༉‧˚✧ O25

5.4K 717 153
                                    


pagi hari ini, bunda dibuat bingung dengan soobin yang terlihat tak fokus pada hal yang dilakukannya.

seperti saat sarapan, soobin menghayal sambil menuangkan sebuah susu kedalam gelas. alhasil gelas penuh dan susu bertumpahan. membuat sang bunda pusing sendiri.

"kamu tuh kenapa sih? kamu ada masalah? ayo cerita sama bunda." ucap bunda sambil mengusap rambut soobin.

soobin hanya menunduk, tidak berani menatap bundanya.

"kok diem sayang?" tanya bunda "u-uhm soobin cuman ga enak badan kok bun. soobin izin ga masuk sekolah hari ini, boleh?" jawab soobin se-meyakinkan mungkin.

"oh boleh, soobin sekarang naik ya. istirahat, nanti kalau udah jam 12-an bunda bangunin" jawab bunda sambil mengangguk dan tersenyum kecil.

soobin hanya tersenyum sambil berdiri, beranjak menuju lantai atas. tepatnya kamarnya.

sambil berjalan soobin hanya menghela nafas dan tersenyum simpul, berharap yeonjun datang kerumahnya dan menanyakan keadaannya.

tapi sampai pukul 8 malam pun, yeonjun tak kunjung datang.

tapi sampai pukul 8 malam pun, yeonjun tak kunjung datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

c.soobin
kak yeonjun 20.02
kak, kangen:( 20.12
hari ini aku ga sekolah loh, ga nyariin? 20.22

soobin hanya diam menatap hp yang digenggamnya. hampir saja melempar, kalau bunda tidak masuk kekamarnya secara tiba - tiba.

"soobin, dari tadi diteriakin kok ga nyaut? ayo makan malam dulu yuk, ayah sama kakak udah nungguin kamu." ucap bunda membuat soobin terkejut

soobin hanya diam, menaruh hp kembali ke meja belajar. berdiri lalu menyusul sang bunda menuju meja makan.

saat sampai, soobin segera duduk di samping kakak perempuannya itu. yoojung kebingungan, menatap adiknya dari atas kepala sampai ujung kaki.

"kamu kenapa deh? lemes banget, kenapa?" tanya yoojung penasaran membuat ayah yang tadi fokus mengambil lauk berganti fokus ke anak bungsunya itu.

memang sih, soobin terlihat sangat er- lemas, tidak semangat. dan ayah juga bunda pasti merasakan hal yang sama.

"engga apa - apa." jawab soobin seadanya sambil menyuapkan nasi kedalam mulut.

yoojung hanya diam, lalu berusaha tak peduli. semuanya fokus pada makanan masing - masing tanpa sadar mereka sudah selesai.

setelah bunda membereskan semua sisa makan malam, semuanya berkumpul di ruang tengah.

kompak menatap soobin yang hanya diam, berusaha fokus ke drama yang ditampilkan tv.

"soobin kok seharian ini melamun terus hm? kenapa lho?" tanya bunda lalu diangguki sang kakak- yoojung.

"engga apa-"

"jawabannya itu terus, kalau ada apa - apa itu cerita sama kita, soobin. kan kita ini keluarga kamu." ucap ayah yang sudah gemas dengan kata - kata yang selalu soobin ucapkan seharian ini bila ditanya.

"serius ih ayahh" ucap soobin sambil bernada kesal "soobin beneran ga apa - apa kok!" ucap soobin sambil memasang senyum lebarnya yang dipastikan senyum terpaksa.

"mana bisa ayah percaya senyum kamu itu, hm?" ucap ayah sambil mengusap kepala soobin pelan.

"yeonjun ya?" tanya yoojung, membuat soobin membeku. bunda dan ayah menatap soobin, yoojung masih menunggu jawaban dari adiknya.

"yeonjun kenapa?" suara ayah mulai serius kali ini, membuat yoojung mengangkat alis dan menjawab.

"gatau sih yah, aku cuman nebak." yoojung menjawab sedikit gugup karena tatapan adiknya pada dirinya.

"ayah. . ." panggil soobin membuat ayah dan bunda menoleh. "sebenarnya dari kemarin, soobin kepikiran ini terus. tapi takut bunda sama ayah marah."

semuanya kebingungan menatap soobin.

"s-soobin boleh minta gak, perjodohannya di batalkan?"

j o d o h
________________

"lo sih, kebanyakan gaya. sok - sokan mertahanin hubungan, tai banget." ucap yuju menekan pipi yeonjun yang habis ditampar mamanya tadi.

"aww-- kak! bisa ga sih lo tuh lembut jadi cewek?" ucap yeonjun sambil menatap kesal kakaknya yang memeletkan lidahnya.

"ga bisa, gue kan cewek jadi - jadian" jawab asal yuju, entahlah, kalimat itu muncul langsung saja diotaknya.

"tapi sumpah ya, mama nampar lo pake seluruh tenaga ya? mama ga pernah semarah ini sih." ucap yuju sambil mengusapkan kompres ke pipi yeonjun.

"padahal gue kira itu adalah tamparan karena lo ngilangin tupperware nya mama, ternyata ck ck ck." ucap yuju sambil menatap adiknya tak percaya.

yuju menghela nafas dan berdiri, menatap adiknya lalu tersenyum lebar. tetapi hanya 3 detik lalu suara pukulan terdengar.

"JADI MANUSIA TUH OTAKNYA DIPAKE BAIK - BAIK. DIKASIH OTAK MALAH GA DIGUNAIN. KALAU GA MAU PAKE OTAKNYA MENDING SINI GUE JUAL, DARI PADA KAGA ADA GUNANYA!"

teriak yuju sambil memukul lengan yeonjun dengan keras, membuat yeonjun terbaring kesakitan diatas ranjang.

"iya iya, astaga ini sakit. kak woi!" teriak yeonjun sambil menendang - nendang selimut.

"makanya!" ucap yuju yang berhenti memukul adiknya itu dan duduk di kursi dekat ranjang. menatap yeonjun yang sudah terlihat mengenaskan.

yuju hanya menggeleng, lalu memainkan hpnya. lalu mengusir yeonjun keluar dari kamarnya.

setelah yeonjun keluar, tak lama mama memasuki kamar yuju. membuat yuju heran, melihat mamanya yang sangat gelisah.

"kenapa sih ma? jangan mondar - mandir kayak gitu dong." ucap yuju sambil memakan chocolatos .

"yuju-"

mama hanya diam lalu menatap anak perempuannya itu. menghela nafas lalu duduk di samping anaknya.






"ayahnya soobin minta perjodohannya dibatalkan."
























TBC
Jadi gini, undangan yang di kasih ke Lia itu undangan palsu. by3.

jodoh- yeonjun, soobin ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang