Tujuh

14 3 1
                                    

Selain suka begadang, gue juga suka lo pake banget -Gavin cucu Marquez

Sudah larut malam, tapi Gavin tak kunjung bisa terlelap. Sebab besok adalah tanggal merah, jadi Gavin tak ingin cepat terlelap, ia senang menikmati kesunyian malam, walaupun angin nya tak bersahabat.

Rindu, satu kata yang Gavin rasakan saat ini, di balkon rumahnya ia diam diam merindukan pacarnya, terlalu banyak waktu terbuang tanpa kehadiran Retta, fikirnya. Tanpa basa basi, Gavin langsung menelfon Retta yang mungkin saja sudah terbawa ke alam mimpi

Drrrttt

Lagi lagi tengah malam begini ponsel Claretta kembali bergetar. Dan benar saja, Retta yang sedang berada di alam mimpi pun harus terganggu dengan ponsel nya yang bergetar

"Pasti si tengil eughhh" kesalnya sambil mengangkat telfon karena terpaksa

📞

"Lo tuh ya gada kerjaan banget sih ganggu orang tidur tengah malem gini, ngajak berantem banget sih" Retta yang langsung mengomel setelah mengangkat telfon

"Pacarnya kangen malah dimarahin"

"Ya lo kangen nya salah waktu anak onta" ucap Retta geram

"Kangen mana bisa di atur kutil kuda" jelas Gavin

"Makanya pasang alarm rindu" titah Claretta agar pacarnya tak selalu menelfon tengah malam dan menganggu tidur lelap nya

"Nanti bunyi alarmnya tiap menit kalo gitu"

"Udah ya besok gue telfon deh, kan tanggal merah" Tawar Retta

"Masa telfon doang? Besok gue jemput, lo ke rumah gue! Ga terima penolakan"

Tut

"Gajelas banget emang pacar gue, kenapa juga gue mau sama dia" pikir Retta yang padahal sering kali ia ingin rasanya membunuh pacar nya sendiri karena sangat kesal dengan tingkah lakunya

• • • •

Missed call (12) 📞

Retta yang baru menyadari bahwa Gavin menelfon nya sampai 12 kali menyernyitkan dahi, dan dia merasa seperti dikejar renternir karena belum bayar hutang selama setaun. Retta berjalan mengelilingi seisi rumahnya, dan tak menemukan siapapun disana. Melan, ibu Claretta sudah pergi ke pasar tradisional untuk berbelanja sayuran dari pagi buta. Arga, ayah Claretta tetap pergi ke kantor walaupun hari ini tanggal merah, ada meeting katanya. Huft, sekarang tak ada alasan untuknya tak pergi meninggalkan rumah juga, ia cepat cepat mandi dan bersiap untuk pergi ke rumah Gavin.

Claretta sudah tak asing dengan seluruh keluarga Gavin, karena ia sering bertemu keluarganya ketika ia bermain di rumah Gavin. Retta tak jadi di jemput Gavin di rumahnya, karena terlalu lama untuknya menunggu Gavin, jadi ia lebih memilih untuk pergi menggunakan grab saja.

Perjalanan menuju rumah Gavin tidak macet, karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dan lagi masih pagi, yang memungkinkan Retta untuk sampai lebih cepat dari biasanya. Ia sering bermain ke rumah Gavin karena dekat dengan rumah nenek Retta, sehingga jika Retta bosan berada di rumah neneknya, ia bisa main ke rumah Gavin walaupun terkadang tak terdapat Gavin di dalamnya.

• • •

Tok tok tok

"Assalamu alaikum" ucap Retta ketika hendak masuk ke rumah Gavin

Dan terdengar suara balasan dari dalam rumah yang ternyata suara Gavin

"Masuk aja pintunya ga di kunci" teriaknya dari dalam rumah

Retta yang mendengarnya langsung memasuki rumah Gavin. Terlihat Gavin yang sedang rebahan di sofa ruang tamu nya sambil bermain game pubg Kesukaannya.

"Heh buntut naga, fokus amat lo main nya sampe gue aja lo cuekin" tegur Retta karena merasa dirinya tak di anggap ada

"Bentar elah udah ngekill 10 nih" jawabnya dengan nada sombong dan hanya dibalas dengan mengangkat alis oleh Retta

"Emm.. Btw mamah mana?" tanya Retta yang sedari tadi tak menemukan mamah Gavin di dalam rumahnya

"Mamah lagi keluar rumah ,gatau deh kemana" Ucap Gavin yang masih terus menatap layar ponsel nya

"Udah dulu dong mainnya, kalo ga gue balik nih" ancam Retta

Gavin yang mendengarnya langsung berdecak dan menyimpan ponsel nya diatas meja tamu

"Ta masak dong, mamah ga nyiapin makanan soalnya ya ya" pinta Gavin dengan suara manja dan puppy eyes miliknya

"Mmmm ada apa di kulkas?" tanya Retta yang terlihat akan memenuhi keinginan Gavin

"Ga tau hehe, kan Gavin tinggal makan aja, ga perlu tau isi kulkas apa aja" cengir Gavin yang di balas kerucut bibir dari Retta

Retta bergegas pergi ke dapur untuk melihat isi di dalam kulkas.

Cklek

Terdapat banyak sekali sayuran dan daging yang membuat Retta bingung harus membuat apa

"GAVIN, LO MAU DIMASAKIN APA INI KULKAS PENUH AMAT ISINYA GUE JADI BINGUNG" teriak Retta dari dapur

Gavin menghampiri Retta dan menanyakan ulang, apa yang tadi Retta bicarakan

"apa?! teriak teriak mulu kaya di hutan aja" ketusnya

Retta hanya memberi lihat isi kulkas nya dan menunjuk tiap bahan yang ada di dalamnya

"Oh gue mauuu sayur capcay aja deh" pintanya yang langsung di angguki oleh Retta

Tak lama kemudian, sayur buatan Retta sudah terhidang di meja makan yang wanginya uhhh tercium sampai ke hutan amazon. Gavin yang sudah duduk di meja makan, memegang garpu di tangan kirinya dan sendok di tangan kanan nya menandakan bahwa ia sudah sangat lapar. 'Umur aja banyak, tapi kelakuan kaya bocah. Dasar anak manja' batin Retta

Di sela suapan Gavin, Retta menanyakan sesuatu

"Lo suka banget ya begadang dan nelfonin gue? Ganggu banget pe'a" ujarnya kesal

"Iya. selain suka begadang, gue juga suka lo pake banget!" jawabnya dengan semangat dan berhasil membuat pipi Claretta menjadi merah merona seperti buah tomat

EVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang