2. || Patner Musuh

39 9 9
                                    


.....
Senja Ayunda, cewek yang sedang berjalan menuju perpustakaan bersama sahabatnya yang bernama Venus Lindaisy. Mereka bersahabat sejak kelas 11-sekarang.

Senja dan Venus, selalu satu kelas. Entah itu sebuah kebetulan atau memang takdir mereka selalu bersama. Venus selalu menjadi orang yang paling pertama tau apa masalah Senja, begitu pula sebaliknya.

Sekarang mereka sudah kelas 12 lebih tepatnya 12 IPA 1. Di bidang akademik Senja sangat pintar. Walaupun begitu Senja tetap tidak sombong terhadap teman-teman yang lain.

Senja dia cewek yang populer karena kecerdasan dan keramahannya. Sedangkan Venus Dia juga termasuk cewek yang populer karena kekayaannya dan kecantikannya. Dibandingkan Senja memang Venus lebih cantik darinya. Senja tidak pernah memilih-milih teman, menurutnya semua sama kecuali Venus yang tidak akan pernah menjadi temannya tetapi sahabatnya.

"Senja! Gue laper, kekentin aja ya" kata Venus seraya memegangi perutnya, di tengah perjalanan mereka.

"Tanggung hampir nyampe, tinggal lewat tuh lapangan!" balas Senja sambil menatap malas Venus, huh dasar lebay, bilang aja kalo gak mau keperpus- batin Senja.

Memang venus orangnya anti banget kalo yang namanya pergi keperpustakaan. Katanya disana bosan, banyak tulisan, banyak peraturan, dan yang lebih mengelikan lagi karena ada hantunya. Dasar Venus alasannya banyak banget.

Venus berdecak kesal lalu menatap Senja sambil berjalan. "Sen... Lo gak bosen apa pergi ke perpustakaan terus?" tanya Venus memberhentikan ektingnya.

"Venus... Yang namanya ingin pintar tuh gak pernah bosan pergi ke perpus" jawab Senja dengan datar.

"Lo kan udah pintar, liat aja di kantor guru pasti udah banyak tuh piala yang lo kasih ama sekolahan. Sampe-sampe tuh kantor penuh ama piala elo" kata Venus.

"B aja tuh" balas Senja sambil terkekeh melihat wajah malas Venus.

"bangsat lo" ketus Venus lalu ditertawakan oleh senja.

"Venus...venus lo lucu banget sih pas kaya-" kata Senja sambil mencubit pipi Venus gemas, tapi terhenti oleh teriakan Venus.

"SENJA AWAS ADA BOLA" Teriak Venus sambil menunjuk-nunjuk bola tersebut, senja langsung mengikuti arah telunjuk Venus dan...

Dug... kepala Senja terkena bola sangat kuat, membuat Senja hampir saja terjatuh karena tidak bisa menopang dirinya sendiri. Senja memegangi kepalanya yang sedikit pusing akibat bola itu.

"Lo engak apa-apa kan sen" Tanya Venus sambil memegang pundak Senja.

.......

ketika bel istirahat berbunyi, Langit Nesta Helendra bersama sahabatnya dan teman-temannya memilih bermain basket dilapangan. Karena sebentar lagi sekolahan mereka akan mengikuti lomba basket antar sekolah.

Nama tim basket SMA Sanjaya adalah Baja ( basket Sanjaya ). Di tim Baja tak hanya kelas 12, tetapi ada kelas 11 yang sudah lulus seleksi dan kelas 10 yang sedang diseleksi oleh pelatih tim Baja yaitu pak Ali guru olahraga kelas 11.jangan lupakan kepten Baja yaitu Langit Nesta Helendra

Tanpa mengganti sragam putih abu-abu nya langit dan teman-temannya bermain basket di tengah lapangan.

Langit mendribel bola, sekarang Langit yang menguasai bola setelah Alam.

"Lang... gue-gue" kata Angkasa menyuruh Langit melempar  bola ke angkasa.

Langit mengangguk dengan wajah dinginnya lalu melempar bola basket ke arah Angkasa. Langit lari menuju depan ring untuk menerima bola dari Angkasa. Angkasa sekarang meguasai bola. Angkasa melihat didepan ring sudah ada Langit. Dia melempar bola basket kearah Langit. Lalu Langit melakukan lay ųק, ke arah ring dan...masuk.

Langit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang