8

17 2 0
                                    

Setelah beberapa tamparan, Zeze mulai kehilangan kesadarannya.

"Ayo guys dia udah mulai pingsan keknya" ucap cewek yang menampar Zeze.

"Ayo deh" ucap kedua temannya.
***

Dilain tempat,
Kedua sahabat Zeze yang berada di kantin mulai khawatir karena Zeze tidak balik-balik dari toilet, padahal udah lama banget.

"Zeze mana ya, kok belum balik-balik dari toilet, padahal udah lama banget" ucap Tika dengan nada khawatir.

"Iya, jadi khawatir gue" balas Citra.

"Susulin yuk" usul Tika.

"Yaudah ayuk"

Mereka berdua berjalan menuju toilet. Saat sudah di depan toilet, mereka melihat Zeze yang sudah tergeletak pingsan di lantai toilet dengan ke dua pipi yang sudah memar.

"YA AMPUN ZEZE" teriak Citra.

"Ze...bangun Ze" ucap Tika sambil nepuk-nepuk pipi Zeze agar bangun.

"Tolong....tolong" teriak Citra.

"Ada apa sih" tanya salah satu teman cowok Citra yang kebetulan berada di samping toilet cewek.

"Tolong gendong Zeze , dia pingsan"

"Yaudah minggir" Tika dan Citra langsung minggir agar Vano dapat menggendong Zeze.

Saat di UKS Zeze langsung diperiksa oleh petugas PMR yang kebetulan lagi jaga.

"Dia gak papa kok, cuman pingsan biasa" ucap petugas yang meriksa keadaan Zeze.

"Gak pa pa gimana? Tuh pipinya lebam bekas tamparan kayaknya" ucap Vano sambil menunjuk ke arah pipi Zeze.

Citra, Tika, dan petugas PMR itu langsung tersadar bahwa di pipi Zeze dapat lebam bekas tamparan.

"Oh ya, kok gue baru nyadar ya" ucap Tika.

"Sama" jawab Citra juga.

"Kasih dia kompres air es aja biar nanti nggak terlalu sakit" ujar petugas PMR itu.

"Iya"jawab Tika.

"Yaudah gue pergi ya, jangan lupa pesen gue" petugas PMR itu langsung melangkahkan kakinya pergi.

"Van beliin es batu sama wadahnya juga di kantin" suruh Citra kepada Vano.

"Ya udah bentar" Vano langsung pergi meninggal ruang UKS untuk menuju kantin.

"Siapa agaknya ya yang nampar Zeze sampek kayak gitu" tanya Tika kepada Citra.

"Mana gue tahu, nanti aja tanya Zeze langsung kalo dia udah sadar"

"Iya juga ya"

"Nih" Vano langsung memberikan kompresan itu kepada Tika.

"Makasih ya Van lo udah nolongin Zeze, sama beliin es batu ini" ucap Tika kepana Vano.

"Ya sama-sama, kalo gitu gue mau balik ke kelas dulu mau bel soalnya"

"Yaudah" ucap Tika dan Citra bersamaan.

Vano langsung pergi meninggalkan UKS, dan disini cuma ada mereka bertiga.

"Lo ke kelas aja Cit, biar gue yang jagain Zeze" ucap Tika sambil mengompres pipi Zeze.

"Ya udah deh nanti kalo pulang gue kesini lagi"

"Oke"

"Kalo gitu gue pergi dulu" Citra langsung pergi meninggalkan mereka berdua di ruang uks.

"Siapa ya, yang bikin lo kayak gini Ze" gumam Tika sambil melihat wajah Zeze yang sedang pingsan itu.

"Eunggh.." lenguh Zeze yang sudah terbangun dari pingsannya.

"Ze udah bangun, nih minum" Tika menyodorkan air mineral ke Zeze.

"Makasih" ucap Zeze setelah minum air itu dan langung menaruh gelasnya di nakas dekat ranjangnya.

"Iya sama-sama"

"Lo sebenernya ada masalah sama siapa sih Ze" Tika bertanya pada Zeze dengan raut wajah serius.

"Nggak ada" jawab Zeze seadanya.

"Nggak ada gimana, tuh pipi memar kayak gitu kenak tampar sama siapa" Tika menunjuk pipi Zeze menggunakan dagunya.

"Emang memar ya" Zeze bertanya pada Tika.

"Ya iyalah Ze...." greget Tika.

"Owh.."

Tika geleng-geleng kepala gara-gara kelakuan sahabatnya yang cuek sama keaadanya sendiri.

***
Tbc

Jangan lupa tingalin votmennya ya!!!

Ela Puspitasari
13/01/20








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ke-Zel {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang