2

62 9 0
                                    

Typo bertebaran.

~
Setelah selesai sesi acara.seluruh peserta MOS diperbolehkan untuk beristirahat,begitu juga dengan Naya dan Seina.

Sampainya dikantin Naya berdecak malas. Suasana kantin yang begitu ramai berdesak-desakkan membuatnya malas untuk makan.tetapi,karena perutnya meronta sedari tadi membuatnya mau tak mau harus ikut berdesakkan di keramaian itu.

"Na...Lo yang mesen,gue yang nyari tempat oke? Lo kan tinggi entar bisa dah liat gue.sementara gue pendek gak bisa yeee?"Bujuk Naya dengan imut karena ia sedang malas berdesak desakkan.

Seina mencibir walaupun begitu ia tetap mengiyakan. Mereka pun segera berpencar.Seina memesan makanan dan minuman.sementara Naya mencari tempat untuk mereka makan.

Matanya mulai mengedarkan seisi kantin.kantin terlihat penuh,namun Naya tak menyerah.ia mencari sambil memberi kata kata semangat untuk dirinya sendiri.

"Naya pasti bisa...Naya pasti bisa...Naya pasti bisa...bisa dapat cogan--ehh??typo...maksudnya bisa dapet tempat... Nah..tu die.." saat mata  Naya mendapat tempat kosong,ia langsung berjalan cepat ke arahnya.

Membuat ia tak sengaja menabrak seseorang.
"Eh? Sorry-sorry gue gak sengaja--Eh?Lo Asyifa Rapunzel ya?" Tebak Naya asal.

Gadis di depannya menaikkan satu alis sambil menatapnya datar.
"Hah?bukan."

"Terus...mm.Asyifa Rantai?bukan?ih lupa gue...nama Lo bukannya plagiat nama gue ya?" Mendengar ucapan Naya yang asal jiplak.

Gadis itu menggeplak mulutnya pelan.
"Pale lu...inget ya baik baik nama gue..Asyifa Raquiesta! Not Rantai or Rapunzel! Lo kira rambut gue sepanjang menara apa?!" Kesal gadis itu sambil melotot.

Asyifa Raquiesta teman se SMP nya Naya dan Seina tapi mereka dulu ga terlalu dekat.

Naya menjentikkan jarinya.
"Ha!...itu maksud gue...sorry sorry.btw,Lo masuk sini juga?" Tanyanya.

Syifa mengangguk.
"Lo sama siapa kesini?" Tanya Naya lagi.
"Sendiri." Jawabnya.
Naya membinarkan matanya kagum.

"Wow! Gue sama Seina yang berdua aja udah males rasanya masuk sini cuman karena laper yeah...begitu lah."Sahut Naya cengengesan.

"Eh yaudah yuk duduk bareng kita aja.si Seina nih lama bener mesen makanan aja,lamanya kayak nunggu Si DOI peka." Ucap Naya disertai candaan receh.

"Lo tuh bukannya terimakasih malah kayak gitu...untung aja gue baik,kalau gak udah gue retakkin ginjal Lo dari lama." Tak disangka Seina ternyata sudah ada dibelakang Naya.rupanya ia mendengar ucapan Naya.

Dan Naya hanya memberikan tanda 'peace'✌️
"Mana tuh rame bener lagi."Seina pun mendumel kesal.

Seina pun menaruh makanan di atas meja tempat mereka makan. Seina dan Naya pun makan dan melupakan Syifa yang terpangu tak berdaya.

Seketika Seina sadar bahwa ada orang lain di dekatnya selain Naya.

"Ehh ada syifa sejak kapan Lo ada di sini?"kaget seina.
"Yaa anggap aja gue ga ada"kesal syifa
"Oo iya..gua lupa ada lu syif,lu ga makan?" Tanya Naya dengan wajah tanpa dosa.

Syifa memandang mereka dengan datar sambil merotasi kan matanya jengah.
"Sengklek lu pade, daritadi gue cuman dianggurin sama kalian.ish.."kesal Syifa.

"Ehe...maap ye maap..laper soalnya,btw..Lo gak mesen makanan?"

"Males gue,rempong,rame banget cuma beli minum doang kok.." Seina dan Naya hanya manggut manggut saja.

Author POV

Tepat setelah mereka selesai makan,bel pun berbunyi. Mereka segera berkumpul kembali di lapangan.

KANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang