Sembilan

6 0 0
                                    

   Aku membuka mataku karena mencium aroma minyak dan mendapati kedua orang tuaku dengan wajah yang khawatir.
 
"Engghh.."
   "Syukurlah kau sudah sadar,apa yang terjadi sayang?Kenapa kau bisa pingsan di depan pintu seperti itu?" tanya ibuku sambil memelukku.Setelah mengingat apa yang terjadi,akupun memeluk ibuku dengan erat.
 
"Hiks,ibu aku takut..."
   "Apa yang kau takutkan?" tanya ayahku sambil mengelus puncak kepalaku dengan sayang.

  "Tadi..aku melihat hantu,aku tidak tau itu hantu atau tidak,tapi..saat dia memintaku untuk ikut dengannya,tubuhnya mengeluarkan banyak darah" kataku ketakutan.
  Ayah dan ibuku berpandangan dan aku rasa mereka tidak percaya kepadaku.
 
"Mungkin saja itu hanya halusinasimu" kata ayah sambil tersenyum kepadaku dan dibalas anggukan oleh ibuku.
   Aku menatap mereka berdua bergantian,sudah kuduga mereka tidak akan percaya.Tapi,aku sungguh melihatnya dengan mata kepalaku sendiri dan itu membuatku takut.
 
"Tapi..akhir akhir ini aku juga sering bermimpi buruk" cicitku.Ibuku menghela nafas "Baiklah,kalau begitu nanti malam ibu akan menamanimu tidur,jadi jangan takut lagi" aku hanya menganggukkan kepala.

Baiklah

Paling tidak,aku tidak tidur sendiri. malam ini.

Blood and TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang