Dia anak baru yang buat hari-hariku lebih menarik, baik, ganteng pula. Gak maksud buat masukin dia ke masalah pribadi yang buat nyawanya bahaya, tapi sudah terjadi.
Status ; Selesai
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebulan setelah klise Yoona berlalu, tidak ada perkembangan dari Yoona. Di ruang inap Yoona, terdapat Eomma Yoona dan Felix sedang mengobrol biasa. Felix baru saja pulang sekolah, di sebelah bangsal Yoona ada banyak kertas tugas menumpuk dari guru-guru. Felix meletakkan tasnya di sebelah sofa ruangan,
"Tidak ada perkembangan apa-apa dari Yoona ahjumma?"-Felix
"Iya, hanya seperti itu."-Eomma Yoona
Ya, Yoona di tandai telah koma sebulan, dan sekarang Yoona masih terbaring di tempatnya.
"Oh iya, ini ada tugas matematika dari guru. Sudah aku tuliskan di kertas kosong,"-Felix
"Oh terima kasih Felix, letakkan di sebelah Yoona. Mengobrol lah, walau kamu tau Yoona tidak mendengarmu. Kata dokter coba saja bicara padanya, siapa tau Yoona akan berkontraksi."-Eomma Yoona
"Iya.."-Felix
"Oh iya, ahjumma mau buang sampah dulu, sekalian bilang suster kalau cairan infusnya udah habis."-Eomma Yoona
"Iya, aku akan jaga Yoona sementara waktu."-Felix
"Oke, terima kasih Felix."-Eomma Yoona
Setelah Eomma Yoona keluar ruangan, Felix mendekati Yoona yang terbaring.
"Hai Na, gue ke sini lagi. Maaf kalau merasa kurang enak kalau gue selalu kesini,"-Felix
Felix menghembus napas,
"Na, ayo bangun. Semua orang di kelas, apalagi guru mtk kita, khawatir semua. Kata guru mtk, 'mana ini murid favorit saya? Kok belum ada juga?' seketika beliau menunduk dengan raut sedih, ingat guru piket yang buat lo jadi masuk kelas 8 dan kenal Jeongin? Beliau khawatir juga, apalagi sering ada anak kelas 8 ke kelas dan tau apa yang mereka bilang kalau kita tanya? Mereka bilang, 'Oh, ini kita mau ketemu Yoona Nuna ada?' saat kita jawab pasti mereka sedikit terkejut, dan kembali ke kelas mereka dengan raut sedih yang masih memegang buku mtk mereka. Kau paham kan? Semua orang khawatir, kalau mau tau gue juga khawatir. Sekarang di sebelah gue selalu kosong, alias itu tempat lu. Gak ada yang berani tempatin, jadi gue sendirian. Saat lu gak ada... gue ngerasa kesepian, plis bangun. Bangun Na... gue... gue kangen lu ngajarin kita, di sebelah kita makan bakso sambil keselek, inget kan yang waktu itu. Hyunjin juga mulai berubah, udah mulai deket sama kita, ngobrol-ngobrol, kalau mau tau kita buat grup tau.. dan lu masuk grup itu, tapi lu belum baca, bangun ya? Gue tungguin lu selalu,"-Felix
Tak terasa air mata Felix keluar dengan deras, sangat deras, sampai-sampai dia menunduk. Felix juga tidak sadar kalau sedari tadi Eomma Yoona dan seorang suster mendengarkannya di belakang, dekat pintu mereka mendengar seorang Felix berbicara tulus dengan air mata yang terus keluar. Eomma Yoona tau Felix mencintai anaknya, tapi Felix tidak mau mengungkapkannya atau malu.
"Felix..."-Eomma Yoona
"Ha? Oh, hiks, maaf ahjumma aku menangis disini, maaf."-Felix
Felix buru-buru mengelap bekas air matanya dengan tissue, kemudian tersemyum terpaksa ke Eomma Yoona.