Aku memarkirkan motor sementara mamah masuk duluan ke pasar
"Hah itukan laki-laki yang semalem di kora-kora,ngapain dia ke sini"ucapku lirih sambil menutupi wajahku dengan hijab sebab takut dia melihatku dan meledekku lagi aku buru-buru berjalan sampai"maaf-maaf bu saya gak sengaja biar saya bantu"ucapku yang tidak sengaja menabrak ibu-ibu yang sedang membawa belanjaan banyak
"Iya nak gpp ko"
"Udh Bu saya aja yang beresin"
"Tunggu kamu Lia kan anaknya Yani"ucap ibu itu sambil membuka wajahku yang di tutupi hijab
"Eh iya Tante Miran maafin Lia ya" ucapku yang masih sibuk membereskan belanjaan yang terjatuh
"Umi belanja banyak banget tadi katanya belanja cuma dikit"ucap seorang laki-laki
"Iya Tante maaf ya tan Lia gk sengaja"sambil memberikan belanjaan kepada Tante Miran
"Ali kenalin ini anaknya sahabat mamah"ucap Tante Miran yang menepuk pundakb anak laki-laki di sebelahnya
Tatapan mataku yang tadinya menatap Tante Miran kini berpindah pada laki-laki yang di sebelah Tante Miran
"Kenalin nama gua amalia Rahma panggil aja Lia"sambil menjulurkan tangan
Di balas dengan sebuah tangan "nama gua Muhammad Ali ,panggil aja Ali"ucapnya "ni anak bukannya cewe kocak yang naik kora-kora tadi malem ya"dalam batin Ali yang membuat Ali mengeluarkan ekspresi seperti menahan tawa
"Ya ampun ternyata cowok ngeselin ini anak nya Tante Miran,gua pura-pura gak inget aja kalo pernah ketemu di kora-kora"ucap batin Lia
"Eh Miran"ucap mamah yg selesai belanja dan menemui aku Miran dan cowok itu
"Mamah ko belanjanya bentar banget"ucapku
"Kan bahan seblak mah gampang"jawabnya
"Yan main ke rumahku yu kebetulan ayahnya Ali sedang sedang kerja dan pulang malam"ajak Tante Miran
"Jadi ini putramu ,ternyata sudah besar ya dia,kalo aku mah seterah Lia mau main atau gk nya" ucap mamah
"Hah aku mah,aku terkejut mendengar omongan mamah,yaudah ayo mah main di rumah Tante miran"jawabku sebab tidak enak dengan Tante Miran
"Yaudah yu langsung aja ke rumah" ajak Tante Miran
Akhirnya aku dan mamah pun main ke rumah Tante Miran sesampainya di rumah Tante Miran
"Sini-sini duduk"ajak Tante Miran untuk duduk di ruang tamu
Masih dalam kondisi berempat aku,Ali ,mamah dan Tante Miran pun duduk
Mamah dan Tante Miran berbincang masa lalu nya sementara aku dan Ali hanya terdiam macam penonton
"Umi Ali laper"ucap Ali sambil nyengir
"Gmn kalo Tante Yani bikinin seblak"tawar mamah
"Bagaimana kalo kita berdua bikin seblak yan"ajak Tante Miran
"Mah Lia sedang aja ya jgn pedes-pedes"ucapku ke mamah
"Ali pedes apa sedang "tawar mamah
"Sedang aja Tan"jawabnya sambil senyum
Mamah dan Tante Miran pun ke dapur sementara aku masih duduk di hadapan laki-laki mengesalkan ini
Kami saling terdiam dan sibuk dengan ponsel masing-masing sampai
KAMU SEDANG MEMBACA
my story will be you
Roman d'amour"Terlalu sederhana untuk yang luar biasa,terlalu buruk untuk yang indah ,terlalu pahit untuk yang manis ,kata yang selalu terngiang di fikiran yang membuat keputusan untuk tetap bersembunyi dan menyebunyikan"