Ku berandai kau disini mengobati rindu ruai
Tok!tok!tok!
"Apa ada orang diluar?"
"Tolong aku! Aku terkunci didalam!"
Saat ia melihat kearah jendela yang ada di gudang sekolahnya, dia terlihat menjadi panik. Saking paniknya ia menangis karna tidak tahu harus apa.
Mengecek ponsel agar bisa meminta pertolongan tapi saat dia melihat, ponselnya mati karna habis batrai.
"Tolong aku! Hiks"
"Hiks mama"
"Siapaun yang di luar dan lewat! Tolong aku! hiks"
Renjun tidak tahu harus apa. Jadi dia bersandar di tembok samping pintu sambil terus terisak.
.
.
.
.
.
.Sementara itu Lee Jeno yang kebetulan ingin menaruh bola basket di gudang sekolah mendengar isakan itu.
Awalnya Jeno merinding tapi saat dia mendengar kata "mama" sambil terisak, dia jadi ada rasa ingin melihat dan menolong
Akhirnya dia membuka kunci gudang yang menggantung di depan. Dasar orang ceroboh-fikir Jeno
Bukan. Bukan orang di dalam yang meminta tolong yang Jeno hina, tapi orang yang menguncinya. Bagaimana bisa dia meninggalkan kuncinya di luar tapi tidak di cabut? Jika memang orang yang mengunci itu membenci orang yang didalam gudang ini, kenapa seakan sengaja untuk membiarkan orang lain menolongnya?
Tapi tunggu dia seperti mengenal suara itu.
"Hiks mama"
Loh? Seperti suara
Renjun
Jeno segera membukanya. Dan saat pintu itu terbuka seseorang menubruk dirinya. Memeluk sambil terisak.
"Renjun?" Jeno memanggilnya pelan
Renjun mengenal suara ini. Suara Jeno-nya
"Hiks. Jenoo~~" panggilnya dengan suara merengek ketakutan
"Baby, kenapa kau bisa disini?" Jeno memeluk Renjun erat. Memberikan elusan pada kepalanya sambil menciumi pucuk kepala Renjun dengan sayang.
Renjun mendongak
Dengan mata yang masih basah dengan air mata dan bibir yang melengkung kebawah
Menggemaskan
Fikir Jeno terlintas begitu saja.
Jeno menangkup pipi Renjun
Cup
Jeno mengecup bibir melengkung Renjun sebentar lalu menghapus lelehan air mata yang melewati pipi gembil renjun.
"Jenoo~~ aku takut sekali" adunya pada Jeno
"Memang nya siapa yang menguncimu disini baby?"
"Tidak tahu~" Renjun masih ingin menangis sebenarnya tapi elusan dikepalanya membuat dia berangsur angsur menjadi tenang.
"Yasudah kita pulang saja ya. Hari sudah hampir gelap" Ajak Jeno
"Baiklah ayo"
Jeno menggenggam tangan Renjun hingga parkiran. Membuka kan Renjun pintu mobil dan mempersilahkan Renjun masuk.
Jeno menyalahkan mesin mobil lalu segera jalan mengantar Renjun pulang.
.
.
.
.
.
.Selang beberapa menit mereka sampai dirumah Renjun. Keduanya turun. Renjun yang ingin masuk rumah dan Jeno yang mengantar hingga pagar rumahnya Renjun
"Jeno. Terima kasih sudah menolongku tadi"
"Anything for you babe" Jeno merentangkan tangannya. Mengkode Renjun untuk masuk kedalam pelukannya sebelum mereka berpisah untuk kerumah masing masing.
"Sudah ah pelukannya. Nanti jadi kemalaman pulangnya" Jeno melepas pelukannya pada Renjun
Melakukan perbuatan yang tadi di gudang sekolah
Mengecup bibir Renjun
Setelah memberi kecupan Jeno berbalik tapi tangannya ditahan oleh Renjun
"Ada apa?"
"Kurang lama Jeno :("
Ughh gemas sekali sih Renjunnya ini.
Jeno kembali mendekatkan wajah mereka berdua.
Cup
Bibir keduanya menyatu. Jeno yang awalnya hanya memberi kecupan kini naik level jadi lumatan.
Jeno melumat bibir Renjun. Menyesap bibir yang rasa nya sangat sangat manis bagi Jeno.
Jeno mencoba melesakkan lidahnya kedalam mulut Renjun. Mengetuk ngetukkan lidahnya pada bibir Renjun meminta akses masuk kedalam mulut Renjun.
Renjun yang mengerti segera membuka mulutnya dan dia bisa merasakan lidah Jeno mengajak lidahnya bertaut.
Cppkk
Cpkkk
Ughh jenhh...
Bunyik kecipak tidak terhindarkan. Jeno terus membelit lidah Renjun tanpa ampun.
Jenhh..hmmm
Jehmm.. Uhh jenohhh.. Hmmm
Renjun menepuk dada Jeno pelan karena dia sudah kehabisan nafas. Jeno dengan terpaksa melepaskan bibirny dari bibir Renjun.
"Ughh kau ini ingin membuatku habis nafas lalu dikubur atau bagaimana?" omel Renjun sambil mengatur nafasnya
"Loh? Kan tadi kamu yang minta lama"
"Ya tapi ga gitu juga Jeno" Renjun mengerucutkan bibir nya lucu
"Jangan kaya gitu bibirnya. Mau ku cium seperti tadi? Hng?"
"Apasih" Renjun malu. Semburat merah muncul di wajahnya
"Sudah sana pulang" kata Renjun
"Kamu ngusir aku?" Jeno menggoda Renjun
"ih bukan begitu~~"
"Lalu apa?" Asik juga menggoda Renjun
"Ih~~ sudah sana pulang. Nanti dicariin mama Lee kamu"
"Kkkkkk yasudah. Aku pulang ya baby. Habis ini kamu langsung mandi, makan, cuci muka, cuci kaki lalu tidur"
"Iya Jeno~~"
"Yasudah. Bye bye sayang" Jeno berbalik untuk mengendarai mobilnya. Melaju untuk kembali kerumah.
Renjun masuk kedalam rumah nya dengan senyum mengembang
Mengucap pelan,
Nikmat sekali