4. Auman Apa Itu?

104 62 15
                                    

Sebelumnya saya minta maaf karena agak lama buat mempublish chapter 4 ini, ini serius, makin susah buat konfliknya setelah Chapter 3 kemarin, tapi setelah berusaha cukup keras sambil memakan beberapa bungkus Nabati akhirnya berhasil kutulis chapter 4 ini, meskipun agak lama juga nulisnya karena kadang Ditengah tengah cerita suka bingung sendiri mau tulis apa lagi, tapi semoga kalian suka. Jangan lupa vote, beri komentar membangun, dan share ke teman-teman kalian yang suka sci fi dan misteri, selamat membaca!

Arda terbangun dan melihat ponselnya, namun tetap sama seperti sebelumnya, ponselnya error tanpa diketahui apa penyebabnya.

"Masih sama, Mas?" tanya Azis.

"Iya, masih sama, tempat ini didominasi oleh bebatuan, kalau hanya sinyal yang terhalang mungkin saja, tapi ini sampai berpengaruh kepada sistem ponsel, pasti ada penyebabnya." Jawab Arda.

"Kan aku udah bilang, ada yang gak beres disini, kita aja gak tau udah berapa hari ada disini.. " Ucap Aida.

"Tapi mau bagaimana lagi, kita bahkan gak tau tempat kita masuk ada dimana, karena waktu itu wajah kita ditutup." sambung Roni.

"Bukan hanya ponsel, bahkan arloji pun gak berfungsi, kurasa kita udah lumayan lama disini, lantas apa tujuan mereka membiarkan kita disini, beruntung kita masih diberi makanan." Ucap Azis.

"Gerak-gerik mereka juga aneh kok terutama si Xevra itu." ucap Aida.

Tiba-tiba, pintu tempat mereka beristirahat terbuka, dan Zhiras pun datang.

"Ayo, Raja Xevra memanggil kalian, dia ingin kalian pergi melihat-lihat." Ajak Zhiras.

"Permisi, apakah kau tau sudah berapa lama kami disini?" tanya Arda kepada Zhiras.

"Perhitungan waktu kami dengan kalian itu berbeda, jadi tidak ada gunanya mengetahui hal tersebut." Jelas Zhiras.

"Tuh kan... Kubilang juga aneh, kenapa kita gak dikasih tau..." Bisik Aida kepada Azis.

"Cepat siap-siap, bawa barang yang diperlukan saja, aku akan tunggu diluar." Ucap Zhiras sambil pergi meninggalkan keempat orang tersebut.

"Perasaanku jadi gak enak nih.." Ucap Aida.

"Kakak Aida, gak perlu panik, justru ini kesempatan kita buat mengumpulkan informasi tentang tempat ini, serta apa tujuan mereka yang sebenarnya, tadi Zhiras bilang kita akan melihat-lihat tempat ini kan?" ucap Roni.

"Roni benar, ini kesempatan yang bagus." Sambung Arda.

"Ya, dan kalau ada kesempatan, ada celah dikit, kita kabur." Ucap Azis.

"Bicara sih gampang, tapi kita gak tau apa yang bakal menghalangi, lagian kenapa kamu yang awalnya semangat kesini tiba-tiba mau kabur?" tanya Aida kepada Azis.

"Ya awalnya sih begitu, tapi benar kata kamu Mba, sepertinya ada yang gak beres disini, ternyata terkadang memang ada beberapa hal yang seharusnya kita gak perlu tau tentang itu, saya gak mau karena saya kita jadi kenapa-napa." Ucap Azis.

"Gapapa, ini gak sepenuhnya salah kamu, karena kalau saya menolak juga pasti kita gak bakal kesini, udah gausah dipikirkan, ayo siap-siap." Ucap Arda.

Setelah beberapa saat, mereka pun diantar oleh Zhiras kembali ke istana.
Disana mereka kembali bertemu Raja Xevra.

"Hai semua, aku harap kalian dalam kondisi yang baik." Sambut Xevra.

"Aku tau, masih banyak yang ingin kalian ketahui tentang kami, dan juga tempat ini, jadi aku menyuruh beberapa orang ini untuk menjelaskan semua itu kepada kalian." Sambung Xevra.

"Ya, tentu kami ingin tahu tentang semua itu, kami ingin tau lebih jelas tentang kalian yang dulu di Mars, sampai kalian datang ke Bumi kami." Ucap Arda.

Forgotten Civilization : Secret of The Paradise LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang