WARNING !!! 21+
Harap bijak memilih bacaan, adegan dewasa tidak cocok untuk anak-anak.
- Happy Reading -
Lampu rumahnya sudah gelap, ketika akhirnya Liam sampai dirumah, masuk dan meletakkan kopernya didekat pintu.
Tidak ada tanda-tanda jika Mika masih bangun, karena memang sudah dini hari.
Berjalan hati-hati agar tidak menimbulkan suara yang bisa membuat anaknya terkejut, Liam membuka pintu kamar Mika yang tidak terkunci.
Mendapati cahaya temaram dari lampu tidur yang dinyalakan disisi ranjang, sementara gumpalan selimut itu terlihat lucu dari tempatnya berdiri.Liam keluar dari kamar Mika, menutup pintu dibelakangnya dengan perlahan agar tidak membangunkannya.
Berjalan ke kamarnya sendiri untuk membersihkan diri dari kepenatan yang berada dibenaknya.Hanya beberapa menit, sebelum kembali ke kamar Mika dengan kaos kumal dan celana pendeknya.
Merangkak naik ke ranjang, sedikit menyingkap selimut untuk memberinya jalan masuk, dan itu adalah sesuatu yang sangat disesalinya setelah itu.
Mika hanya memakai sport bra tanpa kawat penyangga dan celana dalam warna coklat muda.
Payudaranya menyembul dari balik sport bra yang dipakainya adalah godaan yang membuat Liam menelan ludah dengan susah payah, belum lagi dengan tubuh putih mulus Mika yang begitu membuat gatal tangannya untuk segera menjelajahinya.Liam ragu-ragu sebentar, ketika Mika membuka matanya dengan perlahan.
Gadis itu mengucek matanya, seperti meyakinkan diri jika yang dilihatnya adalah benar-benar Liam, bukan genderuwo yang menyamar sebagai daddy nya."Daddy ?" Bangun dengan perlahan, tatapannya masih fokus pada wajah Liam yang kini menampilkan senyum lembutnya yang rupawan.
Liam mendekat, mengulurkan tangan untuk mengusap pipi Mika dan mengecup keningnya, lantas memeluknya erat.
Dengan tubuhnya yang gemetar karena menahan hasratnya, Liam berusaha keras agar tidak melakukannya.
Mika tersentak, tepat ketika merasakan sesuatu menekan perutnya, membuat wajahnya merona hebat dengan gelombang hasrat yang muncul dalam dirinya.Liam bisa merasakan tubuh Mika yang menegang, ketika dengan sengaja menyentuhkan miliknya ke perut rata Mika.
Reaksi itu membuatnya tak bisa menahan diri lebih dari ini, dan mulai menciumi leher samping Mika dengan sesapan yang membuat gadis itu menggelinjang karena ulahnya."Eughhh ..." Suara lenguhan Mika saat Liam memberi sesapan kuat dilehernya, membuat tanda kepemilikan yang tercetak jelas.
Saat tatapan mereka bertemu, bukan hanya Liam yang terlihat menahan sesuatu, begitupun dengan Mika yang dimulai dengan napasnya yang memburu.
Liam menyentuh wajah cantik dihadapannya dengan hati-hati, tatapan sayu itu membuatnya begitu tercabik antara iya dan tidak."Touch me, daddy." Suara pelan penuh permohonan yang membangkitkan seluruh gelora dalam tubuhnya.
Liam merasa diatas angin, seperti ia mendapat persetujuan materai hitam diatas putih dari wanitanya.
Mika tidak bisa menahan diri lebih dari ini, ia menginginkan sentuhan daddy nya untuk memuaskan rasa penasarannya.
Juga tidak bisa melihat daddy nya yang tersiksa seperti itu, menahan gairahnya yang tak tersalurkan akibat keegoisannya.Pertahanannya ambruk sudah, Liam mencium bibir Mika dengan beringas, memagut bibir bawahnya dengan penuh tuntutan dan desakan dari lidahnya yang berperang dengan lidah Mika.
"Eughh ..."
Mika terkesiap ketika Liam melepas kaitan bra nya, menyentuh kedua payudaranya dengan puncak yang mengeras.
Liam melepaskan ciumannya, beralih untuk menjilati leher Mika, yang membuat gadis itu menengadahkan kepalanya, membuat Liam semakin leluasa bermain disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS
Любовные романыMenuai dosa dalam kenikmatan, anggap saja aku sebagai iblis betina pendosa yang bahkan neraka pun tak akan sudi menerima keberadaanku. Tapi aku tidak peduli, selama kenikmatan itu masih bisa dirasakan oleh milikku yang haus akan sentuhanmu. WARNING...