Hari ini adalah hari pertama bagi Jennie dan Lisa masuk sekolah dengan normal. Maksud kata normal di sini adalah mereka sudah tidak melakukan kegiatan masa orientasi lagi, karena hari ini mereka akan mendapatkan mata pelajaran pertama sebagai siswi Sekolah Menengah Atas.
"Belajar yang benar ya kalian! Jangan main-main lagi. Sekarang kalian bukan Siswi Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah Pertama lagi. Tiga tahun lagi dari sekarang kalian akan masuk perguruan tinggi. Sudah saatnya kalian menentukan pilihan dari sekarang, akan masuk Universitas mana nantinya. Jika nilai kalian Bagus, kalian bisa masuk Kampus favorit."
Nasehat Ayah Jennie panjang lebar kepada Jennie dan Lisa dari balik kemudinya. Mereka sedang ada di jalan menuju sekolah Jennie dan Lisa.
"Paman. Aku ingin sekali masuk kuliah jurusan seni. Aku ingin mengembangkan bakat menariku. Apakah boleh, Paman?" Ujar Lisa pada Ayah Jennie dari kursi belakang.
"Tentu saja Lisa. Asal Noona dan Hyung memperolehkanmu. Apa salahnya. Itu Bagus." Jawab Ayah Jennie membuat wajah Lisa berbinar senang.
"Lalu bagimana denganmu, Jennie?" Tanya Tuan Kim kemudian pada anak keduanya itu.
"Aku ingin seperti Ayah! Tapi aku juga suka musik dan menyanyi. Bagaimana menurut Ayah?" Jawab Jennie pada ayahnya yang ada di samping kursinya sambil fokus mengemudi.
"Kau ingin menjadi Pengacara, Jennie?" Tanya Ayah Jennie nya lagi.
"Dari dulu Jennie memang selalu ingin menjadi seperti Ayah. Apa Jika aku menjadi pengacara nanti, aku bisa juga menjadi penyanyi?" Tanya Jennie dengam wajah polosnya.
"Haha... Untuk apa jadi penyanyi, Jennie? Menjadi publik figur itu tidak segampang yang kamu bayangkan, nak. Dan Ayah tidak mau anak-anak ayah terjun ke dunia yang seperti itu."
Jennie cemberut setelahnya. Membuat Ayahnya kemudian mengusuk surai Jennie gemas. Anaknya ternyata belum dewasa.
"Lalu kenapa Lisa boleh sekolah Seni dan boleh menari, Ayah? Bukankah menari juga dilakukan oleh publik figur?"
"Aku bukan ingin menjadi yang seperti itu Jennie. Aku ingin menari karena aku ingin menjadi kereografer yang hebat. Aku tidak harus menjadi publik figur untuk menari, bukan?" Jawab Lisa kemudian.
"Sudah sudah! Tidak usah dilanjutkan lagi. Kalian sudah sampai. Ayo turun!"
Kemudian Jennie dan Lisa turun dari mobil. Setelah turun dari mobil pun, Ayah Jennie masih memberikan nasehat nasehat pada anak dan keponakannya itu. Dari mulai mengatakan Jangan berteman dengan anak nakal lah, kalau tidak ada yang menjemput saat pulang nanti jangan keluyuran kemana-mana lah. Dan masih banyak lagi. Rasanya jika setiap hari seperti itu, Jennie dan Lisa bisa-bisa pusing.
Tak jauh dari tempat Jennie dan Lisa. di dekat pintu gerbang sekolah. Berdiri dua orang Namja yang sepertinya sedang menunggu seseorang.
"Kenapa Jungkook lama sekali ya, Jim? rasanya aku sudah bosan berdiri di sini."
"Entahlah, Tae. Lagi pula kenapa juga anak itu tumben sekali minta ditunggu."
Dua Namja itu adalah Jimin dan Taehyung yang sedang menunggu Jungkook. Entahlah untuk apa Jungkook minta ditunggu di dekat gerbang sekolah.
"Bukankah itu Paman Kim?" Ujar Jimin yang tidak tahu sebenarnya bertanya pada siapa.
"Nugu?"
"Itu di sana. Yang bersama dengan Kim Jennie dan Choi Lisa. Paman Kim adalah pengacara kepercayaan Papaku. Dan setahuku baru-baru ini papa juga menjadikannya sekertaris pribadinya." Ujar Jimin pada Taehyung sambil menunjuk ke arah dimana Ayah Jennie, Jennie dan Lisa berada tak jauh dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
FanficApakah kalian percaya pada Cinta pada pandangan pertama? Mungkin awalnya aku tidak pernah perduli terhadap hal-hal yang seperti itu. Tapi semenjak aku bertemu dengannya, aku jadi percaya dan bahkan aku sudah mengalaminya sendiri. Namanya Kim Taehy...