SMA Nusa Bangsa,Senin pagi
Masa putih abu adalah masa yg sangat berkesan bagi mereka yg merasakan, mungkin bagi sebagian orang masa itulah masa dimana kedewasaan itu dimulai. Suka duka , canda tawa dan hal lain yg bisa disebut kenangan dilain waktu kala kita sudah tak lagi berada dimasa itu. Dan hari senin adalah hari yg paling terkutuk mungkin , hari termalas tak ayal karena hari itu jauh dari yg namanya akhir pekan.
Rutinitas seperti biasa senin pagi SMA nusa bangsa akan melaksanan apel pagi. Dimana seluruh siswa berkumpul dilapangan dimulai dari islamic elite class sampai Christian elite class berdiri dengan tegap dan rapi. Kirrana berdiri dibarisan terdepan kelas 12 A diapit oleh dua sahabatnya pia dan meli. Jasmine? Jangan tanyakan gadis itu , jasmine pasti telat lagi. Entahlah jasmine hobi sekali terlambat terlebih jika senin pagi. Mungkin guru Bp pun sudah sangat lelah menghukum gadis itu dengan kasus yg sama yakni 'terlambat'. Jasmine memang tipe gadis pendiam dan tertutup bahkan ketiga sahabatnya pun tak mngetahui dengan pasti kenapa gadis itu sering terlambat , alasan klasik yg selalu diberikan karena kesiangan jawabnya simpel. Jika sudah begitu kirrana atau bahkan meli sekalipun tak berani menggubris lagi.
Back to topic
Suasana lapang yg tadinya riuh gemuruh karena obrolan para siswa seketika hening ketika pria paruh baya berdiri didepan lapang , raut wajah yg sudah nampak keriput namun tak sedikitpun menghilangkan aura ketegasan dan wibawanya, siapa lagi kalo bukan yg terhormat Darwis mahendra pria paruh baya yg menjabat sebagai kepala sekolah diusianya yg sudah tidak muda lagi.
Darwis mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru lapang, meneliti setiap inci lapang seluas 20×20 Meter persegi itu. Hening itu yg ia rasakan, well memang setiap jatahnya bicara harus hening.
"Selamat pagi semua". Darwis memulai pembicaraan nya
"Pagi" . Jawab seluruh siswa serempak
Darwis menghela napas nya sejenak, sebelum melanjutkan bicaranya. "Hari ini kita akan kedatangan tamu istimewa pemilik sekolah tercinta kita ini, jadi saya mohon dengan sangat seluruh aktivitas dilapangan diliburkan karena beliau akan memantau proses belajar mengajar kita di ruang kelas terutama di kelas 12 mengingat satu minggu lagi kalian siswa siswi kelas 12 akan segera melaksanakan Ujian" . Darwis mengucapkan itu dengan lantang. Suasana lapangan yg tadinya hening kini kembali riuh dengan ocehan tak jelas. Saat seorang pria tampan berpakaian formal dengan kacamata hitam bertengger dihidung mancungnya ,berjalan dengan gaya cool nya kemudian berdiri disamping pak Darwis.
"Busset ganteng banget"
"Anjiirr malaikat"
"Yawloh itu calon gue"
"Jeon jungkook ohh my"
"Cool banget itu cowok masa"
"Siapapun tolong cubit gue"
"Ganteng nya"
Dan berbagai macam ocehan yg keluar dari mulut-mulut siswi kala melihat sosok pria yg berdiri disamping pak Darwis itu. Tak sedikit ada yg bersiul ada yg bersorak dan yg jingkrak-jingkrak kegirangan ada yg melongo. Dari sekian banyak ekspresi hanya satu sisiwi yg tak begitu antusias dengan celotehan tak jelas itu , kirrana Syareefa hanya terdiam menunduk tak sedikitpun berniat untuk ikut melihat kearah yg dimaksud. Hanya akan menambah dosa pikirnya karena telah mengagumi paras seseorang. Sampai satu suara berhasil membuatnya mendongak.
"Selamat pagi" suara bariton itu berhasil membuat kirrana mendongak tak percaya.
Suara itu--
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Cool is My Husband (On Going)
Teen Fiction"Waktu... Ajari aku , agar mampu terus berjalan tanpa mengeluh. Ajari aku untuk taat sepertimu agar tidak mengeluh atas tabir kehidupan yg Allah tunjukan". semua wanita pasti punya pernikahan impian , ingin seperti apa pernikahan mereka nanti. Ter...