"li ayo kemasi barang-barangmu kita pindah ke Jakarta !" ucap mamah sambil menatap anaknya yg sedang terduduk di depan tv
"baik mah"jawabnya sambil berjalan menuju kamarnya
"kmu kemasi barang-barang mu dengan rapih ya Lia"teriak mamah dari ruang tamu
"iya mah"jawabku yg malah mengambil leptop
"rasanya bosan harus terus menerus adaptasi dengan orang baru, menyesuaikan diri lagi,
menjaga sikap lagi, seolah masuk ke penjara baru, sebab mamah bilang
tak semua orang mampu menerima kita dengan baik" kalimat yang ku ketik di leptopku" oke cukup jangan terlalu di fikirkan mari kita beberes barang" guman hatiku yg mendorongku unk segera beberes barang
"mah ini baju Lia sudah masuk ke kardus mau di taro mana mah?"tanyaku dari kamar
"kamu angkat taro di ruang tamu ya nak,buruan beberesnya nanti pukul 5 sore kita langsung berangkat" jawab mamah
"jam 5, terus barang-barang yang blom di kemasi,trus sekolahku, trus dan trus?" pertanyaan dalam hati ku
"mah gmn dengan sekolahku"tanya ku sambil menghampiri mamahku yg sedang terduduk sebab lelah abis beres-beres
"tenang Lia kmu di sana tinggal pilih mau masuk SMA atau SMK ,surat pindahannya semuanya sudah mamah urus" jawab mamah sambil tersenyum padaku
"makasih mah" jawab ku dengan senyum
"mah minum dulu aku buatkan es teh manis buat mamah" ucapku yg tadi pergi ke dapur dan kembali menghampiri mamah
"mah knp kita pindah lagi" tanyaku kpd mamah
"Lia maafin maaf yg selalu mengajakmu pindah kesana dan kesini ,ayahmu di pecat dari pekerjaan nya nak ,kontrakan di sini terlalu mahal,sementara di Jakarta mamah punya teman yg bisa memberi kita tempat tinggal dengan harga yang murah"jawab mamah dengan raut wajah sedih
"oh gpp ko mah Lia malah senang bisa kesana kesisni jadi lebih tau banyak tempat dan banyak teman "jawabku dengan raut wajah bahagia agar mamah tidak sedih lagi
"makasih ya Lia kamu memang anak yang baik"jawab mamah sambil mengusap kepalaku
"ah mamah Lia baik karena mamah juga org baik" jawab ku sambil mengusap air mata mamahku
KAMU SEDANG MEMBACA
my story will be you
Romansa"Terlalu sederhana untuk yang luar biasa,terlalu buruk untuk yang indah ,terlalu pahit untuk yang manis ,kata yang selalu terngiang di fikiran yang membuat keputusan untuk tetap bersembunyi dan menyebunyikan"