7

53 4 0
                                    

Happy reading🎉

~
Bel istirahat telah berbunyi. Naya,Seina dan Syifa segera beranjak ke kantin yang ramainya mengalahkan pasar tanah abang.

"Buset dah! Rame bener nih kantin." Ucap Syifa terbelalak.

"Ah,males gue makan..balik yuk."ajak Seina.

Naya melotot "ih masa udah capek capek kesini mau balik lagi? Ogah banget!"

Seina berkacak pinggang males.
"Yaudah gini aja,kalian duduk aja entar gue pesenin okey?" Mereka berdua hanya dapat mengangguk.

Naya segera pergi ke arah stand makanan yaitu Gado-Gado.
Disana juga tak kalah ramainya,tapi mau bagaimana lagi? Ia sudah terlanjur berjanji kepada dua teman curutnya.

Tiba-tiba orang di belakangnya mengulurkan tangan ke depannya tepat di bahu Naya. Naya yang kaget pun menoleh ke belakang, dan ternyata orang yang di belakangnya ternyata Arsen.

Tanpa disadari selama tangan Arsen terulur kedepan dia telah menahan nafas nya, Arsen yang sudah mengambil makanannya beranjak pergi tanpa melirik sedikit pun kearah Naya.

Naya terdiam cukup lama,ia tak menyadari mamang yang jualan gado-gadonya memanggil karna pesanan nya sudah siap.

"Neng.. gado-gadonya dah siap,neng"ucap mamang yang jual gado-gadonya.

"Nenggg"ucapnya dengan nada sedikit jengkel.

"Eeh iya mang"ucapnya sadar setelah menahan nafas cukup lama.

"Ini teh gado-gadonya dah siap atuh..jangan ngelamun neng,ntar jodohnya dipatok ayam." Ucap mamang tersebut sembari memberikan gado-gadonya kepada Naya.

"Hehe iya mang" ucap nya cengengesan lalu membayar gado-gadonya dan kembali ke tempat Seina dan Naya.

"Eh btw tadi gua nahan nafas berapa menit ya?untung gua ga mati"gerutu nya sambil berjalan ke arah meja teman nya tadi.

"Btw ka Arsen wangi juga ya..gilaa ga nyangka sih dia dibelakang gua, posisi yang sangat gimana gitu"gumam nya senyum-senyum sendiri.

~

Selama berjalan menuju meja temannya,Naya tidak berhenti senyum-senyum sendiri,ada yang sempat mengira Naya gila karna senyum-senyum sendiri,tapi Naya tidak memperdulikan itu.

"Lama bat sih Lo,pake senyum-senyum sendiri lagi,gila ya Lo?"gerutu Seina.

"Gundul mu..lu kira gak panjang apa tu antrian,mana panjang nya ngalahin antrian sembako gratis lagi." Gerutu Naya kesal sembari meletakkan dua piring berisi gado gado di hadapan mereka berdua.

Mereka cengengesan sambil mengucapkan terima kasih.
" Btw Lo ngapain senyum-senyum sendiri kek orang gila,sumpah gua liatin dari jauh aja dah malu jadi temen Lo"ucap Syifa sinis.

"Gila ga sih..gua ketemu ka Arsen tadi,trus dia ngulurin tangan kedepan seolah-olah ngerangkul gua njirrr..gimana gua ga baper gilaa..mana dia wangi lagi" ucapnya lebay lalu menutup matanya seolah-olah membayangkan Arsen sedang merangkulnya.

"Lebay Lo"balas Syifa sama Seina sinis.

"Mana tadi gua nahan nafas lagi,gila gua setegang itu dekat dia"ucapnya melanjutkan kata-katanya.

"Untung gak mati Lo,entarkan ribet kalo Lo mati..." Ucap Syifa ngasal.

" Yang ada kalau gue mati gue gentayangan lu berdua!" Naya ngotot sambil mengangkat sendoknya.

~
Selesai makan,Naya pamit kepada kedua temannya untuk ke toilet.
Setelah melakukan panggilan alam ia bercermin yang menampakkan wajah cantiknya.

Ia hanya merapikan rambutnya yang berantakan lalu keluar dari toilet tersebut.

Saat berjalan menuju kelasnya ia berpapasan dengan seorang guru. Refleks ia menyapa guru tersebut sambil tersenyum.

Saat Naya ingin melanjutkan jalannya sang guru memanggilnya.

"Eh nak!nak..."panggilnya membuat Naya Mundur kembali dan bertanya.

"Iya ada apa buk?" Tanya Naya sopan.

Wanita separuh baya itu membenarkan letak kacamatanya lalu memberikan beberapa buku tulis berwarna hijau muda yang dibawanya ke Naya. Sontak Naya menerimanya.

"Tolong kamu antarkan ke kelas XII IPA 3 ya? Ibu buru buru ada urusan sekali lagi makasih ya." Naya hanya mengangguk pasrah.

'nasib-nasib'

Naya segera berjalan ke arah koridor kelas XII.saat menginjakkan kaki di koridor kelas XII Naya meneguk salivanya gugup. Seluruh pasang mata menatap tajam ke arahnya.

Ia berjalan sambil menunduk,ia memang pernah mendengar desas desus tentang anak kelas X yang tidak boleh menginjakkan kaki di koridor kelas XII.namun,Naya tak pernah menganggap gosip itu sungguhan dan ia sekarang mengatahui bahwa gosip yang dikatakan oleh teman temannya memang benar adanya.

Saat sampai di depan pintu kelas XII IPA 3.ia mengetuk pintu pelan tiga kali.

Tak lama pintu terbuka. Menampakkan sosok lelaki bertubuh jakung dengan senyum ramah menghiasinya,membuat pesonanya tak mampu terelakkan.

Naya yang gugup langsung menetralisikan kegugupannya.

"Eh?ini kak, mau ngantar buku Kimia dari Bu Linda taruh dimana kak?" Tanya Naya sambil mengangkat buku yang bertumpuk berada ditangannya.

Lelaki itu membuka pintu kelas lebih lebar.

Sembari mengatakan " masuk aja taruh di meja guru." Naya pun masuk dengan agak gugup karena seluruh pasang mata dikelas ini menatap kearah dirinya.

Saat berbalik ia mengucapkan permisi ke lelaki bertubuh jakung itu lalu berjalan menuju pintu keluar namun,saat ia menginjakkan kaki ia malah terinjak tali sepatunya sendiri---dan lagi dihadapan sepasang sepatu yang Naya sangat tau siapa pemilik sepatu tersebut.

Ia mendongakkan kepalanya lalu mengutuk dirinya sendiri karena telah membuat malu diri untuk kedua kalinya tidak dihadapan teman temannya maupun Arsen sendiri.

Arsen berdecak " Lo lagi Lo lagi....gak capek apa jatuh Mulu?makanya kalau mau jalan Iket dulu tali sepatunya!" Katanya lalu berlalu memasuki kelasnya.

"Iya kak" lalu dia pun mengikat tali sepatunya

~~~~

Oke guysss..sorry ya telat update,soalnya selama libur aku ga ada inspirasi,btw maaf ya pendek..soalny gatau mau nulis apalagi pusing serius..oke deh..segitu dulu ya guysss..bye sampai jumpa di part selanjutnya. See youu♥️♥️

Salam manis

Author imut😘

Find me on Instagram @fujanajlaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang