Bagian 8

341 18 1
                                    

Tepat hari ini, hari dimana ia dan Bagas harusnya bertunangan namun apa daya tidak ada kabar tentang Bagas selama berminggu-minggu. Ia hanya dapat berkomunikasi dengan ayah Bagas menanyakan kondisi Bagas. Tiba-tiba ada sebuah undangan pernikahan di atas meja ruangannya,  Raina pun langsung membaca siapa yang mengundangnya. Dewi pun lari menghampiri Raina setelah mendapat kabar siapa yang akan menikah, namun ia terlambat. Raina sudah menangis tersedu-sedu sambil memegang undangan itu. Dewi pun tak dapat menahan tangis sahabatnya itu, ia pun lalu memeluknya.
    "Aku mundur Dew..aku harus ikhlaskan Bagas untuknya .. aku hanya orang yang hanya lewat di antara cinta mereka.. akhirnya dia kembali untuk Rara..", ucap Raina sambil menangis. Tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu ruangan Raina, ia adalah Dokter Aris.
    Dokter Aris pun sangat ikut bersedih apa yang menimpa dengan hubungan Raina dan Bagas, namun Dokter Aris mengingatkan kepada Raina apa tujuannya ke Bali dan apa cita-cita nya. "Saya prihatin dengan apa yang menimpa kamu.. tapi masih ada harapan yang kamu tunggu-tunggu.. yaitu Inggris..", ucap Dokter Aris. Raina akhirnya pun sedikit bisa terobati dengan apa yang dikatakan oleh Dokter Aris.
    Saat Raina hendak pulang, ia melihat Bagas. Raina pun langsung bersembunyi, ia tidak mau untuk bertemu dengan Bagas. Ia tak mau bertemu dengan Bagas akan semakin berat untuk melepasnya. Setelah beberapa lama akhirnya Bagas pun terlihat pergi lagi dengan motornya. Raina pun melihat Bagas pergi hingga ia tak terlihat lagi.
    Hari demi hari pun berlalu, acara pernikahan tiba. Rara sudah terlihat cantik dengan kebaya putih yang anggun. Bagas pun terlihat sangat gagah dan tampan dengan balutan baju pengantin berwarna putih. Di tempat lain Raina memutuskan tidak hadir di pernikahan itu, ia pergi ke Inggris untuk melanjutkan ahli bedahnya. Terkadang sesekali ia menengok ke belakang seperti ada yang ia harapkan   seseorang yang tiba-tiba datang untuk mematahkan kepergiannya. Bapak penghulu pun memulai acara akad, dengan suasana khidmat prosesi akad pun di mulai. "Bismillahirrahmanirrahim…", ucap pak penghulu. Di saat yang sama Raina pun pergi dengan rasa yang hampa tanpa ada yang mendampingi.

Saat Kau Kembali (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang