Tanpa peduli Ali melempar tas selempang itu ke dalam lemarinya dan langsung melaksanakan shalat Maghrib

Selesai solat Ali turun dan makan lalu
"Umi Ali izin main ya mah sama temen Ali,plis mi ,Ali janji deh gk plng malam-malam"dengan wajah memelas

"Yaudah deh umi ijini tapi inget janji kamu ya"

"Siap umi"
Selesai makan Ali mengambil jaket Levis nya dan meninggalkan rumah

"Ali pamit ya mi"sambil Salim dan pergi

Setelah mengingat "kayanya ketinggalan di rumah Tante Miran deh"ucap Lia pelan "yaudah deh nanti aku coba tanya"ucapnya lagi sambil langsung melaksanakan sholat Maghrib selesai sholat Lia turun dari kamarnya dan menghampiri mamahnya "mah Lia ijin muter-muter sekitar sini ya mah naik motor "

"Emang gak takut nyasar kan kamu org baru di sini"

"Gk ko mah kan ada hp bisa make google maps"sambil nyengir agar mamah tidak khawatir

"Tapi jgn pulang malam-malam ya"
Aku langsung memakai hijab ku dan Salim terus berangkat

"Wah ramai bgt ya ,ada pasar malam pula"ucapku lirih sambil membawa motor

Aku pun berhenti di pasar malam dan berjalan melihat-lihat

"Wah ada kora-kora tuh naik ah"ucapku saat melihat ada kora-kora aku membeli tiketnya dan menunggu giliran ku naik

Kora-kora pun terhenti semua nya turun dan yang mengantri bersamaku berebutan naik sampai penuh dan hanya tersisa 1 tempat

"Yaudah deh sayang udh beli tiket masa gua gak naik"ucapku sambil duduk di bagian ujung kora-kora dan bersebelahan dengan seorang laki-laki yang aku tak kenal dengan nya

Kora-kora pun mulai berjalan dan aku langsung memejamkan mataku sambil memegang erat tempat duduk di depanku

"Kalo takut gak usah naik"ucap laki-laki itu

"Ngomong sama saya"ucapku dengan muka sinis

"Yaiyalah lu emang siapa lagi" jawabnya

Kora-kora pun makin kencang dan aku ketakutan aku terus memejamkan mata, sementara laki-laki sebelahku teriak teriak histeris yang membuat kuping ku budak

"Yuhuuuuuuu gila ini keren bgt"ucapnya tanpa sadar memegang  pundakku

"Is singkirin tangan lu"ucapku yang masih memejamkan mata

Dia langsung melepaskan tangannya dari pundakku

Aku sebenarnya tau dia meledekku dengan wajahnya yg konyol di depan wajahku tapi aku tidak peduli sebab kora-kora masih belum berhenti

my story will be youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang