cover art © amariarsu2018 (twitter)
-----------------------
2x50
"Kupikir Chuuya sudah tidur."
Suara Dazai dari depan pintu membuyarkan lamunannya.
"Mengingat apa?" tanya Dazai.
"Bukan hal penting." Dia berbohong. Ingatan yang baru dia putar kembali salah satu ingatan paling bahagianya.
"Chuuya tidak akan tersenyum seperti tadi kalau hanya mengingat hal tidak penting. Tidak mau memberitahu?" pinta Dazai seperti anak kecil.
"Tidak," tolaknya mentah-mentah.
"Sedikit~ saja." Dazai masih memaksa, kali ini dengan memberikan pelukan erat di pinggang Omeganya.
"Osamu! Jaga tingkahmu!" Dengan sekuat tenaga Chuuya melepaskan diri. "Astaga, aku kadang merasa Masaya punya adik daripada ayah."
"Eh? Apa Chuuya hamil lagi?" tanya Dazai berbinar-binar yang dihadiahi satu lemparan bantal tepat di wajah.
"Tentu saja tidak!" Serunya dengan wajah merona. "Hingga sekarang aku tidak percaya kondomnya memang 'rusak dari awal' sampai aku hamil Masaya."
Dazai memberikan wajah 'aku tidak bersalah' yang dari sudut pandang Chuuya justru memberi arti kebalikan.
"Aku sudah mengatakan jelas Masaya anak terakhir. Kalau kau berani menyentuhku tanpa kondom baru dan layak pakai, kusuruh Yosano mengebirimu."
"Tapi Chuuya..." rengek Dazai.
"Apalagi?" marah Chuuya sekaligus jengah.
"Umur tiga puluh satu belum terlalu tua untuk menambah satu anak."
Suara sesuatu atau tepatnya seseorang terjatuh keras dari kamar tidur utama menggema di kediaman Dazai yang luas.
"Katakan sekali lagi dan kau bisa menghabiskan sisa malam sepanjang hidupmu tidur di sofa ruang kerja markas."
"Chuuya...." Dazai merengek namun segera terdiam takut melihat aura merah muncul di tubuh Chuuya lengkap dua bantal dipegang, siap dilempar. "Aku mengerti," cicitnya.
"Berharap saja Masaya ternyata Alpha," guman Chuuya. Putra terakhir mereka masih berusia enam tahun, hormon dari gender kedua belum muncul, yang biasanya terjadi di usia delapan hingga sepuluh tahun.
"Tidak masalah kalau ternyata Masaya juga Omega seperti Misaki. Aku tidak berpikiran kolot 'Alpha harus memiliki anak Alpha'. Asalkan mereka berempat tumbuh kuat, sudah cukup bagiku," jawab Dazai, kembali naik ke atas tempat tidur dan menarik selimut, melanjutkan tidur yang tertunda.
"Sayu sudah lelap kan," tanya Chuuya, ikut membaringkan diri.
"Sudah. Aku mengajaknya tidur di sini tapi Aya yang terbangun menawari tidur di kamarnya."
"Begitu. Sudah dua bulan dia sering mimpi buruk," kata Chuuya sedih tak bisa melakukan apa pun untuk mimpi buruk yang dialami Sayu. "Osamu?" tanyanya bingung melihat Dazai mendadak bangun dari posisi tidurnya.
"Dua bulan lalu gender kedua Sayu muncul."
"Ya. Beta seperti Aya. Kau juga di sana saat kelenjar hormonnya mulai aktif."
"Tak lama setelah itu dia sering bermimpi buruk. Berada di lorong gelap dan sesuatu seakan ditarik keluar dari dirinya." Benang informasi mulai saling berhubungan di kepala Dazai. Sebuah fakta yang dia lewatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily
Fanfiction"Kau sudah mengambil semua dariku, Dazai. Sekarang kau ingin mengambil mereka juga? Mereka bukan aku yang bisa kau buang setelah bosan." ... "Aku benar-benar membuat mereka kesal. Apa yang harus kulakukan, Chuuya." ---------------------- Bungou Stra...