedangkan gue jawaban asal asalan. Kalau nilai gue dibawah 50, gue salahin Bu Ririn!" oceh cewek itu.

Setelah mendengar ocehan dari cewek itu, tidak ada suara apapun. Hanya suara mesin mobil. Fram hanya diam, mendengar dan tetap fokus ke depan.

Dan tiba-tiba suara tawa pecah di mulut Fram menyusuri mobil yang ia pakai. Dia udah nggak tahan lagi menahan tawanya.

Gimana nggak tahan tawa. Pertama, dia menyontek lalu ketahuan Bu Ririn. Dua, dia suruh ngerjain lagi. Dan ketiga, yang salah dirinya tapi yang kena gurunya. Fram berfikir, dia lugu apa gimana sih?

"Ish, kok ketawa sih!" kesel cewek itu.

"Abisnya lo aneh, yang salah lo yang kena Bu Ririn. Pasti abang lo bilang 'Salah sendiri nyontek' gue yakin dia bilang gitu."

"Bodoamat, yang penting gue kesel!" ucapnya dengan kesal sambil menghentak hentakan kakinya.

"Yaudah, kalau suatu saat gue jadi guru. Lo boleh deh nyontek sepuas lo"

F R A MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang