Fourteen

10 5 0
                                    

   "Jadi, apa pilihan Lo? " Tanya orang itu sekali lagi

   Sebenarnya gue penasaran dengan semua hal yang terjadi barusan. Tapi, masalahnya gue belum kenal sama sekali dengan orang ini.  Kalo ternyata dia orang jahat gimana dong??  Duuh, gue harus apa ya?

   "Erika!??  Lo dimana? " terdengar suara panggilan Rian dari arah lorong kelas

   "Disi-... "

Buru-buru cowok yang belum gue kenal ini langsung menarik lengan gue untuk bersembunyi dibalik tiang besar disamping gudang.  Dia menahan bahu gue dan menyekap mulut gue dengan tangannya begitu kuat,sehingga gue tidak bisa bergerak maupun berteriak. Tak Lama tampaklah Rian yang sedang kebingungan mencari gue

   Rian, gue disini.. Duuh, ni cowok kenapa pake nutupin mulut gue segala,sih?? 

Setelah Rian pergi menjauh dari area gudang, barulah dia melepaskan cengkeramannya dan sekapan tangannya dari mulut gue. And finally, barulah gue bisa bergerak bebas

   "Eh, Lo!  Ngapain pake acara sembunyi segala dah?  Emangnya kita pencuri??  Dia itu tadi sahabat gue tau! " omel gue kesal. 

  Cowok itu hanya tersenyum
   "Jadi.. Lo lebih milih ikut gue ya?  Daripada masuk ke gudang ini? Haha... Ayok lah. Sini gue tunjukin ke Lo" cengir cowok itu

   Dih! Malah cengar-cengir lagi dia.
   "Ya serah Lo. Ini cuman karena gue penasaran aja yaa..  Cepetaan.. " ucap gue dengan ketus

Tak menjawab sepatah kata pun, dia langsung membawa gue ke sebuah ruangan yang tak asing dimata gue. Biasanya ruangan ini digunakan oleh gue dan yang lain untuk berkumpul-kumpul jika kita memang ingin melakukan sesuatu yang menarik. Tapi, anehnya kenapa design ruangan ini tampak berbeda dari yang sebelumnya? 

   "Loh? Ini kan tempat nongkrong gue biasanya sama temen-temen??  Ngapain kita kesini??? " Tanya gue heran

   "Ini bukan sembarangan tempat. Bisa dibilang lokasi tempat ini sangatlah rahasia. Dan tidak sembarangan orang bisa masuk ke tempat ini. Hanya orang-orang pilihan saja. " jelasnya

   Wait?  Orang-orang plihan?? 
   "Maksudnya apa? "

STAK! 
   Tuuuh kaaan.. Gue Denger suara itu lagi barusan.  Lah? Wait? Kok mata gue gak bisa dibuka nih? Kenapa ini?? 

   "Erika... Kamu gak papa, nak?"

   Uuuurrgghh. Mata ini!!  Kenapa susah dibukaa. Hiyaaaa!!.  Eh, kok tadi gue denger suara Mama ya?  Apa jangan-jangan ini surga?  Haaah!!??  Gue udah mati dong?? 

Akhirnya ketika gue bisa membuka mata betapa terkejutnya gue ketika melihat Mama, Papa, dan kakak-kakak gue berada tepat dihadapan gue. Dan bingungnya gue. Kenapa gue bisa ada diranjang Rumah Sakit? Perasaan tadi gue di gudang, deh. Sama si cowok misterius itu?? 

   "Rik!  Lo ditanya mama kok bingung aja sih? " kata Mika

   "Haah?  Kok aku bisa disini?  Apa yang terjadi? " Tanya gue heran sekaligus penasaran

  Mama tersenyum
   "Erika. Kamu pasti lupa ya, nak.  Sudahlah. Gak usah dipikirin yaa. Kamu istirahat aja.  Mama tau kok perasaan kamu setelah mengalami kecelakaan itu." Jelas mama yang tambah membuat gue semakin heran parah

   Waiiiit??  Kecelakaan?  Sejak kapan?  Gilaa dah yaa?  Sebenarnyaa.. Inii, apa sih yang terjadi dengan gue?  Aslii daaah. Aneh bangett. Dan orang-orang gak ada yang sadar sama sekali. Kecuali gue. Ada apa ini.. 

   "Ma, Pa. Sebaiknya kalian pulang dulu. Untuk istirahat. Biar kita bertiga aja yang jaga Erika." Kata kak Eric lembut sambil memijat bahu mama

  Mama dan Papa mengangguk
   "Baiklah. Kalian bertiga tolong jaga adek kalian yang manis ini ya.  Mama harus istirahat dulu. "

   "Iya. Papa juga harus segera kembali ke kantor. Ada banyak urusan yang menumpuk. Tolong jaga Erika baik-baik ya kalian.. " ucap Papa

   Loh? Papa dan Mama kenapa sudah mau pergi??? 
Jujur. Sebenarnya gue masih bingung dengan semua kejadian ini. Tapi, yang bikin gue senang. Mama ada disini. Benar-benar disini..  Waaah, betapa senangnya gue. 

   "Bye Eric, Irie, Mika, Erika.. Kalo ada apa-apa langsung hubungi kami ya, nak. We love you... " pamit mama dan papa setelah itu. 

   "Bye Ma, Pa.. " ucap kami bersamaan. 

Saat pintu kamar sudah tertutup. Kak Eric menghampiri gue. Tersenyum, dan membelai rambut gue

   "Erika.. Duuh, adik kecilku sayang.. Kamu bandel banget yaa kalo bawa mobil. Duuuhhh... "

   "Aaaw.. Awwww. Kak sakiiiitt!" Disaat kak Eric sedang membelai rambut gue, dia pun juga langsung mencubit pipi gue "Udah tau gue lagi sakit nih. Malah tambah disakitin lagi.... "

   "Mampus tuh, Rik. Siapa suruh lo bawa mobilnya buru-buru. Udah tau belum bisa bawa mobil. Masih aja bandel.. " ujar kak Irie mengejek. 

   Cih,ngejek dia ya gue!?  Huuh!  Awas aja kau kak Irie!!! 
  "Tapi, kak. Emmm. Sekarang tanggal berapa? "

  Kak Eric tampak heran dengan pertanyaan gue itu. Lah? Apa salahnya menanyakan tanggal kan? 

   "Tanggal 8 Desember. "

   "Haaah!!? 8 Desember??  Bukannya sekarang masih awal Desember ya?  Tanggal 1 kaan? " Seinget gue memang benar sekarang masih tanggal 1 Desember. Karena gue masih ingat banget kalo hari ini itu adalah hari ulang tahunnya Ranny. Kenapa bisa Loncat jauh menjadi tanggal 8 Desember? 

   Mika tampak tertawa puas melihat tampang wajah heram gue
   "Hahahahaha.. Lo kenapa sih Rik?  Abis kecelakaan jadi pelupa ya Lo?  Ya iyalah sekarang tanggal 8. Memangnya kenapa coba?  Lo mikirnya tanggal 1??"

  Gue hanya meringis.
   Tuh, kan. Cuman gue aja yang merasa aneh disini.  Kenapa kejadian sebelumnya bisa lompat jauh selama seminggu?  Dan hal yang tak terduga terjadi? Mama masih hidup. Berarti kecelakaan tahun lalu itu apa?  Gue masuk Rumah Sakit karena kecelakaan yang gue buat sendiri?  Waaaah!.  Sebenarnya apa yang baru saja terjadi?  Enggak-enggak.. Apa yang selanjutnya bakal terjadi? 

Who am I? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang