3

10 1 0
                                    

Setelah liat rayuan ayah kepada mamah aku langsung pergi dari belakang pintu dan duduk sambil meminum es teh

"Lia itu kan teh ayah" sambil menepuk pundakku dan tertawa kecil

"Eh iya yah Lia lupa mana sudah habis"saut ku sambil nyengir

Pim pim pim

"Tuh mobilnya dah Dateng ayo buruan naik ,nanti barang-barang yang lain di bawa sma truk "ucap ayah

Aku berjalan ke kamar mengambil ponsel dan tas selempang warna hitam yg tercantel di belakang pintu sambil menatap dalam kamarku yang akan ku tinggalkan

"Sudah Lia nanti mamah bantu dekor kamar kamu di rumah baru"ucap ibu yang membuat ku langsung menengok ke arah pintu

"Eh iya mah"jawabku dengan senyum sambil meninggalkan kamar dan menuju mobil

"Udah semua ,lia ketinggalan gk noh"ledek ayah dalam mobil

"Noh Lia udh di belakang ,udh tidur dia sambil dengerin musik"jawab mamah yg melihat ku tiduran di bangku paling belakang

"Rasanya berat pura-pura bahagia seperti ini,jujur hati Lia sangat hancur yah harus meninggalkan rmh yg sudah banyak kenang-kenangan ya itu" bisik hati ku sambil pura-pura tidur sebab menahan tangis

Perjalan masih berlanjut namun hari mulai malam ,mengintip ayah dan ibu ,ternyata mereka sudah tertidur dengan nyanyaknya

"Indah banget suasana malam ini"ucapku sambil bangun dari tidur dan melihat langit malam lewat kaca mobil

Tak lama kemudian sang supir bicara

"Neng beruntung ya punya orang tua yang selalu berusaha bahagiain neng walau kondisi ekonomi org tua neng tidak sebagus keadaan ekonomi org tua lain"dengan nada kecil

my story will be youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang