PROLOG

37 3 0
                                    

Aku menyukai geografi. Ilmu yang mempelajari tentang bumi. Tentang revolusi bumi, tentang peta, tentang musim. 22 Desember , di bagian bumi utara, mengalami musim dingin, namun akan mengalami musim semi, saat 21 Maret. Sama seperti kamu. Kamu adalah 22 Desember itu, dan aku, 21 Maret. Aku akan mencairkan sisi dinginmu itu, namun aku membutuhkan waktu.

-Aiza Gloria Ivander-

...

MATAHARI tepat berada di atas kepala. Waktu menunjukan pukul 13.45. Anak-anak organisasi mulai memasuki ruangannya masing-masing saat pengumuman terdengar di seluruh bagian sekolah.

Namun, terdapat anak-anak yang sedang berada di tengah lapangan bersama anak paskibra. Ya, hari ini adalah hari Jumat. Anak-anak yang berada di tengah lapangan itu adalah kelas XII MIPA 4, yang sedang melakukan latihan upacara bendera.

Tidak ada sistem fullday untuk hari jumat. Namun, mereka akan pulang setelah laki-laki sholat jumat, dan perempuan melakukan keputrian.

Tapi, masih banyak anak-anak yang berada di sekolah. Entah sekedar nongkrong, atau tidak mau pulang ke rumah.

Seperti halnya dua perempuan ini. Sedari tadi hanya sibuk bergosip di tangga. Sekarang, di sepanjang jalan menuju gerbang.

"Eh Ai, lo tau kabar terbaru enggak?" Dezilla Floretta. Salah satu perempuan, yang notabenenya, pacar anak paskibra. Udah cantik, baik lagi! Tak jarang, dia banyak dikagumi oleh seluruh kaum adam yang ada di sekolah.

"Kabar apaan lagi sih? Dari tadi kabar terbaru-kabar terbaru mulu!" Aiza Gloria. Cantik, baik, tapi dia mempunyai muka judes! Eits, jangan salah, anaknya ramah kok.

Aiza tidak terlalu terkenal, karena dia tidak pernah mengikuti ekstrakulikuler, tidak pernah mengikuti ajang event sekolah. Jika istirahat, dia hanya jajan, dan makan di kelas. Dan, Aiza tidak ingin jadi pusat perhatian. Dan satu hal yang perlu diingat, dia pecinta cogan!

"Kemaren kan pelantikan tuh, lo tau gak siapa yang jadi kapten tim basket sekarang?" tanya Zilla, sekarang mereka sedang berjalan di koridor, tepat di sebelah lapangan utama.

Aiza mengangkat bahunya acuh, seolah-olah tak peduli, "enggak tuh."

"Kalo gue kasih tau, yakin deh lo pasti penasaran!"

"Yeuu ogeb! Sekarang aja udah penasaran, ada apa dengan kapten tim basket sekarang?" Zilla tersenyum senang, mudah untuk memancing Aiza ke dalam obrolannya.

"Dia ganteng banget! Dan lo tau siapa?" Kadang Aiza selalu heran, bagaimana dia punya sahabat yang sudah mempunyai pacar, tapi masih berburu cogan?

"Siapa?"

"Si Revan! Temen SD kita dulu!" Aiza tampak berpikir, namun ia teringat sesuatu.

"Kan lu tau, kalo gue ngalamin amnesia Zil." Aiza mengalami amnesia sejak 5 tahun yang lalu. Saat ia kelas 6 SD. Ia mengalami kecelakaan yang cukup parah yang membuatnya harus mengalami amnesia. Sejak saat itu, keluarganya pindah ke Singapura menjalani terapi untuk kesembuhan lukanya yang cukup parah itu.

Zilla menepuk jidatnya, "Oh iya gue lupa. Sorry." Aiza hanya berdehem.

"Hai!" serempak Aiza dan Zilla menoleh, ternyata Bagas. Pacar Zilla.

"Hai." jawab Zilla dengan senyum sumrigah. Aiza hanya memutar bola matanya malas, mengeluarkan ponselnya sekedar untuk menghilangkan statusnya yang sekarang menjadi 'nyamuk'.

"Lo gak bales sapaan gue Ai?" Aiza menoleh kembali ke arah Bagas.

"Menurut lo?"

"Judes amat sih Ai, entar gak dapet jodoh loh!"

22 DesemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang