Yo semuanya, maaf untuk update yang cukup lama. Tapi, pada akhirnya Chapter 8 bisa saya selesaikan. Warning! Pada chapter kali ini akan berisi banyak dialog, jadi jangan berharap adegan aksi, ya! semoga kalian tetap suka membacanya. Jangan lupa untuk vote, berikan komentar membangun (saran dan kritik sangat diterima dengan baik), dan share ke teman-teman kalian yang suka Fiksi Ilmiah, Misteri, dan Konspirasi. Selamat membaca, readers!
Seseorang yang memanggil Azis dan rekan-rekannya ternyata adalah seorang pria dengan kumis dan janggut tipis serta rambut berwarna pirang. Ia berkata kepada mereka berempat,
"Bersembunyi lah dulu disini bersamaku kalian pasti aman!" ucap pria itu sambil kembali masuk ke sebuah pintu dibawah tanah tempat ia muncul tadi.
"Tunggu dulu! Siapa kau?" tanya Arda.
Namun seseorang itu tetap berjalan masuk ke dalam tanah sambil berkata, "Kalian akan tetap berdiri saja disitu dan menghadapi kematian kalian atau ikut denganku dengan kemungkinan selamat? Ikut atau tidak, tolong tutup pintunya!"
"Mas gak ada waktu lagi! Kita masuk dulu!" ucap Azis.
"Iya! Cepetan! Nanti mereka keburu deket!" sambung Aida.
Kemudian Roni mengambil suar dari tas miliknya, menyalakan, dan menggelindingkannya cukup jauh sehingga asap dan cahaya yang dikeluarkan mengalihkan para Kontilolans ke arah yang lain. Sedangkan mereka masuk ke dalam pintu menuju bawah tanah.
"Gelap banget dah! gak ada penerangan? Takut kesandung nih!" keluh Aida.
Arda langsung mengeluarkan senter dari tas nya. Kemudian ia berkata, "Biar aku yang di depan."
"Pfft, sok jadi pahlawan!" ucap Azis jengkel
Mereka pun sampai di dasar tempat itu. Mereka melihat tempat tersebut seperti sebuah ruangan layaknya kamar.
"Sebenarnya tempat apa ini?" tanya Roni.
"Pada aslinya tempat ini merupakan salah satu ruangan mesin kapal." Ucap pria itu.
"Kalau kalian ingin tau mengapa tempat ini berbentuk lingkaran sempurna, itu karena tempat ini adalah sebuah kapal induk." Sambungnya.
"Kapal induk? Yang bener?" tanya Azis dengan wajah ragu.
"Ya, kapal induk yang membawa para Kontilolans berjuta tahun yang lalu." Ucap pria itu dengan dingin.
Azis dan rekan-rekannya hanya diam membisu mendengar hal itu. Kemudian Aida bertanya, "Tunggu, ada hal yang lebih penting, kamu itu siapa sebenarnya?"
"Ya, dan kenapa cara berpakaianmu seperti Indiana Jones?" Azis ikut bertanya.
"Dan dilihat dari penampilanmu, sepertinya kau bukan orang Indonesia." Sambung Arda.
Pria itu hanya diam lalu duduk sambil meminum wiski miliknya.
"Kenapa diam saja?" tanya Roni.
"Namaku Harmann, Kaiel Harmann. Dan ya, aku adalah Warga Negara Malta keturunan Jerman. Aku adalah seorang wartawan." Jawab pria itu.
"Apakah anda orang yang diceritakan Xedco?" tanya Arda.
"Xedco... Old friend..." Ujar pria itu.
"Ya, benar... Aku terjebak disini selama hampir 4 tahun. Dulu aku samgat tertarik untuk menyebarkan berita soal gua ini ke dunia. Aku benar-benar bersemangat saat pertama kali mendengar tentang gua ini." sambungnya.
"Umm... Anu, Mr. Harmann, aku ingin bertanya." Ujar Aida.
"Kai. You can call me Kai." Kai menjawab sambil mengambil menenggak wiski-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten Civilization : Secret of The Paradise Land
Ciencia FicciónHighest Rank : #5 Fiksi ilmiah #13 Alien #60 Laga #20 science fiction/scifi Bercerita tentang 4 orang yang berusaha mengungkap peradaban Makhluk Ekstraterestial di Gua Kontilola, Wamena. Pada awalnya mereka tidak mengira akan menemukan sesuatu, nam...