chapter 7

730 21 0
                                    

Beberapa hari kemudian

Tania POV

Saat ini Devan dan aku berada di rumah orang tuaku untuk melaksanakan rencananya.

"Hai Tante" ucap Devan dengan senyumnya

"Devan Tania akhirnya kalian pulang juga Tante kangen sekali"ucap mommyku dan memeluk kami berdua

"Ah iya Tante maaf Devan baru membawa Tania pulang"

"Tidak apa apa sayang yuk masuk kebetulan Tante masak makanan kesukaan Tania ayo Tania sayang"ucap mommy sambil menggandeng tanganku dan devan.

Seusai memakan bersama mereka berkumpul diruang tamu.

"Hmm.. maaf Tante,om sebelumnya saya ingin memberi tau sesuatu."ucap Devan dengan serius.

Kenapa Devan serius sekali apa dia akan memberi tau yang sebenarnya? Oh God aku harap itu tidak akan terjadi. Aku belum siap menghadapi semuanya.

"Ada apa Devan serius sekali" ucap mommy.

"Beberapa waktu lalu Tania bilang bahwa dia ingin kuliah di Amerika bersamaku karena kebetulan perusahaan ku disana sedang dalam masalah."ucap Devan.

What? Sejak kapan aku bilang seperti itu. Hm..sepertinya ini rencana Devan.

"Kenapa kamu tidak bilang dengan Daddy Tania?" Ucap Daddy ku.

"Aku takut Daddy tidak setuju" ucapku.

"Daddy akan setuju selama ada yang menemanimu disana sayang." Ucap daddyku.

"Yaa om kebetulan kan dua bulan lagi Tania lulus s1 dan dia ingin melanjutkan s2ny di Amerika" ucap Devan. Pintar sekali calon suamiku ini.

"Baiklah Daddy izinkan"

"Mommy juga sayang"

Oh aku mencintai kalian.

"Makasih mom ,dad" ucapku tersenyum.

"Sebaiknya kalian istirahat sudah malam" ucap mommy.

Dan kami pun pergi kekamar masing².

Saat ini aku sedang bergelut dengan kasur dan novel ku.

"Sayang apakah novel itu lebih menarik dibandingkan aku?" Kulihat Devan datang menghampiriku.

"Devan kenapa kamu kekamarku?! Bagaimana kalau Daddy tau?" Ucapku panik.

"Tenang sayang mereka sudah tidur."ucapnya.

Aku hanya berdehem dan melanjutkan aktivitasku.

"Ayolah Tania ada aku disini kenapa kau masih saja menanggapi novel sialan itu" ucap Devan kesal.

"Oh come on Dev ini hanya novel masa kau cemburu dengan novel." Ucapku malas.

"Wajar aku cemburu. Novel ini lebih menarik perhatian mu dibandingkan aku"ucapnya sambil memelukku dari samping dan menempelkan wajahnya dileherku.

"Devan jangan menggangguku!"kesal ku.

"Aku tidak mengganggu aku hanya memelukmu saja."

"Gitu aja terus sampai pagi"

"Dengan senang hati sayang"

"DEVANN!!" teriakku untung saja kamarku kedap suara.

"Oke oke aku pergi,jangan lupa mimpi in aku sayang good night" dan Devan pun menghilang dari pintu.

"Dasar gila untung tampan"

'skip'

**********************
"Tuan saya sudah menemukan siapa yang membobol uang perusahaan."

"Siapa?"

"Salah satu direktur keuangan disini tuan dia bernama Jabar alandra."

"Cih si cecunguk itu? Tangkap dia dan bawa dia keruang bawah tanah yang ada di mansion ku daniel." Ucapku tegas.

*****************

"Ada apa denganmu devan tidak biasanya kau seperti ini"ucap jack. Ya aku dan Jack saat ini berada di club diruang VVIP tentu ruang khusus untuk kami.

"Jabar salah satu direktur keuangan yang ada di perusahaan ku membobol uang sebesar  10 miliar. Dan aku yakin ada orang lain yang bekerja sama dengannya. karena cctv mati saat kejadian."ucapku.

"Sepertinya orang itu memang sengaja ingin membalaskan dendam terhadapmu Devan" ucap jack.

"Aku tidak peduli alasan apapun mereka harus mati." Oh kenapa aku kejam? Jawabannya aku bukan hanya pemimpin perusahaan aku juga pemimpin usaha gelap. Leader mafia.

"Hahaha kau selalu nyawa yang dijadikan taruhannya"

"Dengan begitu tidak ada benalu yang hidup berkeliaran di sekelilingku Jack"

"Apa ada yang bisa ku bantu akan kasus ini Devan?"

"Tidak perlu Jack semua akan kuurus dengan baik."

"Lalu bagaimana dengan hubunganku dan tania Dev?"

"Ya Tania hamil anakku sekarang"ucapku santai

"Kau gila bagaimana jika om dan tantemu tau bahwa kau menghamilinya?"

"Tenang Jack aku akan membawa Tania setelah kelulusan kuliah pertama nya ke Amerika."

"Lalu kapan kau akan memberi tau orang tua mereka Dev?"

"Saat ini pun aku bisa. Hanya saja Tania belum siap untuk menghadapinya, aku hanya tidak ingin kehamilannya terganggu hanya karena keegoisanku"

"Saat ini pun kau egois telah menghamilinya"

"Dan aku merasa puas dengan keegoisanku yang itu Jack"

"Lalu bagaimana dengan Leena?"

"Dia hanya jalang kotor yang tidak berguna Jack"

Tanpa Devan ketahui bahwa ada seseorang yang marah akan ucapannya.
-
-
-
-
-

Hallo readers seperti biasa Jan lupa vote ya agar gue semakin semangat bikin ceritanya yuhuuu.

forbidden loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang