Chapter 5

1.4K 23 2
                                    

Sialan jalang itu benar benar menyebalkan untuk apa dia kemari jika hanya untuk menggoda devanku saja tidak ada untungnya. Sunggu ini semua benar benar menyebalkan
Kalian tau? Jalang itu adalah mantan sahabat SMP ku dulu ingat MANTAN. Aku membencinya karena dia telah mempermalukan ku dan menghianatiku. Akan ku buat dia menyesal.

Aku menghampiri Devan yang duduk di sofa bersama jalang sialan itu dengan pakaian yg begitu minim haha liat saja kau jalang.

"Devann sayangg"panggilku manja. Sungguh aku jijik dengan kata kataku ini jika bukan untuk membuat jalang itu pergi aku tidak akan berperilaku seperti ini.

Kulihat Devan kaget bahkan mulutnya menganga saat ini hihihi ingin ku tertawa tapi ku tahan sajalah demi rencanaku.

"Ta-tania kamu begitu sexy"

"Oh iya apakah itu benar sayang?"ucapku lalu duduk di pangkuannya.
"Bukankah tadi pagi kita sudah melakukannya apa kau ingin melakukannya lagi"kataku lagi sambil mengedipkan kepala.

Devan langsung menyambar bibirku dengan kasar. Kulihat wajah jalang itu sepertinya dia menahan amarah.

"Sialan kalian benar benar menjijikan!"ucap jalang sialan itu. Aku geram melihatnya lalu mendorong Devan.

"Cih bukannya kau lebih menjijikan dariku? Berapa banyak pria yang telah menjamah tubuh kotor mu itu" ucapku sarkas. Sungguh aku sangat membencinya

"Jaga omonganmu bitch kau bahkan lebih menjijikan dariku"ucap jalang itu.

'plak'

Wow Devan menamparnya hal itu membuatku tersenyum dan semakin melebarkan senyum ketika Devan berkata.

"Kau tidak ada apa apanya dibandingkan tania, Leena. Kau hanya jalang dan benalu di hidupku jaga omonganmu bahkan kau lebih jalang dari segala jalang. Keluar kau atau aku akan membunuhmu sekarang juga."bentak Devan

Hahaha makan kau Leena. Aku seperti orang jahat saja saat ini. Sebenarnya aku rada kasian melihatnya namun perbuatannya di masalalu membuatku sangat sakit dan membencinya.

"Kau hiks jahat Devan aku hiks akan membalasmu dan kau tania lihat apa yang akan aku lakukan." Aku hanya menatapnya sinis tanpa takut. Leena pun beranjak pergi dari situ.

"Ekhem Tania apa kau mau melanjutkan kegiatan kita lagi" dasar Devan mesum.

"No Devan aku hanya ingin mengusir jalang itu sudahlah" ucapku ntah kenapa belakangan ini aku sangat sensitif sekali. Dan aku pun beranjak kekamar.

"Sayang kita ke dokter ya kamu siap siap" kudengar Devan teriak baiklah demi kesehatanku juga.

******************

Devan POV

Aku tidak menyangka bahwa wanitaku akan menjadi liar seperti itu. Tapi aku sangat berhati hati melihat Leena ingin membalaskan dendamnya terhadapku dan Tania. Perempuan licik itu pasti mempunyai segala cara untuk memisahkan ku dan Tania.

Saat ini aku dan Tania berada di perjalanan menuju rumah sakit.

"Dev kapan kita akan kembali kerumah Daddy dan mommy?" Ucap Tania.

Sepertinya wanitaku merindukan orang tuanya baiklah.
"Minggu depan kita akan kembali sayang"ucapku

"Kenapa tidak sekarang saja?"ucapnya keheranan. Sungguh ingin ku cium bibirnya saat ini dia begitu terlihat sangat lucu sekarang.

"Besok aku akan pergi ke chinna untuk membahas tentang perusahaan jadi kau harus ikut mau atau tidak mau tanpa ada bantahan" ucapku tegas. Kulihat Tania membuang mukanya dariku. Haha sepertinya wanitaku sedang marah

Skip

"Selamat pak anda akan menjadi seorang ayah" aku begitu terkejut bagaimana tidak Tania Hamil dan itu anakku. Aku tidak dapat menyembunyikan rasa bahagiaku saat ini.

"Lihat sayang didalam perut kamu ada anak kita"ucapku tersenyum dan mencium keningnya.

"Devan bagaimana kalau mommy dan Daddy tau? Aku takut." Cicitnya.

"Tenang sayang aku sudah mempunyai rencana bagus"ucapku tenang sambil mengelus perutnya pelan.

"Kuharap rencanamu kali ini tidak menghancurkan segalanya Devan."ucapnya. Kasian sekali wanitaku ini dia begitu khawatir dengan kedepannya. Sebenarnya aku merasakan hal yang sama namun aku tidak ingin membuatnya semakin khawatir.

"Tidak sayang aku berjanji"ucapku yakin.

******************
Tania pov.

Aku hamil oh itu kata terakhir yang ingin aku dengar aku bahagia sekaligus sedih karena aku hamil dalam keadaan diluar nikah tapi aku bisa apa? Aku harap rencana Devan tidak akan memperburuk suasana kedepannya aku takut. Aku takut menanggung semuanya dan tidak akan pernah siap untuk menanggung hal itu. Bagaimana jika orang tuaku kecewa? Oh aku harap itu tidak akan terjadi meski ya harapanku tidak mungkin ada.

"Sayang sudah jangan melamun semuanya akan baik baik saja" ucapdevan sambil memelukku dari belakang yang saat ini berdiri di balkon.

"Aku hanya khawatir jika orangtuaku tau dan dia kecewa terhadap kita Dev aku tidak akan pernah siap menanggung semua itu."ucapku sedih.

"Sayang percayalah suatu saat mereka akan mengerti kita hanya cukup jalanin semuanya untuk kedepannya biar aku yang fikirkan" ucap Devan sambil menggenggam tangan ku yakin.

"I love you Dev" ucapku

"I love you to so much Tania" ucapnya dan mencium keningku. Ingin rasanya aku menghentikan waktu saat ini juga.

.

.

.

.

.

Hallo readers bagaimana kabarnya? Moga baik Baik ae dah ya sorry para brader jika cerita saya tidak jelas cukup di jelas jelaskan saja biar kane. Bantu votenya qaqa biar semangat update nya hehe

forbidden loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang