Keesokan harinya Bagas seperti biasa pergi ke Rumah Sakit bukan untuk kontrol melainkan senfaja bertemu Raina. Namun Raina sangat sibuk mengurus pasien-pasien disana. "Rain.. !!", panggil Bagas. "Bagas?? Kan gak ada kontrol sekarang?? ", jawab Raina. "emang gak ada aku cuman mau ajak kamu pergi.. Kamu belum pernah jalan-jalan daerah Bali kan?? ", ucap Bagas merayu. "iya juga sihh.. Tapi hari ini banyak banget pasienku.. Tanggung jawab lebih penting gas.. ", jawab Raina. "aku tunggu kamu Rain..sampai selesai.. ", jawab Bagas manis. Dalam hati Raina, ia bertanya-tanya ada apa dengan Bagas sekarang terasa manis. Bagas pun merasa aneh pada dirinya sendiri mengapa bisa sangat memperhatikan Raina.
Raina pun pergi mengurus pasien-pasiennya kembali. Sedangkan Bagas pergi ke ruang Raina untuk menunggunya. Di dalam ruangan Bagas bertanya pada dirinya sendiri. "apa yang gw lakuin ya.. ?? Nyaman aja deket dia.. Ingeet gaas.. Rara inget Rara.. ", ucapnya.
Setelah kerjaan Raina selesai ia pun masuk ke ruangannya. Ia melihat Bagas tertidur di kursi tamu, Raina memperhatikan Bagas. "Ternyata cakep juga ya kalo tidur,, gak kaya di bandara garang banget ", ucap Raina dalam hati. Bagas pun terbangun dan kaget melihat Raina ada di depan matanya. "aaaghh.. Rainn... Kageet dikira siapa,,!!", ucap Bagas. "jadi gak jalan-jalannya.. Yuuk!!", ajak Raina. Mereka pun pergi jalan-jalan sekitar denpasar Bali.
Saat itu mereka menghabiskan waktu bersama layaknya sepasang kekasih yang sedang kasmaran. Tidak ada rasa jaim saat mereka bersama, mereka meluapkan rasa senang mereka seakan-akan mereka sudah mengenal lama satu sama lain. Setelah merasa lelah seusai jalan-jalan, saat perjalanan Bagas menyatakan sesuatu pada Raina. "gw sayang sama lho.. ", ucap Bagas refleks. "hahh.. Apa??! ", tanya Raina tak dengar. "gak.. Bukan apa-apa.. Owh iya bulan depan ikut yukk ke Paris", ajak Bagas mengalihkan pembicaraan. "ngapain aku ikut?? ", tanya Raina. "lho kan dokter pribadi gw.. Lho hrus jagain gw lah.. Tkutnya kenapa-kenapa gitu.. ", ucap Bagas.***
Saatnya tiba, Raina dan Bagas pun berangkat ke Paris sesuai rencana mereka sebulan yang lalu. Bagas telah mengatur jadwal cuti Raina di rumah sakit. Mereka pun pergi ke Paris menemui Rara, entah apa yang akan Bagas lakukan disana. Tugas Raina hanya menjaga kondisi Bagas dan membawa segala hal peralatan medis untuk Bagas. Dia tetap menjaga profesionalitasnya sebagai dokter pribadi meskipun mereka berdua sudah beredar gosip bahwa mereka memiliki hubungan spesial di rumah sakit.
Dalam pesawat hal yang tak disangka pun terjadi, Bagas tidur di bahu Raina. Jantung Raina berdegup kencang, dia merasa bahwa dirinya menyukai Bagas. Dalam hati Raina berkata "Gaas.. Aku sayang sama kamu.. Tapi kamu milik orang lain dan gak mungkin kamu milih aku..sedangkan hari ini kamu menyusul pacar kamu gas dan posisiku hanya doktet pribadi kamu..".
Setelah melalui perjalan panjang menuju Paris. Mereka pun tiba di Paris dan segera ke hotel yang telah mereka pesan jauh sebelum keberangkatan. "ini kunci kamar lho..", ucap Bagas. Tiba di kamar masing-masing, Bagas langsung menelepon Rara. "ra.. Apa kabar?? Kamu dimana??sibuk gak??hmmm sibuk banget ya. ??? Yaudah nanti aku telepon kamu lagi.. Iyaa bye. "ucap Bagas.
Di tempat lain, Raina berfikir lebih baik ia mengundurkan diri dari kerjaannya itu. Ia merasa ingin menghilangkan rasa untuk Bagas karena ia tahu akan seperti apa akhirnya. Labih baik sakit hati dari sekarang dari pada rasa sayang dan cinta tumbuh semakin besar. Tak lama terdengar suara mengetuk pintu, ia Bagas. "owh ada apa Gas..??", tanya Raina. "jalan yukk keliling Paris!!, ajak Bagas. "hmmm gimana ya. .?", jawab Raina ragu. "ayolah... yuuuk!!". Ucap Bagas sedikit memaksa.
Akhirnya Raina pun bersedia ikut dengan Bagas. Mereka pun jalan-jalan sekitar Paris dan berswa foto. Ada satu foto mereka berdua, Bagas merangkul Raina. Sungguh hati Raina campu aduk saat itu, ia semakin merasa memang harus menjauhi Bagas atau rasa sayang dan cintanya aka semakin dalam padanya. Saat perjalan pulang Raina menanyakan Rara, "Rara gimana???", tanya Raina. "dia sibuk Rain..hmm kadang kalo ikut rasa ego.. Udah marah.. Tapi inikam impian dia gak mungkin lah gw bikin dia sedih karena gak ngedukung impiannya... dan satu lagi... sebenernya gw ke Paris mau lamar dia." jawab Raina.
Bagai di sambar petir, ia tidak menyangka bahwa Bagas akan melamar Rara. Dia menyangka Bagas hanya ingin bertemu Rara saja namun ia melakukan lebih. "gw mau lamar dia besok di kampus dia..", ucap Bagas.
Keesokan harinya. "kamu yakin Gas.. Mau lamar dia??", tanya Raina. "yakinlah.. Kita udah pacaran 4 tahun Rain.. Lho tenang ya.", jawab Bagas. "niih kamu minum obat dulu.. Aku harap kamu berhasil", ucap Raina. Bagas memegang pundak Raina dan mengatakan bahwa ia akan berhasil.. Lho tuuh dokter sekaligus sahabat gw Rain... gw sayaaang banget sama lho..", ucap Bagas sambil memeluk Raina. Raina kembali berdebar apalagi ini di peluk meskipun pelukan sahabat.***
KAMU SEDANG MEMBACA
Saat Kau Kembali (Completed)
RomanceMenceritakan seorang dokter cantik yaitu Raina yang menyukai seorang fotoghrafer yaitu Bagas. Namun Bagas tenyata sudah memiliki kekasih yaitu Rara yang melanjutkan study nya Perancis. akankah Raina dan Bagas bisa bersama??? penasaran??? yuuukk kit...