Six

25 9 0
                                    

[MIKA]

Banyak orang mengatakan pacaran itu wajar.  Asalkan gak sampai melakukan Hal yang belum pantes dilakuin.  Biasa-biasa aja dalam berpacaran.  Itu, sih menurut gue.  Dan, gue sempat heran dengan kembaran gue sendiri? Kenapa dia itu tomboy banget, dan dia tuh gak pernah mau pacaran.  Kan, biar ada orang yang mengisi hidupnya. Setidaknya coba gitu laah.  Heran gue?

  "Mika,. Kamu kok ngelamun,sih? " Tanya Rose. Ya dia pacar baru gue. Kemarin,di parkiran mobil, gue mutusin Cassy.  Sorry, Cass..

   "Gak kok.  Cuman mikirin tentang...  Kita" jawab gue dusta sembari tersenyum manis dan membelai rambut Rose

   "Masa sih? Aduuuh, aku tersanjung.. Habis ini kita nonton yuk! Sekalian belanja.. " ajak Rose sambil sesekali mengedipkan matanya

  Genit!
   "Oke, Ayo sayang.  Apa, sih yang nggak buat orang yang sangat kusayangi ini.. " kata gue sambil mencubit pelan pipi Rose.
  Dia cantik dan lucu!

TING TING TING (suara telpon)

  Nama 'kembaran' terpampang di HP gue
Tumben dia nelfon?

    "Ya,Rik? Kenapa?" Pada akhirnya gue mengangkat telfon itu

    "Lo lagi dimana sekarang?? Tumben pagi-pagi udah ngilang aja dari rumah? "

  Gue dapat mendengar suara pantulan basket dari sana

    "Terserah gue lah,. BTW, lo main basket tuh?  Ama siapa? "

    "Hohoho, iyaa dongg.  Ama kak Eric nih,. "

   "Hei, mik,.. Pulangnya jangan malam-malam, loh" (suara kak Eric)

  "Siiap pak Bu boss.  Gue tutup dulu ya telfonnya.  Kasihan, nih ada yang nungguin gue,..  Hehehe"

   "Yoii, dah.  Byee, Mik.  Have fun"

  Ada rasa senang dihati gue ketika berbicara akrab dengan Erika ditelfon tadi..

   Dia sudah berubah
    "Say, tadi itu siapa.? " Tanya Rose penasaran karena dari tadi ketika dia melihat gue telfonan sama Erika, terlihat sangat menyenangkan

    "Dia,.. Erika,.. Kembaranku" jawab gue seraya meminum teh yang tadi gue pesan.

  Yaa, pagi tadi gue langsung pergi menuju cafe ini ketika tau, Rose menelfon.  Beberapa hari yang lalu, ketika gue sedang jalan-jalan, gue bertemu dengan Rose. Panjang cerita, sampai akhirnya Rose menginginkan berpacaran dengan gue. Gue itu orangnya gak tegaan sama cewek. Jadi,yaaa gue terima aja dia..  Dan mutusin Cassy,.. Alasan gue mutusin Cassy, juga karena dia udah berubah.  Dia berbeda,.  Gak kayak dulu lagi.  Ada aura yang aneh dalam dirinya,. 

   "Kok , aku baru tau kalo kamu punya kembaran? Kapan-kapan tunjukin dia ke aku, ya say.. " mohon Rose

   "Kamu belum tau aja dia kayak apa,. Gak bakalan mau dia berurusan sama kamu. Dan, kamu gak bakalan tahan berhadapan sama dia.. Karena,.. "

   "Dia tomboy banget"

   "Whattt!?? Kembaran kamu tomboy?! Kok bisa? "Rose tampak terkejut mendengar kalimat terakhir gue. 

  Gue dan Erika,.  Playboy and Tomboy..

  Gue hanya terseyum kecil sambil menganggukkan kepala. 

   "You will see her, some day"

Who am I? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang