"Ketergantungan online game dipelajari"

68 11 3
                                    

“Ketergantungan online game dipelajari”

Kemarin (10/12), Dosen kami memberi tugas kepada kami untuk membaca jurnal yang telah dishare. Kami mendapat pengetahuan dari jurnal tersebut yakni mengenai beberapa faktor penyebab terjadinya kecanduan game online pada remaja antara lain yakni
1. keluarga yang menyediakan fasilitas bermain game, bahkan adanya pembiaran bermain tanpa memperhatikan waktu.
2. Lingkungan yang menyediakan dan mempermudah remaja bermain.
3. Adanya sifat penasaran dari diri remaja sendiri.

Selanjutnya juga beberapa dampak positif pecandu game online antara lain yakni terjadinya interaksi sosial antar permainan game online, penguasaan bahasa inggris, dan penguasaan alat teknologi, serta media bermain untuk menghilangkan kejenuhan. Sedangkan dampak negatifnya dari bermain game online yakni, siswa malas untuk beraktivitas, cenderung asik dengan dunia maya nya, juga berani bolos sekolah hanya untuk bermain game, bahkan sampai siswa lupa waktu.

Melihat dari beberapa hal tersebut, kami mencoba menganalisis mengapa siswa lebih memilih bermain game dibandingkan sekolah. Kami mempunyai pendapat bahwa mereka yang bolos sekolah karena bermain game online kemungkinan adalah merasa jenuh dengan pelajaran yang ada di Sekolah.

Sedangkan, riset mengatakan bahwa waktu yang dibutuhkan seseorang untuk bisa berkonsentrasi itu tergantung pada usianya. Maksudnya yakni jika usia 10 tahun, maka kemungkinan terbesar dia hanya bisa berkonsentrasi dalam waktu 10 menit. Dari hal tersebut, maka seharusnya setiap 10 menit diadakan “ice breaking”.

Ice breaking yaitu sebuah media bermain dimana dalam hal ini bertujuan untuk me-refresh otak siswa dab mengembalikan konsentrasi siswa dalam belajar. Agar siswa merasa betah, nyaman, dan asik ketika belajar.
Sedangkan, pada kenyataannya, sangat jarang sekali ada guru yang mengerti akan hal ini. Jadi, kami sendiri tidak bisa menyalahkan mereka yang bermain bahkan kecanduan game.

Maka, dosen kami memberi masukan dan arahan kepada kami. Mengapa guru jarang melakukan ice breaking, mungkin juga guru kurang paham dengan adanya ice breaking. Karena jarak usia yang tidak sebanding. Maka, disinilah salah satu tugas konselor ketika guru tidak mampu menangani kejenuhan siswa. Begitu kiranya menurut beliau.

Menurut kalian, gimana nih pendapat mengenai coretan ini? 😊😅

Deary Mahasiswa Bimbingan KonselingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang