"Sejauh manapun kakimu melangkah, kau tetap akan rindu pulang"
Malam itu setelah shalat isya, aku memikirkan skripsiku yang tinggal 1 minggu, aku benar-benar di kejar dead line, sedangkan skripsiku saja baru beres setengahnya, sembari ngopi tanpa ditemani sebats yang kebetulan tadi sore lupa beli hahaha aku menyelesaikan skripsiku ya walaupun ku tau tidak akan selesai dalam sehari, tapi aku berupaya membereskannya dalam sisa waktu ini. Dari luar terdengar suara pagar rumah terbuka, dan suara motor, ternyata andrian yang baru pulang ngapel sama ceweknya hahaha, bagus nya dia pulang tanpa tangan kosong.
Andrian "To gue pulang nih bawa sesuatu buat lu"
Anto "Widih mantap, lu tau aja gue lagi membutuhkan asupan buat perut ahahahha"
Andrian "Hahaha yoi gue tau lah lu pasti fokus ngerjain skripsi lu, mana mungkin lu mau beranjak pergi ke warung buat beli makanan hahaha"
Anto "Thankyou drian, martabak nya mantap gue makan nih, enak bener kayanya kalau di tambah sebats marioboro mild"
Andrian "Ya ya ya lu kaya yang gatau aja cewek gue gimana, mana mungkin gua sebats depan dia, beli rokok aja dah dimarahin apalagi gue sebats depan dia hahaha"
Anto "Dasar lo to suami takut istri hahaha"
Seketika andrian pun tertawa sambil berkata "Dari pada istri yang di tinggal suami" hahaha, kami memang sering bercanda, tak ada lagi dah teman yang sejalan dengan gue di kota ini selain andrian, ya memang dia kan satu kontrakan sama gue hahaha.
Tak berasa waktu sudah menunjukan pukul 00.30 andrian sudah tidak terdengar lagi suaranya sementara aku masih bergelut dengan skripsiku, kuputuskan untuk menunda lagi skripsiku dan melanjutkannya lagi esol hari, mataku rasanya tidak ingin tertidur, diam pun tidak bikin ngantuk, akhirnya buka lagi laptop, lihat foto-foto lawas waktu sma, betapa lucunya aku yang dulu sangat bandel sering ikut teman-teman naik truk pada saat waktu pulang tiba, tapi jujur saja walau pun masa sma ku begitu nakal, aku tidak pernah bolos sekolah, dan tidak pernah bikin masalah disekolahan, walaupun guru-guru tau aku murid yang asbun (asal bunyi) saat guru menerangkan. Sungguh aku merindukan itu semua, rasanya ingin segera pulang ke tempat kelahiran ku dulu yaitu bandung, tempat dimana aku dibesarkan hingga bisa seperti ini, dan yang paling ku rindu sekarang yaitu ibu.#Mohon kritik dan sarannya, karena ini pengalaman pertama saya menulis cerita yang di publikasikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merelakan
Ficção AdolescenteSeseorang yang merasakan kesepian setelah di tinggalkan pujaan hatinya. Hari demi hari yang biasa saling bertukar kabar, kini begitu hampa sebab dia tak lagi bersama. Namun hidup harus tetap dia jalani, sampai akhirnya dia bisa melupakannya dan memb...