Dia anak baru yang buat hari-hariku lebih menarik, baik, ganteng pula. Gak maksud buat masukin dia ke masalah pribadi yang buat nyawanya bahaya, tapi sudah terjadi.
Status ; Selesai
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari Ke-2 Felix Sekolah
Pagi hari yang masih dingin, tapi matahari sudah bersinar terang. Felix sedang bersiap pergi ke sekolah di antar Minho, karena Felix mengatakan badannya tidak kuat berjalan apalagi naik motor.
"FELIX! BURUAN WOY! WAKTU ITU BERHARGA!!"
"Iya sabar ngapa, biasanya juga lu yang lambat. Mble ;P"
"Halah, terserah mau di anterin gak sih?"
"Ya, sebentar lagi bungkus makanan."
"Gue tunggu di depan, kalo gue klakson berarti gue duluan."
"Terserah, gue bilangin Eomma biar sekalian di marahin."
"YEU!!"
Minho sudah jalan duluan menuju garasi.
Setelah Felix membungkus makanannya berlari ke arah garasi,
"Eomma, aku berangkat sama Kak Minho."
"Iya, hati-hati."
Felix jalan keluar rumah, di depan sudah ada Minho dengan helmnya.
"Nih, pake. Buruan nanti gue telat, lu tau sekolah kita jauhnya kek apa?"
"Hehe, maaf. Ayo,"
Minho menancap gas, dan pergi dari rumah. Jalan ke sekolah Felix memang mudah, tapi ke sekolah Minho yang tidak mudah. Berkelok-kelok perjalanannya, pernah sekali waktu itu Minho tersesat.
"Dah, sono belajar rajin-rajin. Jangan cewek mulu, biar nanti SMA lu pinter kek gue,"
"Halah, cewek-cewek. Lu kali di sekolah sama cewek mulu,"
"Terserah, udah gue berangkat dulu. Kalau minta jemput chat,"
"Ya, hati-hati kak."
"Lu juga,"
Minho sudah ngebut pergi ke sekolahnya, sekarang Felix masuk ke sekolah dengan menenteng helm. Dia ingin ke tempat penitipan helm sekolah, di sana murid-murid menitipkan helmnya.
"Ada yang bisa di bantu?"
"Eum, saya mau titip helm."
"Oooh, bawa kemari helmnya. Ini nomer lokernya, pulang di tukar ya."
"Iya, hamsamida."
Setelah menitipkan tasnya, dia pergi ke kelas. Di sana baru ada beberapa orang saja, sekarang jam 7 kurang 20 menit. Dan murid-murid baru ada 5 orang (?) di tengah barisan meja ke-3 sudah ada Yoona.
"Felix!"
"Hm,"
"Lemes banget kenapa dah? Sini-sini dulu yuk, ngobrol."
"Hm,"
Felix duduk di sebelah Yoona, Yoona tersenyum manis di samping Felix.
