Pt.13

24 6 0
                                    

Kini mobil Raja sudah terparkir di depan rumah yang sudah tak asing lagi dilihatnya,Raja pikir dia harus menceritakan ini,Raja mengambil ponselnya dan menelpon seseorang yang berada di dalam rumah yang sedang ia lihat sekarang.

Kanayaa

//halo nay
Ya Ja?
//lo sibuk gak?
Engga,kenapa?
//gue ada di depan rumah lo sekarang
Hah? Ada apa ja?
//gue mau ketemu lo

Naya melirik jam dinding di kamarnya ia melihat jarum jam menunjukkan pukul 7 lewat 5 menit

Oke,lo tunggu
//ya

Raja langsung menutup sambungan teleponnya dengan Naya.
Sebelum Naya menemui Raja,Naya lebih dulu menemui mamahnya dan meminta izin agar dirinya bisa mengobrol dengan Raja sebentar di balkon rumahnya melewati tangga di samping rumahnya,dan mamahnya mengizinkannya toh ini masih jam 7 lewat 5 menit tetapi naya harus sudah kembali ke kamar sebelum jam 10 malam.
Setelah selesai dengan mamahnya,Naya membuka pintu rumahnya dan langsung menuju gerbang. Raja yang menyadari keberadaan Naya langsung keluar dari mobilnya dan menghampiri Naya.

"Hai nay," sapa Raja saat menghampiri Naya

"Hai,lo kenapa Ja?"

"Gapapa"

"Yaudah masuk dulu,oh iya kita kebalkon atas aja lewat tangga di samping"

"Oke"

Mereka berdua langsung menaiki anak tangga satu persatu,dan setelah sampai mereka berdua bisa melihat terangnya bulan yang menyoroti bumi.

"Lo boleh duduk" ucap Naya

Raja  langsung duduk,namun bukan di kursi melainkan ia duduk di lantai.

"Kenapa di lantai?" Tanya Naya

"Gapapa,lebih enak gini lagian bersih"

"Yaudah terserah"

"Yaudah lo juga duduk sini"

Naya langsung duduk di samping Raja.
Hening! Sangat hening,tidak ada yang mau membuka suara.
"Dia yang ngajak ketemu,dia yang diem" batin naya

"Kalau seseorang punya hobi salah Nay?" Ucap Raja membuka suara

"Engga lah"

"Kalo seseorang berbakat di hobi itu salah Nay?"

"Engga juga"

"Kalo engga,kenapa gue selalu salah"

"Maksud lo?"

"Gue selalu salah di mata papa"

Naya menengokkan wajahnya agar bisa melihat Raja, saat Naya melihat Raja yang ia dapat dari muka laki laki itu adalah tatapan mata yang kosong bahkan lelaki itu sedari awal selalu memandang langit.

"Gue ga ngerti Ja"

"Dia selalu minta gue untuk jadi robot buat dia"

Naya tidak bisa menjawab ia tidak paham bagaimana maksud Raja namun Naya tetap mendengarkannya,dan semoga saja Naya bisa mencerna ceritanya.

PiluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang