Bagian 7

15 4 0
                                    

Hiki menunjukkan wajah serius dan kesalnya.
"Kalian, bersiaplah akan serangan.. dan-" Merasa ada sedikit keganjalan Hiki menoleh kebelakang punggungnya dan langsung menyadari bahwa kakak beradik itu menghilang lalu Hiki mencari ke setiap sudut ruangan namun nihil hasilnya, kecuali di lantai dekat pintu masuk tadi ada sebuah tulisan kecil yang berasal dari bercak darah. "Maafkan kami.." baca Hiki, seketika darah itu langsung menghilang.
'Apa maksudnya... Sudah kuduga ada yang aneh dengan-'

"Hiki menunduk!!!!" Teriak Aisaka, Hiki yang langsung sadar dari lamunannya mengikuti perintah Aisaka. Hampir saja ia terkena ledakan dari Monster di ruangan ketiga.
"Aisaka kau sudah baikan..?" Hiki datang menghampiri Aisaka dan membelakanginya supaya melindunginya. Aisaka pun langsung bangun, "Aku gak tau... Setelah istirahat sebentar tubuh ku sudah pulih..."
"Syukurlah..." Hela nafas Hiki.

Sementara itu Angel dan Irta sedang bersiaga serangan monster-monster tersebut.
"Tipe peledak kah..." Guman Angel

"Peledak...?" Aisaka menatap Angel dengan penuh pertanyaan.

Angel hanya tersenyum, "Iya, Monster ini akan menempel disuatu objek dan akan meledakkan dirinya... Dan kebetulan Monster ini menyerupai kupu-kupu... Syukurlah tidak menyerupai lalat..."
"Kalau lalat, pasti akan merepotkan.."

"Kau tau betul ya..." Irta menghindari kupu-kupu itu dengan mudah.

Angel pun menyeringai, "karena sudah terbiasa..."

"Apa-"
Duarr, ledakan dari kupu-kupu yang hinggap di pistol Irta.

"Irta fokuslah...!" Teriak Hiki sambil terus menembak.

Suara ledakan di ruangan itu terus menggema, memenuhi telinga Aisaka.
'apa ini... Rasanya.. nostalgia memenuhi pikiran ku..' Ia menutup telinga dengan tangannya dan memejamkan matanya.

"Aisaka awas!" Teriakan seseorang membuyarkan lamunan Aisaka dan mendorong badannya sehingga terhempas ke lantai dengan cukup keras. Aisaka jatuh tersungkur. "Aisaka..!" Hiki yang sudah menjauh dari Aisaka karena terlalu fokus dalam menembak.
Aisaka yang karena masih memejamkan mata dia membukanya perlahan dan mendengar suara, "Apa kau baik-baik saja? Maaf sudah mendorong mu ya..." Ucapan itu sangatlah lembut.

DEG DEG... Raut wajah Aisaka otomatis pucat karena terkejut.
"ANGEL!" Seketika darah muncul dari kepala Angel yang berada diatas Aisaka dan menetes ke pipi Aisaka, "Pundakmu..."

"Ah~ gak papa, yang penting kamu gak terluka" ucap Angel dengan tenang dan masih diatas Aisaka.

"Tapi, tapi..." Pelupuk mata Aisaka perlahan mengeluarkan air mata.

"Sudahlah yang penting kita harus membasmi kupu-kupu ini dulu" Usap darahnya dari pipi Aisaka, Angel langsung bangun dan membuka sarung pedang nya. Wajah nya berubah menjadi serius, "matilah kalian, sialan".

Aisaka yang bangun dan duduk lemas 'Berbeda dengan Angel yang biasa nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aisaka yang bangun dan duduk lemas 'Berbeda dengan Angel yang biasa nya...'

Aisaka melihat Angel yang dengan mudah nya membelah kupu-kupu itu dengan pedangnya, kupu-kupu yang terbelah tidaklah meledak melainkan menghilang seperti ilusi. Kupu-kupu tersebut akhirnya menghilang dari ruangan ketiga.

Sebuah RuanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang