Satu

55 5 5
                                    

Kunci dari suatu hubungan itu ,kepercayaan .Kalo ga percaya ,tanya aja tukang batagor   -Gavin ketjeh

Lelah ,tak percaya ,selalu dihantui wanita wanita yang mengejar kekasihnya .Mungkin itu yang bisa menggambarkan perasaan seorang Claretta Afsheen Myesha yang akrab di panggil Retta saat ini, tak ada lagi yang bisa ia lakukan untuk meyakinkan dirinya bahwa kekasihnya sangat menyayanginya ,bagaimana tidak? Setiap minggu ,bahkan setiap hari ia selalu bertengkar dengan kekasihnya hanya karena hal sepele. Mengapa demikian? Karena bagi seorang gavin Raefal Melviano apapun yang ia lakukan selalu di batas wajar dirinya dengan teman wanita lainnya

Kini keduanya yang seharusnya melepas rindu satu sama lain, berubah menjadi saling memanasi, di tempat mereka biasa bertemu, Retta sengaja menanyakan sesuatu yang dia pendam untuk memperjelas semuanya

"Gue cuma ga suka kalo lo terlalu deket sama dia vin!" bantah retta

"Deket apaan sih ta, gue cuma nganter dia balik doang lo tuh posesif bgt sih" gavin yang merasa tak bersalah pun berusaha membela dirinya

"Nganter balik lo bilang cuma?! Lo ga mikir apa, kita beda sekolah dan jarang ketemu ,gue ga tau gimana kelakuan lo di sekolah dan gimana gue bisa percaya kalo gue tau lo nganter cewe lain balik bahkan sampe kedepan rumahnya" retta yang tak terima dengan apa yang kekasihnya lakukan pun terus di bakar api cemburu

"Ya kan ini kita ketemu ,dan seharusnya lo percaya sama pacar lo sendiri,bukan mikir negatif terus" tekan gavin dengan amarah yang kian memuncak

Claretta yang entah harus bagaimana pun hanya terdiam dan tak mampu untuk menatap mata kekasihnya .Tak disadarinya ,air matapun kini mulai membasahi pipinya. Gavin yang melihat kekasihnya menangis ,tak tau harus melakukan apa karena ia tetap merasa apa yang ia lakukan bukan lah kesalahan .Mereka tetap saling tak bersuara sampai akhirnya claretta yang memulai kembali

"Gu..gue hiks selalu nurutin apa yang lo mau ,bahkan hiks gua gak pernah deket sama cowo lain di belakang lo ,tapi sekarang apa? Lo yang hiks kaya gini kan, gak bisa jaga perasaan gue" ucapannya mampu membuat gavin membungkam suara dan lebih memilih diam sampai keadaan lebih membaik

Setelah cukup lama menunggu ,claretta yang mungkin sudah kehabisan stok air mata pun berhenti menangis dan menampilkan wajahnya yang sangat sembab akibat menangis tadi

"Udah nangisnya?" lelaki yang masih menggunakan seragam sekolahnya itu menatap kekasihnya dan menarik sedikit ujung bibirnya

'Shit ,dia kenapa sih kalo senyum harus keliatan lesung pipitnya? Gue kan gajadi marah ah gagal ' kesal retta dalam batin nya

"Kenapa? Udah marahnya? Jadi cewe cengeng amat bos" ejek gavin sambil tertawa

"Ya abis lo sih nyebelin! Bisanya bikin anak orang nangis aja" balasnya dengan nada serak

"Dih? Kata sape lu? Gue bisa bikin lu bahagia, liat aja nanti" jelas gavin dengan sangat percaya diri

"Nanti kapan? Nunggu sampe cucu lo lahiran? Ga kelar kelar dong omongan lo ,trus kapan bahagianya dong gue?" tanya retta dengan nada meremehkan

"Ah lo ga sabaran banget sih ,mmm.. Back to topic dulu nih ,dengerin gue ,kunci dari suatu hubungan itu,kepercayaan.Kalo ga percaya ,tanya aja tukang batagor" papar gavin agar kekasihnya tak berfikir negatif lagi tentangnya

"Tukang batagor? Apa hubungannya?" retta menyernyitkan dahi tak paham dengan apa yang gavin katakan

"Hubungannya? Cuma temen jiaaaaa" gavin yang mencoba membuat lelucon agar meliat kembali senyum retta pun berhasil

"LAH?HAHAHAHAHA GA JELAS BANGET SIH LO VIN" balas retta dengan tawa yang terpaksa

"gpp yang penting lo sayang" kata kata yang membuat retta seketika bimbang

'Sebenernya lo beneran sayang sama gue ga sih vin?' batin retta

"ambil tas lo, gue anter pulang sekarang!" titah gavin yang diangguki Retta

Sore itu, menjadi sangat melelahkan untuk claretta dan gavin .pasalnya ,mereka sudah melalui pelajaran yang membuat penat ditambah lagi pertengkaran mereka yang tak pernah usai ,selalu saja ada yang membuat keduanya bertengkar dan nyaris saja berpisah .Tapi anehnya ,tak pernah terlintas di fikiran mereka untuk menyudahi hubungannya yang bisa di bilang sudah terjalin cukup lama ,ya,mereka sudah berpacaran hampir satu tahun ,dengan segala konflik yang selalu menerpa keduanya dan kabar yang datang pada retta tentang gavin selalu tak mengenakkan ,entah apa yang merasuki tubuh dan fikiran retta sehingga dia mampu dan tahan dengan segala sikap gavin yang kadang seenaknya saja pada dirinya dan tak perduli bagaimana perasaannya ,ia merasa sebercanda itu mungkin hubungannya dengan retta karena ia tak ingin hubungannya terlalu dibawa serius

EVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang