Halu pt.7

2.1K 177 45
                                    

Di hampiri seribu ragu, hanya membisu

















Kembali lagi kesekolah, entah kenapa hari ini Renjun semangat sekali sekolah. Rasanya hari ini dia ingin berbagi kebahagiaan pada semua orang.

Sesampainya di kelas, seperti biasa. Mereka ribut, berisik. Entah apa yang mereka bicarakan atau perebutkan, Renjun tidak perduli.

Mendudukan diri di samping Haechan yang sedang sibuk menggosip, Renjun menangkap ada sebuah surat di kolong mejanya.

Dia mengambil surat itu, lalu dibacanya surat itu

To: Renjun

Tolong temui aku di belakang sekolah ya.

Ljn



Ljn? Ljn itu siapa?

"Cie Renjun dapet surat cie" teman sekelas Renjun yang mendengar buru buru ke meja Renjun. Memastikan apakah benar Renjun dapag surat atah tidak

"Cie Renjun cie. Siapa tuuhh"

"Ini. Ada inisial nya. Ljn. Wah siapakah Ljn ini."

Begitu terus hingga guru pelajaran pertama masuk

















Tidak terasa jam sudah menunjukan jam pulang sekolah. Renjun segera berberes lalu dengan cepag langkah kakinya menuju ke belakang sekolah sesuai isi surat tadi.

Kosong. Sepi. Tidak ada siapa siapa

Renjun mengedarkan pandangannya, jatuh pada sosok di bawah pohon yang ada di belakang sekolah

Diri nya menolak kesana, bagaimana jika itu orang jahat yang ingin organ dalam Renjun lalu dijual? akan tetapi hatinya ingin.

Jadi, dia mengikuti apa kata hatinya. Membawa kaki kaki mungilnya menuju orang dibawah pohon.

Saat Renjun sudah tepat di belakang orang itu, Renjun menelisik siapa orang itu. Seperti nya Renjun kenal tapi dia takut perkiraannya salah.

"Jeno?"

Orang itu, Jeno
Terbangun dari acara duduknya dibawah pohon. Dia langsung berdiri di depan Renjun.

"Jadi yang ngirim surat itu lo?" tanya Renjun untuk memastikan

"Iya gue"

"Ada perlu apa ya?"

"Renjun,

Jeno setengah berjongkok, memegang tangan Renjun

"Selama ini gue naruh perhatian sama lo secara diam diam. Senyum lo, ketawa lo jadi candu tersendiri buat gue. Gue egois, kepengen semua yang ada di diri lo cuma buat gue. Jadi, Renjun...

.... lo mau jadi pacar gue?"














Renjun diam. Kenapa Jeno tiba tiba mengutarakan perasaanya? Padahal selama ini  mereka berdua adalah dua orang asing tidak mengenal kan?

Hanya Renjun yang selalu tau tentang Jeno, tapi tidak dengan Jeno yang selalu tau tentang Renjun

Apa ini mimpi?

Apa ini nyata?

Sungguh?

"Renjun"

Renjun masih dalam keterdiamannya. Masih terkejut akan perlakuan Jeno yang tiba tiba.

Banyak yang Renjun ragukan,

Jeno ini benar benar serius akan ucapannya atau tidak?

"Renjun"

ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang