chapter-1

4.5K 47 0
                                    

Tania dengan malasnya menunggu seseorang di bandara. Kalau bukan karena mommynya mungkin saat ini Tania masih bergelut dengan mimpinya yang indah itu.

"Sudah ku duga bahwa kamu akan menjemputku Tania." suara bariton mengagetkan Tania yang tengah memainkan ponselnya.

"Jangan kegeeran Devan! Kalau bukan karena kemauan mommy aku tidak akan Sudi menjemputmu."-desis Tania.

"Owow kamu ternyata masih belum memaafkan ku Tania. Padahal kau juga menikmatinya saat itu."-ucap Devan dengan santai.

"Aku sama sekali tidak menikmatinya bodoh! Sebaiknya kita pergi aku sudah muak berbicara denganmu."-ucap Tania dengan amarah.

"Segitu bencinya kah kau denganku?"-ucap Devan.

Tania tidak menghiraukan itu dan bergegas masuk mobil meninggalkan Devan yang sedang menahan emosi melihat sikap Tanianya yang sangat berbeda dengan sikapnya yang dulu.

**********

"Mommy Tania pulang!!"ucap Tania. Tania sudah terbiasa seperti itu sejak kecil.

"Hay sayang devannya mana?"ucap mommy
Tania hanya mengangkat bahu acuh dan pergi ke kamar.
Sementara itu mommy Tania hanya menggeleng kepala melihat sikap Tania yang berubah. Padahal dulu Tania adalah orang yang sangat menyayangi kakak sepupunya itu Devan.

"Hay Tante Diana." ucap Devan dengan senyumnya.

"Ah Devan Tante sangat kangen."ucap Diana.

"Benarkah Tante? Kukira tidak ada yang merindukan ku disini."ucap Devan cengengesan.

"Kau ini benar benar! Kau tau? Semenjak kau pindah ke Amerika untuk meneruskan kuliah mu Tania selalu murung."ucap Tante Diana mommy Tania.

"Benarkah Tan? Sikap Tania sangat berbeda dengan apa yang tante bicarakan." ucap Devan sambil bersorak senang dalam hati. Setidaknya Tania masih sempat merindukannya bukan?

"Tante bisa melihat sendiri Devan dari bagaimana wajahnya saat pertama kali kamu tinggal. Semenjak itu Tania jadi berubah sikapnya menjadi lebih dingin terhadap orang lain. Tante tidak tau apa masalah kamu dengan Tania sampai sampai Tania mengacuhkanmu juga. Tapi Tante harap kalian bisa menyelesaikannya baik²."ucap Tante Diana panjang lebar. Karena merasa ada yang janggal dengan hubungan kedua Kaka beradik itu.

"Iya Tante aku bakal berusaha yang terbaik untuk Tania,Tante tenang aja serahkan kepada keponakan Tante yang tampan ini."ucap Devanno dengan tampang percaya dirinya.

"Kamu ini. Yasudah Tante mau lanjutin masak dulu di dapur ya." Devan hanya mengangguk dan pergi ke kamar.
Sebenernya Devan memiliki pribadi yang dingin namun tidak dengan keluarganya devan selalu bersikap ramah dan ceria didepan keluarganya.

Saat Devan ingin kekamarnya ia melihat kamar Tania yang sedikit terbuka. Betapa terkejutnya Devan melihat Tania yang keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melekat ditubuhnya. Karena Revan tidak ingin berbuat lebih dengan apa yang dia lihat, dengan segera Devan menutup kamar itu dan pergi kekamarnya.

'toktoktok'

'cklek'

Tania yang melihat pemandangan di depannya ini hanya bisa meneguk liur dalam². Bagaimana tidak? Devan membuka pintu kamarnya dengan memakai handuk dibawah sehingga memperlihatkan tubuh atletisnya.

"Tania?."

"E-eh hm itu kau dipanggil mommy untuk makan malam." ujar Tania lalu pergi meninggalkan Devan dengan kegugupannya.

Devan segera memakai baju dan pergi ke meja makan.

"Malem om,Tante,tania."-ucap Devan dengan senyumnya.

"Malem juga Devan."jawab Tante Diana.
Sedangkan ayahnya Tania hanya menganggukkan kepala. Karena memang ayah Tania itu pendiam. Tapi dia termasuk ayah yang lembut dan penuh kasih sayang.

"Bagaimana kuliahmu di Amerika saat itu Devan?" Tanya Tante tania.

"Biasa saja Tante." Ucap Devan dengan senyumnya.

"Kenapa biasa saja? Bukankah kuliah di Amerika adalah impianmu Devan?" Tanya Tante Diana kebingungan.

"Karena ada orang yang aku cintai disini Tante jadi aku cukup tersiksa di sana. Tapi aku juga senang karena bisa mewujudkan cita²ku yang satu ini." Ucap Devan sambil melirik Tania.

"Ah perasaan yang sangat membingungkan bukan" ucap Tante Diana dengan kekehannya.

Tania yang ditatap seperti itu hanya menundukkan kepala. Karena sebenarnya Tania memang mempunyai perasaan yang sama dengan Devan hanya saja egonya terlalu tinggi untuk mengakui itu semua.

-
-
-
-
-
-
-

Hay readers!! Maaf jika ada kesalahan kata. Semoga kalian menyukainya

Cast

Devanno alreandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devanno alreandra

Seseorang yang dingin terhadap orang yang lain dan lemah lembut terhadap keluarganya. Devan sangat mencintai Tania dah terobsesi ingin memilikinya. Devan hanya memiliki satu sahabat dalam hidupnya yaitu Jack stefanno.

Tania camerronTania itu sebenernya wanita yang lemah lembut terhadap siapapun tapi semenjak kejadian itu dan kepergian Devan dia menjadi pribadi yang dingin dan kejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tania camerron
Tania itu sebenernya wanita yang lemah lembut terhadap siapapun tapi semenjak kejadian itu dan kepergian Devan dia menjadi pribadi yang dingin dan kejam. Tania tidak memiliki sahabat karena sahabat satu²nya telah mengkhianatinya.

Jack StefanoJack ini termasuk sahabat setia Loh dari kecil dia selalu menemani Devan dalam susah maupun senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jack Stefano
Jack ini termasuk sahabat setia Loh dari kecil dia selalu menemani Devan dalam susah maupun senang. Dia tau semua masalah Devan termasuk orang yang Devan cintai yaitu Tania. Tapi ada suatu rahasia yang selama ini Jack pendam. Pengen tau? Ikutin terus ceritanya yah!

forbidden loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang