Hari ini, saat ini, akan kukatakan
yang telah lama kusimpan rapi di dalam hatiku
tak bisa lagi begini
teman tapi cinta.•~•Arsy Widianto-Nembak (Menyatakan Cinta)•~•
❤❤❤Sudah dua hari Matteo tidak melihat Zara di rumah sakit, bahkan yang memeriksa ayahnya bukan lagi Zara.
"Dokter," panggil Matteo.
"Iya?"
"Kenapa bukan Dokter Zara yang memeriksa?" tanya Matteo.
"Dia sedang tidak bisa." Hanya kata itu yang Matteo dapatkan, Matteo juga tidak bisa bertanya banyak. Pastinya Dokter itu tidak akan memberitahu alasan sebenarnya.
"Dia tidak bekerja setelah kejadian itu, Zara kau ke mana?" gumamnya bertanya.
"Padahal aku sudah beberapa kali meneleponnya, tapi hasilnya tetap nihil. Zara tidak pernah menjawab, bahkan nomornya saja tidak aktif."
Matteo terduduk di kursi tunggu rumah sakit, dia terdiam di luar ruangan ayahnya. Terus bertanya-tanya tentang Zara, bagaimana keadaannya. Matteo sangat khawatir, karena pertemuan terakhirnya dengan Zara dalam kondisi yang tidak baik.
Matteo menatap seorang dokter wanita yang akan melewatinya, "Dokter," panggilnya segera berdiri dan menghampiri dokter tersebut.
"Iya, ada yang bisa saya bantu?"
"Dokter Alle, kan?" tanya Matteo meyakinkan bahwa tebakannya benar.
Dokter wanita itu mengangguk mengiyakan, "Iya."
Matteo bernapas lega, "Eum ... maaf, saya mau bertanya---"
"Dokter Zara?" tebak Alle.
Matteo mengangguk pelan, "Iya, tentang Dokter Zara."
Dokter Alle tersenyum, dia sudah menebaknya. Karena Matteo tidak akan memanggilnya, jika bukan untuk menanyakan Dokter Zara.
"Dokter Zara sedang tidak ada tugas," jelasnya.
Matteo mengernyit mendengarnya, "Tidak ada tugas?"
Dokter Alle mengangguk, "Iya."
"Kenapa sedari tadi saya tidak percaya dengan jawaban itu, sebelumnya saya bertanya dengan dokter yang menggantikan Dokter Zara. Dan entah kenapa, saya tidak---"
Dokter Alle mengangguk mengerti, "Tapi begitu adanya."
"Maaf, tapi ... tidak bisakah Dokter Alle memberitahu yang sebenarnya?" tanya Matteo yang masih tidak yakin.
Dokter Alle terdiam sejenak, "Maaf, saya harus segera pergi," ujarnya meninggalkan Matteo seorang diri.
Matteo hanya menghelakan napas beratnya, "Apa ... aku ke rumahnya saja?" gumamnya bertanya.
"Yah, sepertinya aku harus ke sana. Lagipula aku juga harus mengembalikan barang-barangnya yang tertinggal kemarin."
Tiba-tiba saja Matteo menepuk jidatnya, "Ya ampun, aku melupakan sesuatu. Tas Zara ada padaku, mungkin ponselnya juga ada di dalam. Hah, mana bisa Zara menjawab sedangkan ponselnya ada padaku, dan mungkin baterainya habis. Makanya tidak berdering sama sekali," seru Matteo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA #ODOCTheWWG
RomanceCOMPLETED Dua bab terakhir dan epilog, diunpub Atas dasar apa Kamu mencintaiku? ZARA ----- Matteo menutup rapat pintu hatinya untuk semua perempuan. Namun pertemuannya dengan Zara mengubah persepsinya tentang cinta. Rasa ketertarikan membuatnya ingi...